Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Penggunaan Metode Hafalan dan Pengulangan dalam Matematika
1 November 2021 18:33 WIB
Tulisan dari Aulia Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan Metode Hafalan dan Pengulangan dalam Matematika
Pembelajaran dan pemahaman tentang matematika sudah diterapkan sejak SD hingga menduduki bangku Perguruan Tinggi, bahkan saat menduduki masa TK atau PAUD, siswa sudah mendapat pembelajaran matematika. Dengan melalui proses pembelajaran mau itu di sekolah, tempat les, ataupun saat di rumah siswa telah dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, objektif, logis, dan cermat(Maulana, 2017, Ulfa, M., 2019; Maskar, dkk. 2020).
ADVERTISEMENT
Matematika merupakan ilmu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tapi masih banyak yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Padahal, matematika merupakan hal yang sangat menarik dan menyenangkan. Kita bisa menggunakan beberapa metode agar belajar matematika menjadi lebih mudah salah satunya dengan metode hafalan dan pengulangan, sehingga pembelajaran akan jauh lebih mudah.
Beberapa siswa bahkan tidak menyukai pelajaran ini, karena belum menemukan cara dan metode yang tepat dalam mempelajari matematika. Tetapi jika mereka menemukan metode dan cara yang tepat tentu mereka akan menyukai matematika.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan metode penghafalan dan pengulangan, diantaranya mempergunakan kartu sebagai bantuan visual, dengan sering menulis, atau mempergunakan audio dan lainnya. Setiap siswa memiliki ketertarikan metode pembelajaran matematika yang berbeda, kita hanya perlu mencari cara metode mana yang cocok dengan siswa, agar mereka menyukai dan dapat memahaminya. Metode ini merupakan metode konvensional yang berguna bagi siswa yang mengalami kesulitan berhitung. Cara ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, setiap siswa memiliki waktu yang berbeda. Sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing siswa.
ADVERTISEMENT
Kita bisa menggunakan kartu untuk menghafal rumus-rumus yang sering digunakan dalam soal, seperti rumus phytagoras, trigonometri, limit, bangun ruang, bangun datar, dan lain-lain. Dengan kartu ini siswa akan lebih mudah menghafal, tetapi ini juga perlu dilakukan setiap hari dan konsisten agar daya serap bisa meningkat, dimulai dengan menghafalkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Selanjutnya akan berkembang menjadi penghafalan rumus-rumus yang sering dipergunakan dalam matematika. Penggunaan metode hafalan dan pengulangan ini dibantu juga dengan media kartu dan pengucapan atau disebut cek list ( cek lisan ) dengan begitu siswa akan lebih mudah menghafal dan memahami rumus-rumus yang sudah dibuat dalam kartu cek list.
Cek list dapat melatih kemampuan otak kanan siswa karena otak kanan digunakan untuk menghafal. Otak kanan sering digunakan untuk berfikir visual, intuitif, dan kreatif. Oleh karena itu cek list dapat membantu kemampuan otak kanan lebih terasah. Cek list menggunakan metode hafalan mempergunakan kartu sebagai media untuk menghafal rumus-rumus matematika. Otak merupakan organ tubuh yang paling penting dalam tubuh manusia, maka dari itu siswa harus mengasah kemampuan mereka dalam hal berhitung, apa lagi matematika yang sering dikatakan sebagai pelajaran sulit, padahal pelajaran ini merupakan pelajaran yang wajib diikuti sejak TK, SD, SMP, SMA, dan juga saat Perguruan Tinggi. Dalam mempelajari matematika kebanyakan siswa jarang menggunakan otak kanan. ”Itulah masalahnya, kebanyakan orang Indonesia khususnya pelajar, cenderung menggunakan hanya otak kiri dalam mengingat. Padahal otak kiri itu sifatnya Short Term Memory (STM),” menurut Irwan Widiatmoko seorang penulis buku Super Great Memory. "Otak kanan yang bersifat Long Term Memory (LTM) justru jarang digunakan" lanjutnya. Maka dari itu metode yang menggunakan otak kanan untuk menghafal diharapkan dapat bertahan lama. Cara kerja metode ini adalah dengan mengubah informasi yang diterima otak kiri agar diterima juga oleh otak kanan.
ADVERTISEMENT
Kartu yang dibuat juga harus menarik perhatian dan minat siswa. Saat menghafal siswa diharapkan dalam kondisi yang nyaman dan tidak dibuat terlalu serius diselingi dengan candaan dan obrolan agar siswa tidak merasa jenuh. Kartu tersebut dapat menjadi media yang sangat membantu siswa dalam menghafal rumus-rumus matematika.
Metode penggunaan kartu sebagai cek list adalah sebagai pendamping soal-soal matematika yang diberikan kepada siswa, agar siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan rumus-rumus yang dihafal dalam soal-soal yang diberikan. Ini pun membutuhkan pengulangan berdasarkan kemampuan masing-masing siswa. Dalam metode ini membutuhkan maksimal 5x pengulangan.