Konten dari Pengguna

Menghindari Risiko Saat Trekking ke Wae Rebo: Persiapan yang Wajib Dilakukan

Atia Jannah Malili Ode
Mahasiswa Universitas Indonesia - Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata
3 April 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atia Jannah Malili Ode tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                                              Desa Wae Rebo, Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Desa Wae Rebo, Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Wae Rebo adalah sebuah desa adat yang terletak di pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini terkenal dengan rumah adatnya yang unik, Mbaru Niang, serta suasana pedesaan yang masih asri dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, Wae Rebo sering disebut sebagai "desa di atas awan" karena sering diselimuti kabut tebal yang menciptakan pemandangan magis dan menenangkan.
ADVERTISEMENT
Keindahan dan keunikan Wae Rebo membuatnya menjadi destinasi favorit bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun, untuk mencapai desa ini tidaklah mudah. Wisatawan harus melakukan trekking sejauh sekitar 7 kilometer dari Desa Denge, yang merupakan titik awal perjalanan. Jalur trekking ini terdiri dari tanjakan curam, jalan berbatu, serta beberapa titik yang bisa licin terutama saat musim hujan. Karena itu, perjalanan ke Wae Rebo memerlukan persiapan fisik yang baik serta perencanaan yang matang agar dapat menghindari berbagai risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai risiko yang dapat terjadi saat trekking ke Wae Rebo serta bagaimana cara mengantisipasi dan menghindarinya agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
ADVERTISEMENT
1. Memilih Waktu yang Tepat untuk Trekking
Salah satu faktor terpenting dalam perencanaan perjalanan ke Wae Rebo adalah memilih waktu yang tepat. Musim hujan (November – Maret) bisa membuat jalur trekking menjadi licin dan berbahaya. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk trekking adalah pada musim kemarau (April – Oktober), di mana jalur lebih kering dan cuaca lebih bersahabat.
Tips:
2. Persiapan Fisik yang Memadai
Jalur trekking menuju Wae Rebo memiliki medan yang menanjak dengan durasi sekitar 3-4 jam perjalanan dari Desa Denge. Perjalanan ini membutuhkan stamina yang baik, terutama bagi yang jarang beraktivitas fisik.
ADVERTISEMENT
Tips:
3. Mengenakan Pakaian dan Sepatu yang Tepat
Menggunakan perlengkapan yang sesuai sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan selama trekking.
Tips:
4. Membawa Peralatan yang Diperlukan
Karena trekking ke Wae Rebo membutuhkan waktu berjam-jam, penting untuk membawa perlengkapan yang memadai tanpa berlebihan.
Barang yang Wajib Dibawa:
ADVERTISEMENT
5. Menghindari Risiko Cedera Selama Trekking
Trekking di jalur yang berbatu dan curam bisa meningkatkan risiko tergelincir atau cedera. Oleh karena itu, berhati-hati selama perjalanan sangatlah penting.
Tips:
6. Menjaga Etika dan Keamanan di Alam
Wae Rebo bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga desa adat yang sakral bagi penduduk setempat. Oleh karena itu, wisatawan harus menjaga etika selama perjalanan.
Hal yang Perlu Diperhatikan:
ADVERTISEMENT
Trekking ke Wae Rebo memang menantang, tetapi dengan persiapan yang matang dan kewaspadaan yang tinggi, perjalanan ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan alam, keramahan penduduk setempat, dan suasana desa adat yang masih autentik akan menjadi hadiah bagi setiap langkah yang ditempuh. Jadi, pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik, mengikuti tips keamanan, dan selalu menghormati lingkungan serta budaya setempat. Selamat berpetualang ke desa di atas awan!
Sumber:
https://indonesiajuara.asia/blog/cara-ke-wae-rebo/
https://indonesiajuara.asia/blog/cara-ke-wae-rebo/
https://authentic-indonesia.com/blog/essential-tips-before-wae-rebo-village-trekking/
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/wae-rebo-kisah-sebuah-kampung-di-atas-awan/