Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
BUDIKDAMBER: Solusi Pertanian Urban di Desa Karangkajen oleh Mahasiswa KKN UNDIP
19 Agustus 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aubrey Newata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Karangkajen, Kec. Secang, Kab. Magelang (5/8/2024) – Desa Karangkajen menjadi salah satu wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol Bawen – Yogyakarta. Hal ini menyebabkan lahan desa menjadi terbatas sehingga cukup sulit untuk melakukan budidaya. Disamping itu, masyarakat Desa Karangkajen gemar bercocok tanam dan melakukan budidaya lele. KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan cara budidaya di lahan terbatas menggunakan metode Budikdamber. Metode ini sangat cocok digunakan dalam lahan yang terbatas karena hanya memerlukan ruang yang sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Budikdamber (Budidaya Ikan di Dalam Ember) merupakan metode budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem terpadu. Bersama dengan Ibu-Ibu PKK, Mahasiswa KKN Tim II Undip membuat instalansi Budikdamber menggunakan tanaman kangkung dan ikan lele dalam satu wadah ember. Kangkung dipilih karena dikenal sebagai tanaman yang mudah tumbuh dan memerlukan sedikit perawatan sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam metode Budikdamber. Sementara pemilihan ikan lele sendiri dikarenakan masyarakat Desa Karangkajen banyak yang menyukai aktivitas budidaya ikan lele. Tidak hanya kangkung dan lele saja yang dapat digunakan tetapi jenis tanaman dan jenis ikan lain dapat digunakan. Jenis tanaman yang dapat digunakan dalam metode ini adalah tanaman hidroponik seperti bayam, genjer, sawi, dan pakcoy. Jenis ikan yang dapat digunakan adalah ikan yang tahan terhadap kondisi oksigen rendah seperti ikan patin, gabus, dan ikan gurame.
ADVERTISEMENT
Metode Budikdamber sendiri bekerja dengan cara memanfaatkan limbah dari ikan sebagai nutrisi untuk tanaman sehingga dalam proses budidaya tidak memerlukan penggunaan pupuk. Selain itu, metode ini ramah lingkungan karena menggunakan siklus air tertutup, mengurangi limbah air, dan meminimalkan penggunaan pestisida. Biaya untuk budikdamber juga tergolong murah karena hanya menggunakan bahan-bahan sederhana seperti ember, bibit tanaman, dan bibit ikan.
Tim II KKN Undip memulai proses dengan melakukan survei terkait jenis tanaman dan jenis ikan yang cocok untuk dibudidayakan. Setelah itu, dilakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan Budikdamber kepada Ibu-Ibu PKK.