Tugu Mauk dan Jejak Akhir Otto Iskandar Dinata

Shalhaz Aulia Munajat
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
16 Mei 2022 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shalhaz Aulia Munajat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tugu Mauk (Sumber: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Mauk (Sumber: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Sebuah tugu yang berada di tengah-tengah persimpangan jalan raya Mauk, kelurahan Mauk Timur, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Bangunan ini bukan sembarang tugu sebagai penghias jalan, namun bangunan tugu ini memiliki nilai historis sebagai monumen penanda bahwa terdapat kisah kelam terhadap pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Pahlawan nasional ini bernama Otto Iskandar dinata, Otto Iskandar dikenal dengan julukan sijalak harupat dalam perumpamaan Sunda jalak harupat merupakan burung yang lincah dan tajam lidahnya artinya Otto Iskandar sebagai orang yang berani dan non kooperatif terhadap kebijakan Belanda. Otto lahir di bojongsoang Kabupaten Bandung pada tanggal 31 Maret 1897. Nama otto banyak digunakan di berbagai jalan di indonesia.
Masyarakat di kecamatan Mauk mengenal monumen itu dengan nama tugu Mauk. Tugu ini menjadi pengingat adanya pahlawan nasional yang gugur di tangan bangsanya sendiri.
Penculikan Otto iskandar berawal dari upaya pembentukan tentara RI pasca kemerdekaan, sebagai menteri negara Otto iskandar memiliki tugas untuk bisa membentuk tentara kebangsaan Republik Indonesia yang saat itu masih bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kabar tersebut menjadi masalah yang sensitif di tengah rakyat. Karena adanya perbedaan pandangan antara satuan-satuan militer yang pada saat itu berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA) dan Heiho bentukan jepang, hingga prajurit (KNIL) bentukan Belanda. Tidak semua pihak setuju akan penyatuan tersebut, maka terbentuklah laskar-laskar yang tidak menyukai gaya diplomasi untuk peralihan pemerintahan sepenuhnya dari Jepang dan memilih bertindak lebih frontal, karena gejolak tersebutlah yang melatarbelakangi anggota Laskar hitam Tangerang menculik Otto Iskandar.
Selama masa penculikan Otto Iskandar beberapa kali dipindahkan, akhirnya pada tanggal 20 Desember 1945 Otto Iskandar Dinata di eksekusi, para anggota Laskar Hitam Tangerang membunuh otto di sebuah pesisir pantai, Desa ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Hanya ada satu saksi yang melihat kejadian keji itu, ia merupakan seorang nelayan yang melihat pembunuhan Otto Iskandar di mana kepala Otto dipenggal dan jasadnya di larung ke laut.
Pantai Tanjung Kait (dokumentasi pribadi)
Setelah itu sampai saat ini jasad otto iskandar dinata tidak pernah ditemukan, pembunuhan terhadap Otto Iskandar Dinata ini terjadi ketika ia tengah mempertahankan keutuhan NKRI yang baru saja merdeka.
ADVERTISEMENT
Namun semangat perjuangan Otto Iskandar Dinata ini masih tetap menggelora bagaikan api yang ter simbol pada tugu Mauk. Rasa nasionalisme yang gagah berani juga tersimbol pada tiga patung pria perkasa yang berdiri tegak mengangkat kobaran api membara itu.