Bayi Tabung dalam Islam

Atika Nurrohmah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Juni 2022 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atika Nurrohmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses masuknya sel sperma pada sel telur. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Proses masuknya sel sperma pada sel telur. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Memiliki keturunan adalah dambaan bagi setiap pasangan suami-istri. Akan tetapi, tidak semua pasangan beruntung dan diberikan kesempatan untuk merasakannya. Oleh karena itu, muncul terobosan yang cemerlang dari para ilmuwan kedokteran untuk menciptakan metode baru yang akan mempermudah proses kehamilan. Terobosan tersebut dikenal dengan metode bayi tabung.
ADVERTISEMENT
Bayi Tabung
Metode bayi tabung merupakan metode untuk mendapatkan keturunan dengan cara mempertemukan sel sperma dan ovum di luar tubuh manusia dengan bantuan teknologi modern berupa tabung yang terdapat di laboratorium khusus. Bayi tabung sendiri berasal dari kata ‘’in vitro’’ yang dalam bahasa Latin memiliki arti di dalam. Sedangkan kata ‘’fertilization’’ yang dalam bahasa Inggris memiliki arti pembuahan. Metode bayi tabung yang berfungsi membantu pasangan suami-istri yang susah mendapatkan keturunan secara alami yang disebabkan oleh masalah mengenai infertilitas, usia, kualitas dan kuantitas sel telur dan sel sperma. Metode bayi tabung memiliki beberapa kekurangan, seperti terjadinya keguguran, kelahiran prematur, komplikasi, hingga menyebabkan cacat pada calon bayi.
Proses Bayi Tabung
Proses bayi tabung memerlukan waktu yang cukup panjang, oleh karena itu diperlukan persiapan yang matang seperti menjaga asupan makanan, mengonsumsi vitamin, rutin berolahraga, serta menjaga kondisi mental.
ADVERTISEMENT
Langkah pertama, yang dilakukan pada prosedur bayi tabung adalah dengan cara merangsang pelepasan sel telur dengan obat-obatan agar jumlah sel telur yang didapatkan lebih banyak.
Langkah kedua, setelah pengambilan sel telur dari ovarium, selanjutnya pemeriksaan kualitas sel telur. Sel telur yang memiliki kualitas baguslah yang bisa lanjut ke proses selanjutnya.
Langkah ketiga, penyatuan sel telur dengan sel sperma di dalam sebuah inkubator.
Langkah keempat, menyuntikkan sel sperma ke dalam sel telur untuk membantu pembuahan. Setiap pembuahan yang berhasil akan menciptakan sebuah embrio.
Langkah kelima, embrio yang layak atau sehat kemudian dipisahkan untuk ditanamkan ke dalam rahim setelah matang. Penanaman embrio biasanya dilakukan lima hari setelah pembuahan. Kehamilan terjadi ketika embrio berhasil menempel pada lapisan rahim.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan bacaan di atas, maka dapat disimpulkan pada hakikatnya metode bayi tabung tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Karena dalam prosesnya metode bayi tabung tersebut secara tidak langsung telah membuktikan kebenaran bahwa terciptanya manusia itu berasal dari sel sperma dan sel telur pasangan suami istri yang sah. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Insan ayat 2:
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
Artinya: ‘’Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.’’