Konten dari Pengguna

Membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Atikah Trisna Sari
Mahasiswi PGSD-Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
15 Oktober 2020 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atikah Trisna Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Anak Usia Sekolah Dasar
zoom-in-whitePerbesar
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) mulai kembali di gembor-gemborkan, merebaknya virus Covid-19 membuat pemerintah kembali sibuk mengingatkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan pakai sabun. Bukan hal baru sebenarnya untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Promosi pemerintah akan hal ini sudah ada sejak lama, namun masyarakat baru saja merespon ketika Covid-19 masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bukan sesuatu yang sulit untuk dapat membiasakan cuci tangan pakai sabun, hanya beberapa orang mungkin menyepelekan hal ini. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dapat menghilangkan 80 % kuman yang ada di tangan, berbeda jika hanya menggunakan air mengalir yang hanya menghilangkan kuman sekitar 10% saja. Lalu bagaimana agar cuci tangan pakai sabun menjadi sebuah kebiasaan? Kapan kita harus membiasakan cuci tangan pakai sabun ?
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat diajarkan sejak dini pada anak, misalnya pada anak usia sekolah dasar. Usia sekolah dasar adalah usia dimana anak sangat senang bermain dan jajan. Mereka sering tidak peduli akan kebersihan tangannya, makan dengan tangan kotor menjadi hal biasa, atau hanya menyiram tangan dengan air. Padahal, hal tersebut tidak menghilangkan kuman di tanganya dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Mengingat keadaan saat ini pandemi Covid-19 sangat menyita perhatian publik, salah satu cara sederhana yang dapat dilakuakan adalah dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun. Sederhana namun ampuh, cuci tangan pakai sabun dianggap mampu menghilangkan virus yang melekat pada tangan.
ADVERTISEMENT
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) sangat mudah dilakukan, namun jika belum menjadi kebiasaan maka hal tersebut mungkin akan menyusahkan dan dianggap membuang-buang waktu saja. Sehingga tepat jika diajarkan ketika anak masih usia sekolah dasar, lebih baik jika sebelum itu. Cuci tangan pakai sabun dapat diajarkan dengan berbagai hal, misalnya menggunakan nyanyian dan gerakan sehingga anak senang ketika melakukannya. Selain itu, beritahu anak dampak yang dapat terjadi ketika anak tidak mencuci tangannya menggunakan sabun. Pada Institusi sekolah misalnya sekolah dasar, menyediakan tempat untuk cuci tangan yang terdiri dari air mengalir dan sabun. Para pendidik turut serta mencontohkan pada anak bagaimana cara cuci tangan yang benar. kemudian sediakan poster dengan gambar yang menarik berisi tentang langkah-langkah cuci tangan.
ADVERTISEMENT
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terdiri dari enam langkah, sesuai dengan ketentuan dari WHO (World Health Organization) yaitu (1) basahi tangan dan gosok sabun pada telapak tangan dan usap telapak tangan secara memuta, (2) gosok punggung tangan secara bergantian, (3) gosok sela-sela jari tangan hingga bersih, (4) Bersihkan punggung jari secara bergantinag dengan posisi mengunci, (5) gosok dan putar ibu jari secara bergantian dan (6) letakkan ujung jari pada telapak tangan kemudian gosok perlahan dan bilas dengan air mengalir. Lakukan ini selama 60 detik untuk hasil yang maksimal. Mudah bukan ? Cukup dengan waktu satu menit saja kita bisa menangkal berbagai kuman dan virus yang melekat di tangan kita. Oleh karena itu, mari mulai saat ini kita bersama-sama untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun dan mulai mengajarkan kepada anak-anak kita, siswa-siswi kita, adik-adik kita agar hal ini dapat menjadi sebuah kebiasan baik.
ADVERTISEMENT