Konten dari Pengguna

Pentingnya Pencatatan Keuangan Pribadi Bagi Gen-Z

Athalia Hawa
Mahasiswa S1 Akuntandi UPN "Veteran" Jakarta
25 Oktober 2022 15:14 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Athalia Hawa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto by athalhs
zoom-in-whitePerbesar
foto by athalhs
ADVERTISEMENT
Setiap stase dalam kehidupan kita, mulai dari kita lahir sampai meninggal nanti pasti akan selalu membutuhkan biaya untuk menjalankan hidup. Bahkan untuk beberapa kasus, setelah meninggal pun masih memerlukan biaya untuk mengurusnya. Diperlukan skala prioritas untuk memenuhi segala kebutuhan hidup kita agar tercapai semua tujuan finansial.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari – hari kita pasti melakukan transaksi, baik secara sadar maupun tidak. Transaksi – transaksi yang kita lakukan biasanya memerlukan biaya. Bentuk transaksi yang kita lakukan dalam keseharian dapat berbentuk transaksi jual – beli antara pembeli dengan penjual, bisa pula transaksi atas jasa yang kita dapatkan atau kita lakukan.
Salah satu contoh transaksi yang paling sering kita lakukan yaitu kegiatan jual – beli barang kebutuhan pribadi. Ketika kita pergi ke sebuah supermarket dan memilih barang yang kita butuhkan, lalu kita melakukan kegiatan pembayaran baik secara tunai maupun non-tunai. Itu merupakan transaksi sederhana yang biasa kita lakukan hampir setiap harinya.
Contoh transaksi dalam kehidupan sehari - hari. Foto by athalhs
Untuk bisa memantau pengeluaran dan pemasukan kita secara teratur mengenai transaksi – transaksi dalam keseharian kita, diperlukan yang namanya pencatatan keuangan pribadi. Pencatatan keuangan pribadi ini dapat berisikan jumlah pendapatan, pengeluaran, pembelanjaan, alokasi kebutuhan di masa mendatang, dan banyak hal lainnya. Dalam pengelolaan dan pencatatan keuangan pribadi ini diperlukan pencatatan secara berkala sehingga dapat diketahui tingkat pengeluaran kita ketika dibandingkan dengan tingkat pendapatan.
ADVERTISEMENT
Dengan kita melakukan pencatatan keuangan pribadi, maka itu akan memudahkan kita untuk mengetahui arus keuangan kita setiap bulan bahkan setiap tahunnya. Melakukan pencatatan keuangan pun dapat membantu kita dalam membuat suatu perencanaan dana untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Selain itu pula, pencatatan keuangan pribadi dapat digunakan sebagai bahan acuan kita dalam menyusun rencana pembelian asset untuk jangka panjang yang kemungkinan dapat menguntungkan kita.
Melakukan pencatatan keuangan ini memang bukan hal yang mudah karena kita harus rajin mencatat dengan teliti dan konsisten agar bisa melihat arus pergerakan keuangan kita. Namun hal ini bukanlah suatu hal yang sangat berat untuk kita lakukan jika kita mempertimbangkan manfaat yang akan kita dapatkan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan jika kita melakukan pencatatan keuangan pribadi sedari dini, maka akan sangat memudahkan kita dalam banyak hal ke depannya.
ADVERTISEMENT
Ketika kita telah berhasil menjadikan kegiatan pencatatan keuangan pribadi ini menjadi suatu kebiasaan atau habbit maka kita dapat mencapai tujuan finansial kita dengan mudah. Tujuan finansial setiap orang pasti berbeda – beda, maka dibutuhkan pengelolaan keuangan yang berbeda pula bagi setiap orangnya.
Contoh pencatatan keuangan. foto by athalhs
Keberhasilan melakukan pencatatan keuangan pribadi secara konsisten ini kemudian akan mempengaruhi gaya hidup dan pola hidup seseorang. Orang yang telah rutin melakukan pencatatan keuangan pribadi maka akan lebih mudah dalam mengatur keuangannya. Hal ini dikarenakan, orang – orang yang telah melakukan pencatatan keuangan pribadi dengan rutin secara tidak langsung akan membuat skala prioritas mengenai apa yang harus diutamakan dan hal apa yang dapat dikesampingkan terlebih dahulu.
Kebiasaan pencatatan keuangan pribadi ini juga dapat menghindari kita dari perilaku hedonisme atau membuang uang untuk hal yang tidak penting dan tidak terlalu dibutuhkan dalam kehidupan kita. Orang – orang yang tidak melakukan pencatatan keuangan pribadi biasanya bersikap lebih konsumtif. Mereka cenderung akan menggunakan uangnya dengan tidak bijak karena tidak ada batasan dalam pengeluarannya. Hal ini dikarenakan mereka biasanya tidak mengetahui bagaimana dampak dari pengeluaran yang mereka lakukan saat ini dalam pengelolaan keuangan bulanan mereka. Dengan laporan keuangan pribadi itu, kita dapat menentukan apa yang harus kita utamakan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Dari hal itulah dapat timbul peristiwa yang kerap dikenal masyarakat sebagai ‘tanggal tua’. Hal itu bisa saja terjadi karena pengaturan keuangan kita yang tidak teratur dan cenderung menggunakan banyak uang saat awal menerima pemasukan.
foto by athalhs
Di era sekarang ini banyak sekali generasi muda yang sudah mulai memiliki banyak pemasukan, tetapi belum bisa mengatur keuangannya dengan baik. Banyak di antara mereka masih membelanjakan uangnya untuk hal yang tidak terlalu penting. Selain itu juga generasi muda masih lebih mementingkan gaya hidup untuk masa sekarang dibandingkan untuk investasi di masa yang akan datang.
Untuk mulai melakukan pencatatan keuangan pribadi kita harus bersedia untuk senantiasa meluangkan waktu di hari tertentu untuk melakukan rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran kita. Kita bisa memilih media pencatatan yang nyaman dan kita sukai untuk melakukan pencatatan keuangan pribadi tersebut. Banyak dari mereka yang lebih suka menggunakan Excel untuk mencatat pengeluaran mereka karena terdapat banyak rumus yang memudahkan kita dalam melakukan pencatatan keuangan.
ADVERTISEMENT
Langkah awal dalam membuat pencatatan keuangan pribadi yaitu dengan mencatat jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan dalam periode tertentu yang dapat disajikan dalam bentuk laporan keuangan laba rugi pribadi. Kemudian laporan laba rugi pribadi ini dapat dimulai dengan membuat daftar sumber pendapatan bersih dalam satu bulan atau tahun yang dapat berasal dari besaran gaji, tunjangan, komisi, dan royalty setelah dikurangi dengan pajak.
Selanjutnya kita dapat membuat daftar pengeluaran atau biaya dalam dua kategori, yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran yang bersifat variabel. Biaya yang termasuk ke dalam pengeluaran tetap ini misalnya yaitu biaya yang kita keluarkan untuk makanan, transportasi dan kesehatan kita. Sedangkan biaya yang termasuk ke dalam pengeluaran variabel contohnya yaitu biaya yang akan kita keluarkan untuk hiburan dan kebutuhan sandang.
ADVERTISEMENT
Selain dalam bentuk laporan laba rugi pribadi, kita juga dapat melakukan pencatatan keuangan pribadi kita dengan metode inventarisasi asset maupun kewajiban yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan neraca pribadi. Laporan ini akan menunjukkan posisi keuangan atau kekayaan bersih pada suatu periode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan kita.
foto by athalhs
Metode terakhir yang disarankan untuk kita jika ingin membuat pencatatan keuangan pribadi yaitu dengan metode fleksibel. Metode ini memberikan gambaran kondisi keuangan dan pola konsumsi, jadi kita bisa mengelola keuangan kita lebih cermat lagi. Salah satu contohnya yaitu dengan membuat anggaran pengeluaran untuk mengidentifikasi sumber – sumber penghematan.
Pencatatan laporan keuangan ini dapat membantu kita untuk menganalisis pola pengeluaran dan melakukan penyesuaian dalam penyusunan anggaran pengeluaran di masa yang akan datang. Selain itu, laporan keuangan pribadi juga dapat memberikan kita gambaran yang terkait dengan keputusan yang diambil selama satu tahun.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian marilah kita mulai menyadari pentingnya melakukan pencatatan keuangan pribadi sedari awal, karena hal ini akan sangat membantu kita di masa yang akan datang. Dengan melakukan pencatatan keuangan pribadi secara rutin kita bisa menentukan skala prioritas yang harus kita jalani dan tentunya kita bisa lebih berhemat. Berhemat di sini bukan berarti kita akan hidup susah dan kekurangan, akan tetapi kita hanya akan lebih mengatur ke mana dan bagaimana uang kita akan kita gunakan agar lebih bijak.