Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Elegi Kehidupan yang Jauh dari Sabitah
29 November 2022 11:41 WIB
Tulisan dari Erickrivall tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertukaran Informasi
ADVERTISEMENT
Dukacita dalam mengikuti Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar) jenis pertukaran mahasiswa tahun ini menurut saya, sangat berpengaruh baik dan sedikit buruk bagi saya karena sebelumnya memang sangat ingin menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan ingin merasakan kehidupan perantauan di luar kota. Karena memang sebelumnya, saya pernah mendaftarkan PTN di Kota pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta tetapi tidak diperbolehkan oleh orang tua dengan alasan jauh dari rumah. Pada waktu itu perasaan saya tidak dapat dikatakan baik-baik saja karena itu adalah bagian dari keputusan orang tua. Menurut saya, mengalihkan bintang yang terang untuk beralih kepada bintang yang indah untuk dipandang bukan keputusan yang buruk juga.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, MBKM tahun ini mengadakan program pertukaran mahasiswa secara langsung saya tidak akan membuang kesempatan yang datang kali ini, Alhamdulillahnya juga orang tua kali ini mendukung sepenuhnya walaupun dalam waktu hanya 1 semester saja. Dalam hal ini, saya tahu akan akibatnya yang akan saya rasakan bagaimana baik dan buruknya dalam mengikuti program MBKM pertukaran mahasiswa tahun ini. Baiknya saya selama 1 semester ini sedikitnya dapat merasakan sistem pendidikan di salah satu topchart sebagai Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia yaitu Universitas Brawijaya.
Selain itu, dalam program ini saya juga dapat mengubah nilai saya yang berada di Universitas Brawijaya untuk dipindah ke dalam nilai mata kuliah yang berada di UNTAG. Dan buruknya saya tidak dapat melihat lagi bintang yang indah itu kembali walaupun hanya dalam jangka waktu terbilang singkat kemungkinan buruknya bintang itu akan jatuh dan saya tidak berada didekatnya. Dalam hal ini, saya hanya mampu memohon kepada sang pencipta bulan dan bintang untuk menjaganya untuk saya yang telah lama memandang (dibalik mata memandang ada hati yang ingin memilikinya).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, saya ingin mencoba mencari cara untuk dapat melihatnya dari kota Malang walaupun susah yang terpenting ialah usaha dari pribadi seorang seperti susah payahnyamenjadi mahasiswa perantauan yang merasakan kehidupan secara mandiri dalam hal finance management dan time management agar tidak selalu bergantung pada orang tua. Maka dari itu, saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang mengadakan program pertukaran mahasiswa ini secara tidak langsung dengan adanya program ini saya dapat sedikit merasakan bagaimana cara mengatur uang dan waktu secara langsung.
Walaupun hanya dalam waktu yang singkat, saya telah mendapatkan banyak pengalaman yang sebelumya belum pernah saya rasakan dan menambah jaringan pertemanan baru di hidup saya. Seperti Joshua dari Jakarta, Alif dari Padang, Aldy dari Madiun dan Diah dari Bali. Bersama mereka semua saya diberikan wejangan dalam hal menjaga bintang dengan baik agar selalu terlihat ini jika dipandang dari bumi, seperti contoh ikut berpartisipasi dalam event tahunan hailmixth yang dibintangi oleh band bergenre surf rock asal Bandung The Panturas. Selain itu, bercengkerama dibawah bintang disambi dengan menuangkan keresahan individual seorang dan sedikit minuman berkafein bersama Marijuan dan Brandon. Serta mencurahkan keresahan hati saya sendiri dalam menjaga sabitah bersama Diah, Teddy, Ahmett dan NisRina. Di balik pengalaman itu semua ada perasaan yang tetap sama dan tidak berubah dengan saat saya awal meninggalkan sabitah tersebut. Dan saya yakin dapat mendapatkan sabitah itu menjadi milik saya walaupun seperti tidak nyata tetapi saya percaya istilah “yang terjadi maka terjadilah”.
ADVERTISEMENT
Akhir kata saya juga ingin berterima kasih kepada pihak penyelenggara program ini dan orang-orang yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fisik mereka untuk membimbing kami selaku mahasiswa pertukaran yang berada di Universitas Brawijaya Malang khususnya kepada koordinator pertukaran mahasiswa Bu Nara Garini dan Pak Insan selaku Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya.
*Terima kasih atas perjalanan ini dan sehat selalu untuk semuanya*