Overthinking dan Kegalauan Remaja

Audry Ciarana Dwiranata
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Audry Ciarana Dwiranata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
sumber : shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Remaja adalah fase hidup yang penuh perubahan dan pertumbuhan. Di masa ini, mereka menghadapi berbagai tantangan dan tekanan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Salah satu masalah yang semakin umum terjadi pada remaja adalah overthinking atau kelebihan berpikir. Overthinking bisa menjadi penyebab utama kegalauan pada remaja. Kegalauan tersebut dapat terjadi terus-menerus ataupun terkadang muncul secara tiba-tiba. 
ADVERTISEMENT
Overthinking merupakan suatu hal yang biasa terjadi pada manusia, namun tidak semua yang mampu mengatasinya. Jika seorang remaja  tidak mampu mengatasi pikiran-pikiran tersebut, maka ia akan sulit untuk berdamai dengan dirinya. Bahkan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah seorang remaja dapat memiliki gangguan kecemasan akibat dari pikiran-pikiran negatifnya tersebut. Pada artikel ini, akan membahas dan memberikan penjelasan mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara agar dapat mengatasinya.
Apa Itu Overthinking?
sumber : shutterstock
Overthinking, atau sering kali disebut sebagai "berpikir berlebihan," adalah kecenderungan untuk terlalu banyak merenungkan situasi atau masalah. Ini bisa termasuk merenungkan peristiwa masa lalu, memikirkan masa depan yang belum pasti, atau bahkan terjebak dalam pemikiran negatif yang sulit dihentikan. Tanpa kita sadari, overthinking ternyata memboroskan waktu dan menghabiskan energi kita. Seseorang yang terlalu sering terjebak dalam overthinking mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengambil tindakan. Dengan demikian, ini bisa menyebabkan kita terperangkap dalam rasa cemas atau menghadapi masalah kecemasan. Remaja sering kali cenderung rentan terhadap overthinking karena mereka sedang dalam proses menemukan jati diri dan menghadapi tekanan dari berbagai sumber. 
ADVERTISEMENT
Tekanan Akademis
sumber : shutterstock
Salah satu penyebab umum overthinking pada remaja adalah tekanan akademis. Semakin banyak remaja yang merasa harus tampil baik di sekolah, mencapai nilai tinggi, dan mendapatkan prestasi luar biasa. Tekanan ini bisa mengakibatkan pemikiran berlebihan tentang tugas, ujian, dan masa depan. Remaja mungkin merasa terjebak dalam siklus berpikir negatif, seperti "Saya harus mendapatkan nilai A" atau "Apa yang akan terjadi jika saya gagal?" Hal ini bisa sangat melelahkan dan menyebabkan kegalauan. 
Teknologi dan Media Sosial
sumber : shutterstock
Teknologi dan media sosial juga dapat menjadi pemicu overthinking pada remaja. Mereka sering merasa terdorong untuk membandingkan diri mereka dengan teman-teman mereka yang terlihat bahagia dan sukses di dunia maya. Mereka mungkin merenungkan apakah mereka cukup baik atau cukup populer. Selain itu, perdebatan dan berita negatif di media sosial dapat memicu kekhawatiran dan kegelisahan tambahan.
ADVERTISEMENT
Hubungan Sosial
sumber : shutterstock
Hubungan sosial juga dapat menjadi penyebab kegalauan pada remaja. Konflik dengan teman, rasa takut akan penolakan, atau masalah dalam hubungan asmara dapat membuat remaja terperangkap dalam pemikiran berlebihan. Mereka mungkin berpikir terlalu banyak tentang apa yang orang lain pikirkan tentang mereka atau mengapa hubungan mereka terasa rumit.
juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. overthinking juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. overthinking juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. Overthinking juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. trait juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. anxiety juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. state anxiety juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan. overthinking juga dapat menyebabkan gangguan tidur, mempengaruhi konsentrasi, dan mengurangi motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang seharusnya menyenangkan.
sumber : shutterstock
Agar dapat mengatasi overthinking tersebut terdapat beberapa langkah penting dalam membantu remaja mengatasi kegalauan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu: 
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lalu dapat diambil kesimpulan bahwasannya kegalauan pada remaja seringkali dipicu oleh overthinking. Remaja menghadapi tekanan dari berbagai sumber, termasuk tekanan akademis, teknologi, hubungan sosial, dan media sosial. Dampak kegalauan pada kesejahteraan mental mereka tidak boleh diabaikan. Dengan pengenalan tanda-tanda overthinking dan penggunaan strategi pengelolaan stres yang efektif, remaja dapat membangun keterampilan untuk mengatasi overthinking dan memperbaiki kesejahteraan mental mereka. Selain itu, penting bagi orang dewasa, termasuk orang tua dan pendidik, untuk mendukung remaja dalam mengatasi overthinking dan mengatasi kegalauan mereka.