Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kecerdasan Buatan: Teknologi Masa Depan atau Awal Mula Kehancuran Manusia?
15 Januari 2025 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aubert Rayhan Tjandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan merupakan sebuah program komputer yang menyimulasikan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Teknologi ini mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan dan berbagai permasalahan yang biasanya dihadapi oleh manusia dengan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Contoh kemampuan kecerdasan buatan saat ini meliputi menciptakan gambar, video dan musik, menjawab persoalan dari segala bidang serta membantu melakukan pemrograman komputer. Namun di sisi lain, masyarakat mulai mengkhawatirkan potensi kecerdasan buatan yang dapat menggantikan pekerjaan manusia.
Tujuan dan Manfaat Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan pada dasarnya memiliki tujuan membantu manusia dalam meningkatkan efisiensi kerja. Teknologi ini bisa digunakan oleh semua kalangan baik pelajar, pekerja, maupun pemilik perusahaan. Untuk pelajar, kecerdasan buatan dapat menjadi sarana yang baik dalam mencari informasi mengenai materi yang sedang dipelajari.
Sedangkan untuk pekerja maupun pemilik perusahaan, kecerdasan buatan ini mampu membantu mereka dalam bekerja seperti analisis data dan melakukan riset. Teknologi komputer ini juga dapat memberikan rekomendasi atau saran terhadap suatu masalah.
ADVERTISEMENT
Di masa depan, kecerdasan buatan akan memiliki peran besar dalam lingkup kehidupan manusia. Laporan Forum Ekonomi Dunia (2020) meramalkan skenario di mana penciptaan "pekerjaan masa depan" akan melampaui jumlah pekerjaan yang diperkirakan akan hilang. Teknologi ini tidak dapat dipungkiri akan menjadi salah satu bidang terdepan yang akan berdampak besar pada dunia.
Bahaya Kecerdasan Buatan
Di sisi lain, kecerdasan buatan ini dapat mengancam masyarakat kelas menengah ke bawah dalam mencari pekerjaan jika mereka tidak beradaptasi. Dengan perkembangannya yang pesat, kecerdasan buatan dapat menggantikan banyak pekerjaan mereka. Hal ini berpotensi memicu kerusuhan pada masyarakat akibat tidak dapat menemukan pekerjaan guna membiayai kehidupan mereka.
Selain itu, dikutip dari Universitas Medan Area (2024), kecerdasan buatan memiliki beberapa tantangan besar yang berkaitan dengan etika. Teknologi ini ditakutkan dapat melanggar perintah manusia dan melakukan hal-hal yang tidak sesuai etika seperti diskriminasi, ajakan bunuh diri, bahkan pelanggaran HAM.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh yang sudah terjadi adalah penyalahgunaan kecerdasan ini untuk membuat konten palsu. Di masa depan konten-konten tersebut akan hampir tidak bisa lagi dibedakan dengan konten yang nyata akibat teknologinya yang canggih. Hal ini tentunya sangat berbahaya seiring berkembangnya media sosial yang menyebarkan segala jenis informasi secara instan.
Kesimpulan
Pada akhirnya, masa depan bergantung pada tindakan manusia. Kecerdasan buatan menghancurkan atau membantu masyarakat di masa depan sangatlah bergantung pada kesadaran kita dalam menyempurnakan serta mengontrolnya agar tidak menjadi senjata yang liar. Jika kecerdasan buatan dibuat dan digunakan dengan etika serta regulasi yang ketat, teknologi ini akan sangat membantu manusia dalam mencapai kehidupan yang efisien dan modern. Sebaliknya, jika kita sebagai manusia tidak berhati-hati; teknologi masa depan ini dapat berubah menjadi program komputer yang menjadi awal dari akhir umat manusia.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Artificial Intelligence Center Indonesia (2024). AI di Industri Manufaktur: Efisiensi dan Produktivitas. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://aici-umg.com/article/ai-di-industri-manufaktur/
Hadza, B. (2025). Ilmuwan ungkap bahaya AI di masa depan, ada banyak ancaman. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6923254/ilmuwan-ungkap-bahaya-ai-di-masa-depan-ada-banyak-ancaman/amp
Lahitani, S. (2023). Remaja 14 tahun mengakhiri hidupnya gegara jatuh cinta dengan chatbot AI. Diakses pada 14 Januari 2025, dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/5758721/remaja-14-tahun-mengakhiri-hidupnya-gegara-jatuh-cinta-dengan-chatbot-ai
Mada, K (2023). Sisi lain AI: Lebih banyak peluang kerja baru untuk pengembangannya. Diakses pada 14 Januari 2025, dari https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/05/04/sisi-lain-ai-lebih-banyak-peluang-kerja-baru-untuk-pengembangannya
Universitas Islam Sultan Agung (2025). Dampak Artificial Intelligence Bagi Pekerjaan Manusia. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://unissula.ac.id/dampak-artificial-intelligence-bagi-pekerjaan-manusia/
Universitas Medan Area (2024). Etika dan tanggung jawab dalam pengembangan AI: Tantangan di masa depan. Diakses pada 14 Januari 2025, dari https://ekonomi.uma.ac.id/2024/08/03/etika-dan-tanggung-jawab-dalam-pengembangan-ai-tantangan-di-masa-depan/
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 12:19 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini