Konten dari Pengguna

Semangat Masyarakat, Pemerintah dan JNE untuk Bangkitnya UMKM

Audrea Arnetta Deandra
Mahasiswa Diploma III Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang
22 Mei 2023 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Audrea Arnetta Deandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama dan #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.
Sejak 2019, dunia telah diresahkan dengan mewabahnya virus SARS-CoV-2 penyebab Coronavirus 2019 atau COVID-19. Munculnya pertama kali di Wuhan, Tiongkok nyatanya mampu mempengaruhi sudut dunia yang lain. Hingga tanggal 20 Mei 2023, berdasarkan data sebaran perkembangan Covid-19, pasien positif Covid-19 di Indonesia dilaporkan sebanyak 6,80 juta, dengan pasien sembuh sebanyak 6,62 juta dan pasien meninggal dunia sebanyak 161 ribu jiwa. Berdasarkan data yang telah dipublikasikan oleh infeksiemerging.kemkes.go.id penderita wanita 2,8% lebih banyak dibandingkan pria. Namun, jumlah penderita pada usia produktif di atas 15 tahun hingga 64 tahun pria lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Padahal, peran pria dalam kehidupan identik dengan peran pencari nafkah. Meskipun begitu, tidak dipungkiri jika wanita juga turut andil dalam pencarian rezeki.
Semangat Masyarakat, Pemerintah dan JNE untuk Bangkitnya UMKM
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Kasus COVID-19 berdasarkan jenis kelamin. (Sumber: infeksiemerging.kemkes.go.id)
ADVERTISEMENT
Pandemi ini membuat tantangan yang luar biasa bagi para penanggung hidup. Kinerja ekonomi sebagian dunia sempat melemah. Perekonomian Indonesia sempat tersungkur. Banyak pemeran pencari nafkah sebagai kepala keluarga harus terhenti karena pandemi ini. Meskipun begitu, per tanggal 5 Mei 2023 lalu, WHO resmi mengumumkan berita bahagia dengan berakhirnya pandemi Covid-19. Namun, benarkah Indonesia kini telah berbahagia?
Semangat gotong royong dan kolaborasi menjadi kunci utama yang membara dalam menghadapi tantangan ini dan menjadikannya landasan bagi kebangkitan. Walau masa sulit telah mengubah banyak kehidupan, tetapi semangat optimisme dan dedikasi yang luar biasa dari individu dan kelompok mampu menciptakan dampak positif yang luar biasa bagi diri sendiri maupun orang lain.
Pandemi ini sangat mempengaruhi bagaimana pola masyarakat dalam mempertahankan hidupnya dan jelas telah menyenggol sektor perekonomian keluarga. Meskipun perekonomian terombang-ambing dan stress merajalela, akan selalu ada banyak cara untuk tiap masalah yang dihadapi tiap individu, apalagi kalau dihadapi sedunia. Bersama-sama membangun kreativitas dan menciptakan inovasi, menjadikan situasi sulit ini menjadi peluang emas. Contohnya saja, pada bulan Agustus 2022 lalu, Kementerian Koperasi dan UKM turut mengaktifkan jiwa dan semangat bangkit bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Magelang. Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) setelah terdampak parah oleh pandemi Covid-19. Pada pelatihan ini diberikan beberapa materi, terkhususnya e-commerce.
Gambar 2. Pelatihan kewirausahaan untuk pelaku UMKM Kota Magelang. (Sumber: jatengprov.go.id)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik e-commerce pada tahun 2022 lalu, per Desember 2021 sebanyak 32,23% usaha melakukan e-commerce. Pandemi juga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berbelanja berpindah dari berbelanja offline menjadi berbelanja online. Adanya mutasi dari offline menjadi online ini dipengaruhi karena tutupnya toko fisik dan berkembangnya e-commerce. Badan Pusat Statistik juga melaporkan jika 9,30% usaha menggunakan jasa pengiriman untuk mengirimkan barang yang dijual.
Kejayaan perekonomian Indonesia bisa dibangkitkan kembali jika setiap masyarakat menyadari pentingnya semangat untuk bergerak dan bangkit bersama-sama. Kemudahan dalam membuka toko secara online memberikan kesempatan membuka usaha bagi siapa saja yang berkeinginan kuat memperbaiki perekonomian bagi dirinya sendiri, bahkan jika harus dimulai dari modal yang sangat kecil atau bahkan tanpa modal seperti sistem dropship. Membuka usaha secara online kini dipermudah dengan banyaknya lokapasar serta menyebarnya aplikasi dengan tambahan fitur berbelanja.
ADVERTISEMENT
Perusahaan jasa kurir, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), juga turut serta dalam penyelamatan perekonomian masyarakat. JNE mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang semakin pesat di tengah peningkatan investasi asing, pertumbuhan ekonomi domestik, dan kemajuan teknologi informasi. Selain itu, berbagai inovasi produk yang dikembangkan juga turut berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas dari pelaku bisnis dan masyarakat Indonesia. Hingga kini, sebanyak lebih dari 50.000 orang telah terdaftar sebagai karyawan JNE dan masih terbuka untuk bagi siapa saja yang berminat menjadi bagian dari JNE.
Gambar 3. Kantor JNE Imam Bonjol. (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=7UV9xKCRJZc)
Pasca pandemi semakin memperjelas, bahwa untuk membuka sebuah usaha, tidak harus menjadi lulusan sarjana ekonomi atau manajemen agar bisa mengelola sebuah bisnis. Semua bisa dijalani jika kita mau mengambil kesempatan dan belajar pada banyak hal yang belum kita ketahui.
ADVERTISEMENT
Banyaknya kesempatan, juga kolaborasi antara mitra bisnis, pelanggan, pemerintah, serta JNE dan Kumparan yang menjadi salah satu wadah kebangkitan perekonomian bangsa. Melalui kolaborasi, terbuka peluang untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar, meningkatkan akses pasar, dan menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
Sebagai individu atau bagian dari sebuah kelompok, kita memiliki peranan yang sangat berarti dalam menyebarkan pesan positif dan semangat optimisme kepada masyarakat luas. Kisah sukses dan inspiratif dari pengusaha dan pelaku UMKM yang telah melewati tantangan dan meraih keberhasilan dapat menjadi sumber motivasi yang menginspirasi banyak orang. Di tengah masa sulit, kita harus mengingat bahwa ketekunan, kreativitas, dan semangat tidak memiliki batas yang menghalangi.