Meningkatkan Efisiensi HPP dan Nilai Jual UMKM Gula Merah 'Cap Bima' Kedungpadas

Athaya Hekmatiar
Mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 16:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Athaya Hekmatiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kedungpilang, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro berhasil merancang program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam perhitungan HPP agar dapat bersaing lebih baik di pasar.
ADVERTISEMENT
HPP yang merupakan singkatan dari "Harga Pokok Produksi" mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh bisnis untuk membuat suatu produk. Ini termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Pemahaman yang baik tentang HPP membantu bisnis menetapkan harga produk secara tepat dan mengelola keuntungan dengan efisien.
Langkah awal mahasiswa KKN adalah mengunjungi rumah Pak Yoyok selaku pemilik UMKM Gula Merah Cap Bima untuk memahami lebih lanjut tentang proses produksi gula merah.
Berkunjung ke Rumah Produksi Gula Merah
Mahasiswa KKN dengan hangat disambut oleh Pak Yoyok di kediamannya. Setelah menyapa dengan ramah, mereka menjalin percakapan yang akrab dan kemudian diundang untuk melihat langsung proses produksi gula merah di rumahnya. Tidak hanya itu, Pak Yoyok dengan murah hati mengajak mereka ikut serta dalam kegiatan produksi, bahkan memberi kesempatan untuk mencoba langsung melakukan pengemasan produk. Keakraban dan keramahan beliau tidak hanya memperkaya pengalaman mereka, tetapi juga menguatkan kolaborasi dalam mendukung UMKM setempat.
Proses Pembuatan Gula Merah
Proses Packing Gula Merah
Mahasiswa KKN berdiskusi dengan beliau untuk mendapatkan informasi terkait bahan baku, biaya tenaga kerja, dan proses produksi secara keseluruhan. Melalui sesi tanya jawab, mereka memperoleh informasi lebih lanjut terkait produksi gula merah Cap Bima. Pak Yoyok dengan ramah berbagi rincian tentang sumber daya, jumlah produksi, dan biaya yang terlibat. Informasi ini nantinya akan menjadi dasar perhitungan HPP.
ADVERTISEMENT
Setelah mengumpulkan data produksi, mahasiswa KKN memulai perhitungan HPP menggunakan perangkat lunak akuntansi. Proses ini memungkinkan mereka mengidentifikasi komponen biaya yang signifikan dan menentukan HPP yang akurat untuk setiap unit produk. Hasil perhitungan HPP disajikan dalam bentuk modul yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Modul ini mencakup ringkasan perhitungan, saran penghematan, dan langkah-langkah untuk mengelola biaya produksi secara lebih efisien.
Sebagai bagian dari inovasi, mahasiswa KKN bekerja sama dengan desainer lokal untuk menciptakan desain stempel cap label yang mencerminkan identitas "Cap Bima". Setelah desain disetujui, mereka memproduksi stempel untuk ditempatkan pada kemasan produk.
Stempel label bersama dengan modul perhitungan HPP diserahkan kepada pemilik UMKM "Cap Bima". Mahasiswa KKN memberikan panduan tentang penggunaan stempel cap label dan memberikan arahan terkait implementasi perhitungan HPP dalam kegiatan sehari-hari. Bersama-sama, mereka melakukan uji coba untuk memastikan kesesuaian dan efektivitas modul dan stempel cap label.
Uji Coba Stempel Pada Bungkus Plastik
Program ini tidak hanya memberikan solusi terkait perhitungan HPP yang lebih efisien, tetapi juga menghadirkan inovasi dalam pemasaran melalui stempel cap label. Diharapkan langkah-langkah ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan UMKM Gula Merah "Cap Bima" dan mendorong daya saing produk lokal.
Penyerahan Modul dan Poster HPP Kepada Pemilik UMKM
Penyerahan Stempel Gula Merah 'Cap Bima' Kepada Pemilik UMKM
Poster Rumus Menghitung HPP
Penulis : Athaya Hekmatiar S. (S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis)
ADVERTISEMENT
DPL : Dr. dra. Niken Fatimah Nurhayati., M.Pd
Lokasi KKN : Desa Kedungpilang, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali
#p2kknundip
#lppmundip
#kkntimiperiode2024
#undip