Konten dari Pengguna

Percikan Cahaya dalam Keindahan Alam di Surumanis yang Abadi

Audrey Rahmaningtyas
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
8 Januari 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Audrey Rahmaningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pantai Surumanis, Kebumen (4/8/2024) Sumber: Audrey Rahmaningtyas
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Surumanis, Kebumen (4/8/2024) Sumber: Audrey Rahmaningtyas
ADVERTISEMENT
Di bawah sinar matahari pagi yang lembut, roda kendaraan kami melaju perlahan, meninggalkan Purwokerto menuju sebuah destinasi yang telah lama ingin kujejaki yaitu Pantai Surumanis di Kebumen. Bersama sahabatku, Bunga. Kami memulai perjalanan ini dengan hati yang penuh harap, menyusuri jalan yang berkelok-kelok, naik turun seakan menari di atas lekukan bumi. Dua setengah jam perjalanan terasa singkat, diiringi percakapan hangat dan tawa kecil yang menjadi musik pengiring perjalanan.
ADVERTISEMENT
Ada sesuatu yang selalu membuat hati penasaran dengan laut. Mungkin suara ombaknya yang seolah memanggil, atau anginnya yang menghembuskan aroma asin yang menenangkan. Minggu, 4 Agustus 2024, aku memutuskan untuk merasakan semuanya di Pantai Surumanis, Kebumen. Perjalanan ini bukan hanya pelarian, tapi juga petualangan kecil yang membawa kenangan manis.
Pantai Surumanis menyambut kami dengan keindahan yang sulit diungkapkan kata-kata. Angin laut menyapa wajah dengan lembut, membawa kesegaran yang menenangkan. Tidak ada keramaian hanya suara ombak yang pecah di bibir pantai menjadi satu-satunya musik alam yang terdengar. Hamparan pasir cokelat berpadu dengan birunya laut yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi.
Pantai ini terasa sejuk, dingin, dan segar, tempat yang sempurna untuk melepaskan penat. Aku dan Bunga duduk di tepi pantai, membiarkan angin bermain dengan kain dikepala kami. Ombak yang datang silih berganti menciptakan ritme yang menenangkan. Waktu seperti berhenti sejenak, memberi kami ruang untuk benar-benar menikmati setiap detiknya.
ADVERTISEMENT
Pantai Surumanis, Kebumen (4/8/2024) Sumber: Audrey Rahmaningtyas
Keajaiban Surumanis tidak berhenti di situ. Menjelang senja, langit mulai memamerkan keindahan terbesarnya. Gradasi warna biru, orange, dan kuning memenuhi cakrawala, menciptakan lukisan alam yang sempurna. Pantulan sinar matahari di permukaan laut membuatnya tampak seperti emas cair. Kami duduk diam, membiarkan keindahan itu meresap ke dalam hati.
Hari itu, Pantai Surumanis memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar pemandangan. Ia menawarkan ketenangan, ruang untuk merenung, dan kesempatan untuk kembali merasa hidup. Tidak ada suara kendaraan, tidak ada keramaian hanya kami, ombak, dan langit. Tempat ini seperti memiliki kekuatan ajaib untuk menyembuhkan jiwa yang lelah. Karena pantai ini adalah surga tersembunyi yang terjangkau. Keindahannya terasa begitu berharga, seperti rahasia kecil yang ingin terus dijaga. Surumanis adalah destinasi yang tidak hanya memanjakan mata, tapi juga hati.
ADVERTISEMENT
Ketika matahari akhirnya tenggelam sepenuhnya, kami tahu momen itu akan menjadi salah satu kenangan terbaik yang pernah kami miliki. Perjalanan pulang terasa lebih ringan, mungkin karena hati kami telah terisi penuh oleh keindahan yang baru saja kami alami. Pantai Surumanis cocok untuk siapa saja yang ingin melarikan diri dari kesibukan.
Datanglah pagi untuk menikmati udara yang lebih segar, dan jangan lewatkan senjanya itu adalah salah satu momen terbaik yang ditawarkan alam. Setelah hari itu,aku tahu satu hal Surumanis bukan sekadar pantai. Ia adalah tempat di mana kita bisa mendengar suara hati, jauh dari kebisingan dunia. Jika kalian mencari kedamaian, datanglah ke Surumanis, biarkan angin dan ombaknya berbicara pada jiwa kalian.
ADVERTISEMENT