Konten dari Pengguna

5 Warung Makan Favoritku yang (Semoga) Bertahan di Wabah Ini

Audrey Marianne
Unexpected
28 April 2020 9:47 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Audrey Marianne tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ramen Jepang. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ramen Jepang. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Story ini dibuat bukan untuk 'menggoda' teman-teman yang sedang puasa. Mohon maaf, jangan hujat saya. Wabah COVID-19 menghantui semua orang tanpa terkecuali. Ada banyak kisah perjuangan yang kita dengar belakangan ini. Ojek pangkalan yang rela mangkal siang-malam demi dapat sedikit uang untuk makan hari itu, hingga pengusaha dan bos-bos yang rela tidak digaji atau menjual aset demi mempertahankan usahanya. Semua orang berjuang untuk bertahan di situasi sulit ini. Tak terkecuali bisnis food and beverages. Sudah pasti, ketika semua orang diam di rumah, pendapatan dari dine-in akan berkurang, diganti dengan delivery. Itu pun tak semua resto. Mengingat perjuangan mereka, terlintas di benak saya bagaimana keadaan restoran favorit saya saat ini. Kenapa saya sebut restoran favorit? Bisa karena makanannya enak, bisa karena tempat dan ambience asik, bisa karena berbagai macam hal. Berikut list restoran tersebut: 1. Yoiko Ramen
ADVERTISEMENT
Saya bukan penggila ramen, apalagi masakan Jepang. Tapi sejak diperkenalkan dengan Yoiko Ramen bertahun silam, saya jatuh cinta. Ketika menilai ramen, benchmark-nya selalu Yoiko. Belum lagi tempatnya yang kurang lebih mirip kedai ramen di Jepang (padahal belum pernah ke Jepang hehe). Menu favorit saya Gyoza, Onigiri Tuna dan Tonkutsu Ramen.
Mencoba meyakinkan kepada satu orang bahwa Yoiko Ramen itu enak. Dok: pribadi
2. Kue Balok Parikesit Tokonya bertempat di Condet. Biasanya, saya pesan camilan ini barengan sama tim kolaborasi yang selalu lapar menjelang sore. Kenapa spesial? Karena cokelatnya yang meleleh di mulut. Cocok jadi penganan saat bad mood, atau saat kerjaan bikin mumet.
Kue Balok Parikesit, lumer di mulut. Dok: pribadi.
3. Koka Sikka Salah satu sei sapi terenak yang ada di Jakarta, menurut saya. Dagingnya lembut, berpadu dengan segarnya sambal matah yang renyah. Saat keduanya bercampur satu di dalam mulut, seperti ada ledakan-ledakan kecil dengan rasa pedas, segar, manis, gurih. Untuk menetralisir 'ledakan' itu, mari seruput kuah kaldunya. Untuk menutup makanan tersebut, pesanlah Koka Drink Dingin, campuran air jeruk nipis dan serai. Setelah makan dari situ, rasanya hari itu saya telah menang oleh apa pun.
ADVERTISEMENT
4. Bakmi Aboen Bakmi legendaris ini jangan ditanya. Ini restoran yang rasanya, makanannya enak semua. Mulai dari nasi campur, mie baso pangsit, bakso tahu goreng.
Nasi campur. Ini babi yaa, non halal. Tapi Mie Aboen juga sedia untuk yang halal kok , guys. Dok. pribadi.
5. Donat Gemess Donat kampung yang dikemas kekinian. Wajar sih, karena ternyata donat gemess ini bagian dari Animo Bakery. Bukan hanya dari segi packaging-nya saja yang kekinian, tapi juga dari pilihan topping-nya. Ada hazelnut, nutella, taro, green tea, tiramisu. Ada juga topping yang umum dijumpai seperti donat gula, donat meses. Ini beneran asli enak.
Ini donat keju ala Donat Gemess. Sering dipesan saat masih kerja di kantor. Dok: pribadi
Donat Gemess dengan toping melted coklat. Dok: pribadi
6. (Bonus) Es krim goreng Bintang Martabak Ishak Makanan ini adanya di Depok. Dijual oleh tukang martabak yang juga jualan frozen food. Martabaknya enak, tapi es krim gorengnya juara banget. Pilihan rasanya simpel, ga neko-neko. Vanila, coklat, strawberry, coklat oreo, vanila oreo, strawberry oreo.
Salah satu camilan malam hari yang bikin nyaman dan tenang setelah seharian kerja. Dok: pribadi
ADVERTISEMENT
7. (Bonus lagi) Warung Nasi Sasari Ini warung nasi sudah tutup sejak satu minggu WFH diberlakukan. Karena mahasiswa UI diliburkan, maka otomatis penghasilan warung nasi ini menurun. Akhirnya, sekarang mereka tutup. Beberapa resto di atas ada yang masih merintis, ada yang sudah sustain. Tapi dampak wabah ini memukul rata seluruh usaha F&B sehingga banyak dari mereka yang terpaksa tutup, merumahkan karyawan hingga menutup usaha.
Doa saya, kita semua bisa bertahan menghadapi situasi ini dan semoga, setelah keadaan menjadi lebih terkendali, saya masih bisa menjumpai menu favorit saya di restonya. Karena makan di tempat lebih mantap.