Religiusitas dan Keraguan: Menggali Makna dalam Novel Atheis

Aulia Komala azizah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
4 Juni 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Komala azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novel " Atheis " Merupakan karya Achdiat K. Mihardja pada tahun 1949, Novel ini membahas tentang seorang pemuda bernama Hasan yang berpegang teguh pada ilmu agama, tetapi ia meragukan agamanya setelah bertemu dengan wanita bernama Kartini dan teman lamanya Rusli.
ADVERTISEMENT
Novel Atheis di dalamnya menceritakan tentang persoalan agama dan kelas sosial pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Diceritakan terdapat tokoh bernama Hasan, Hasan adalah seorang ahli agama ia dididik keras tentang agama sejak kecil oleh ayahnya, Hasan sangat takut dengan neraka, sejak kecil ia sudah paham tentang agama, kini tumbuhlah Hasan sebagai pemuda dewasa, Hasan mulai jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Rukmini, dan berniat untuk menikahinya. Namun semua itu harus gagal karena kasta mereka yang sangat jauh, orang tua Rukmini akan menjodohkan Rukmini dengan seorang saudagar kaya, mulai saat itu Hasan mulai memeluk Tareqat Qadariyah, yang membuat kedua orang tuanya sangat senang dan merasa anaknya akan selamat dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Hasan pun merantau ke Bandung untuk bekerja, di sinilah awal mula semuanya terjadi. Di Bandung Hasan bertemu dengan teman lamanya bernama Rusli dan memperkenalkan temannya bernama Kartini, Hasan merasa tertarik dengan Kartini, karena hal itu Hasan bertekat untuk membuat Rusli dan Kartini ke dalam Islam, namun terjadi pertikaian di antara keduanya keduanya karena Rusli menganut paham marxisme, karena pengaruh Rusli, Hasan menjadi penganut paham Marxisme tetapi tidak ingin disebut sebagai seorang Atheis, Hasan pun menikah dengan Kartini dan melupakan keluarganya, namun pernikahan mereka tidak diwarnai kebahagiaan Kartini rupanya dekat dengan seorang pria bernama Anwar. Karena pertengkaran itu membuat keduanya bercerai. Setelah bercerai Hasan mengidap penyakit TBC, ia pun kembali ke rumah orang tuanya, dan bertemu dengan ayahnya yang sedang sakit keras, ayah Hasan pun meninggal, seketika hidup nya pun hancur, Hasan kembali ke Bandung, dan mendengar kabar bahwa Kartini dan Anwar akan menikah, Hasan pun memiliki niat jahat untuk membunuh Anwar namun nasib berkata lain, sebuah peluru mendarat di paha kiri Hasan. Ia pun terjatuh dan diakhir hidupnya ia mengingat kembali Allah dan menyesali semua perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Novel diatas memiliki tema tentang keyakinan agama dan kesenjangan sosial, dimana Hasan yang mencintai Rukmni namun harus berakhir menyakitkan karena perbedaan kasta. Dan Hasan yang sangat taat pada agama namun harus terjerumus.
TOKOH
terdapat beberapa tokoh didalam novel ini
Hasan
Hasan adalah seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang sangat memiliki keyakinan yang kuat, sejak kecil Hasan sudah dididik keras tentang agama, namun perlu disayangkan karena Hasan adalah pria yang mudah terhasut dan tidak memiliki pendirian, ia mudah dibutakan oleh cinta.
Kartini
Seorang wanita yang menganut paham marxisme, ia adalah wanita yang dinikahkan oleh Hasan, namun ia mengubah Hasan dan menghancurkan sebagian hidup Hasan.
Rusli
Rusli adalah teman Hasan sejak kecil, pertemanan mereka tetap ada meskipun perbedaan agama diantara keduanya, namun karena kemampuan Rusli dalam berbicara dan dapat meyakinkan banyak orang, Hasan pun yang memiliki ilmu agama sejak kecil, bisa termakan omongannya dan berpindah agama.
ADVERTISEMENT
Anwar
Ia adalah teman Rusli, dan sama-sama memiliki paham marxisme, ia adalah orang yang selalu ingin menonjol atau terdepan dalam hal apapun, ia adalah pria yang suka memainkan perempuan bahkan ia juga menikahi Kartini.
Gaya bahasa pada novel " Atheis " sangat detail dalam menggambarkan karakter sehingga mempermudah pembacanya, penulis juga mempertahankan alur cerita yang menarik, sehingga menarik perhatian sang pembacanya dalam setiap tulisannya.
Simbol-simbol
terdapat simbol-simbol yang ada pada novel ini
Agama
Mewakili nilai-nilai agama yang dianut dan dipegang teguh tokoh utama Hasan, dan keluarganya. Serta Konflik antara keyakinan agama
Marxisme
Menyimbolkan ideologi yang mempengaruhi Hasan, dalam pandangan keagamaan dan dunia. Dan menggambarkan konflik nilai-nilai agama.
Neraka
sebagai gambaran ketakutan Hasan akan dunia, karena pengajaran agama yang sudah di tekankan sejak ia kecil, neraka bisa disimbolkan sebagai ketakutan, penyesalan dan hukuman pada tokoh-tokoh didalam novel ini.
ADVERTISEMENT
Atheis
Atheis menyimbolkan pencarian kebenaran serta makna hidup, sesuai pandangannya sendiri dan kebenaran yang berbeda dari pandangan agama.
Kasta
Kasta menjadi simbol dari batasan-batasan yang dihadapi seseorang dalam menghadapi hubungan, status sosial dan kesempatan, selain itu kasta juga menyimbolkan ketidak sejahteraan sosial masyarakat pada masa itu.
DAFTAR PUSTAKA
Achdiat K. Mihardja: Balai Pustaka