Tipologi Pendidikan: Menyesuaikan Metode Mengajar Berdasarkan Gaya Belajar Siswa

Sumber: pexels

Tipologi Belajar

Menurut kamus besar bahasa indonesia tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut corak watak masing-masing. Tipologi belajar merupakan kombinasi dari kemampuan seseorang dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi belajar. Tipologi belajar merujuk pada pengelompokan berbagai gaya atau pendekatan yang digunakan siswa dalam menyerap dan memproses informasi. Memahami tipologi ini sangat penting bagi pendidik untuk menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai.

Macam-macam tipologi belajar:

1. Tipologi belajar VAK ( visual, auditori, kinestetik ).

2. Tipologi belajar VARK ( Visual, auditori, reading, kinesthetic ).

3. Teori multiple intelligences.

4. Tipologi belajar Kolb.

5. Tipologi belajar berdasarkan modalitas sensorik.

Jenis-jenis gaya belajar siswa:

1. Gaya belajar Visual: cenderung melihat sikap pengajar, saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya melihat teman terlebih dahulu baru ia bertindak, lebih suka peragaan dibanding peragaan lisan.

2. Gaya belajar auditorial: pendengaran ulang, siswa yang memiliki gaya belajar auditori cenderung jarang berbicara, kurang cakap dalam pengerjaan tugas mengarang.

3. Gaya belajar kinestetik Susah untuk duduk rapih saat di kelas, saat guru sedang menjelaskan suka sekali memainkan kaki atau tangan.

Perbedaan Individual

1. Perbedaan Kognitif.

2. Perbedaan kecakapan bahasa.

3. Perbedaan latar belakang.

4. Perbedaan bakat.

5. Perbedaan kesiapan belajar.

• Faktor yang mempengaruhi perbedaan individual dalam belajar.

1. Faktor keturunan/bawaan

2. Faktor lingkungan

A. Faktor status sosial ekonomi

B. Faktor budaya

C. Faktor praktik mendidik anak

D. Faktor urutan kelahiran

E. Faktor perceraian orang tua

• Cara guru dalam perbedaan individual dalam belajar:

Pembelajaran individual merupakan salah satu cara pendidik untuk membantu peserta didik belajar. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antar pendidik dan peserta didik, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar mengajar.

Guru dapat menyesuaikan materi, metode, dan evaluasi sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar siswa. Misalnya, memberikan tugas yang berbeda berdasarkan tingkat pemahaman. Menggabungkan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, kerja kelompok, dan pembelajaran berbasis proyek. Dengan cara ini, siswa dengan berbagai gaya belajar dapat terlibat secara aktif. Membangun hubungan baik dengan siswa untuk memahami kekuatan, kelemahan, dan minat mereka.

Memanfaatkan alat dan aplikasi teknologi untuk mendukung pembelajaran, seperti video, kuis interaktif, dan platform pembelajaran daring yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.