Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perempuan Juga Berhak Memperoleh Pendidikan Tinggi
12 November 2021 14:50 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Aulia Hanamanna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jika perempuan diberikan pendidikan yang tinggi, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan, tentunya dalam hal yang positif.
ADVERTISEMENT
Mohammad Hatta pernah mengatakan bahwa, “Jika mendidik seorang perempuan, maka kamu akan mendidik satu generasi”. Jika seluruh perempuan diberikan pendidikan yang merata, perempuan akan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Stereotip gender yang beredar di kalangan masyarakat dapat membatasi ruang gerak perempuan. Banyak yang masih beranggapan bahwa perempuan akan berakhir hanya sebagai seorang ibu dan istri.
Banyak yang masih memiliki persepsi bahwa memiliki pendidikan yang tinggi bagi perempuan itu tidaklah penting. Pada saat ini, tidak sedikit stigma yang berkembang di masyarakat bahwa perempuan tidak perlu menuntut ilmu tinggi-tinggi. Nantinya, seorang perempuan hanya akan berakhir di dapur, perempuan hanya akan mengurus rumah tangga, perempuan akan sulit menemukan jodoh dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, budaya patriarki terhadap ketidaksetaraan gender juga masih kental tertanam di masyarakat. Masih banyak yang beranggapan bahwa perempuan itu tidak perlu memperoleh pendidikan tinggi untuk mengejar karier yang diimpikannya dan mengembangkan dirinya, karena pada akhirnya yang akan berperan sebagai pemimpin dan mencari nafkah itu peran laki-laki. Hal ini menyebabkan perempuan terjebak dalam melakukan kebebasan dan hak-hak perempuan terhambat karena adanya budaya patriarki ini.
Banyak pemikiran dan pemahaman masyarakat yang menganut budaya patriarki mempersulit jalan kesuksesan perempuan. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa perempuan dilarang untuk sekolah yang tinggi, dilarang untuk memiliki karier pada masa depan, dilarang untuk memperoleh kesuksesan.
Akibatnya, wanita karier di Indonesia sangat sedikit dan perempuan di Indonesia masih tertinggal dalam mengenyam pendidikan. Budaya patriarki yang masih kental di masyarakat ini tidak bisa dipungkiri lagi karena masih banyak kelompok yang menanam pemahaman dan menjunjung tinggi peran laki-laki dibandingkan peran perempuan yang hanya terbatas di ruang tertentu dan hanya dipandang sebelah mata.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pendidikan yang merata merupakan salah satu aspek untuk mengurangi diskriminasi terhadap perempuan. Perempuan berhak untuk mendapatkan pendidikan di semua jenjang. Terciptanya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi terhadap perempuan sehingga perempuan dapat mengakses dan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi. Pendidikan dapat memberdayakan perempuan karena dengan adanya pendidikan yang merata, perempuan tidak lagi miskin ilmu dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka melalui mengenyam pendidikan yang tinggi.
Berdasarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diproklamirkan oleh PBB pada tahun 1948, pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia. Pendidikan bukanlah hak yang istimewa, melainkan setiap orang baik perempuan dan laki-laki berhak untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.
Tetapi sayang sekali, realitanya tidak seperti itu. Meskipun pendidikan adalah hak asasi manusia, terdapat 15 juta anak perempuan tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar membaca atau menulis di sekolah dasar dibandingkan dengan sekitar 10 juta anak laki-laki di seluruh dunia menurut data UNESCO. Dua pertiga dari masyarakat yang buta huruf adalah perempuan.
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan dari jenis kelamin, angka buta huruf pada perempuan hanya sebesar 4,92% pada tahun 2020. Sedangkan, angka buta huruf pada laki-laki mencapai 6,32% yang di mana jumlahnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan.
Data di atas menyatakan bahwa perempuan dari seluruh dunia lebih banyak yang buta huruf dibandingkan laki-laki. Tetapi, tidak untuk Indonesia. Berdasarkan dari data di atas, dapat diketahui bahwa perempuan di Indonesia lebih sedikit yang buta huruf. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia lebih cepat tanggap dalam memproses informasi pembelajaran, memiliki potensi yang lebih besar untuk berhasil, memiliki potensi untuk memajukan sebuah bangsa dari segi ekonomi, politik, dan masih banyak lagi. Namun, faktor-faktor yang sudah saya singgung di atas, dapat menghambat perempuan hebat di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang berpendidikan tinggi dan memilih untuk berperan sebagai ibu di kemudian hari, mereka juga memiliki peran yang penting dalam membangun generasi mendatang yang cerdas dan berkualitas karena mereka merupakan sekolah pertama bagi anak-anak mereka. Seorang perempuan yang memperoleh pendidikan yang tinggi dapat memiliki wawasan yang luas dan memiliki pikiran yang terbuka. Hal ini dapat memberikan pendidikan kepada generasi mendatang yang berkualitas.
Beliau mengatakan bahwa sangat penting sekali untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan memperoleh pendidikan setinggi mungkin, kita tidak dapat dibodohi oleh orang lain, dapat mengambil keputusan sendiri, dapat meningkatkan kualitas diri, dan masih banyak lagi manfaat yang dapat diperoleh jika kita mengenyam pendidikan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, baik perempuan atau laki-laki, sangat penting untuk menuntut pendidikan setinggi mungkin karena dengan memperoleh pendidikan kita dapat membentuk pola pikir yang lebih kritis dan dapat mengasah potensi yang kita miliki. Kritis dalam arti mau mencari tahu kebenaran dalam suatu masalah secara mandiri, membentuk kerangka pemikiran untuk mencari solusi, dan lebih skeptis terhadap informasi yang sedang beredar di kalangan masyarakat.
Dalam dinamika kehidupan, kita selalu bertanya terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini. Dengan memperoleh pendidikan yang tinggi, ketika kita bertanya mengenai suatu hal, kita bisa menjawab pertanyaan itu dengan benar karena pikiran kita telah diasah untuk berpikir lebih kritis dalam menanggapi suatu hal. Melalui pendidikan, kita dapat menyempurnakan diri kita dari segi kapasitas intelektual dan kematangan dalam bersikap.
ADVERTISEMENT
Bagi saya, sebagai seorang perempuan tidak hanya berperan sebagai seorang ibu atau istri saja, melainkan seorang perempuan bisa lebih dari itu melalui pendidikan yang tinggi.
Jadi, perempuan tentu mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi karena dengan memperoleh pendidikan, kita bisa membentuk individu yang lebih mandiri, individu yang memiliki prinsip dalam hidup, dan tidak bergantung kepada orang lain.