Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dia Belum Selesai Dengan Masa Lalunya? Jangan Galau, Jadikan Puisi!
14 Desember 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aulia Nufus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang di dalam kehidupan ini, ada banyak hal yang tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Terkadang, kita seringkali sangat bersemangat akan sesuatu sampai akhirnya bimbang, ketika kenyataan tidak selaras dengan apa yang membuat kita sangat optimis.
Penulis pernah mendapat sebuah nasihat “Ketika kita mempercayai seseorang, maka sisakan dua puluh lima persen untuk kecewa”. Adakah di antara kita yang pernah jatuh cinta dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya? Itu adalah adegan berbahaya yang hanya boleh dilakukan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Mungkin kita tidak pernah tahu kapan akan bisa melupakan orang tersebut meskipun sangat ingin. Tapi kita bisa mengabadikan orang dan perasaan tersebut melalui sebuah karya puisi.
Berikut adalah puisi yang penulis tulis khusus untuk kita yang pernah terjebak dalam hubungan bersama orang yang belum selesai dengan masa lalunya.
Antara
Cipta : Aulia Nufus
Saat aku dan dia dalam satu persandingan
Dalam layar yang sama seringnya kau perhatikan
Senyum yang sama, tetapi aku bukanlah dia
Antara kenangan dan kesempatan, itulah pembedanya
Kau mencari jawaban itu
Tentang kapan dan mengapa
Semua butuh jeda, katamu
Tetapi bagaimana dengan aku?
Tentang timur dan barat
Atau selatan dan utara
Bumi pun tahu ke mana dia berotasi
ADVERTISEMENT
Sedangkan kita tak tentu arah, semu
Jika memang ini tentang jeda
Maka mungkin kau juga butuh berhenti
Dari hal-hal yang selalu membuatmu menoleh ke belakang
Lepaskanlah, kemudian belajarlah melangkah
Kepadaku, bersamaku
Nah, bagaimana sekarang? Dari pada kita galau dan terus bersedih meratapi sesuatu yang belum tentu bisa kita ubah, ada baiknya kita mengabadikan kegalauan tersebut jadi sebuah karya yang bisa kita maknai. Setelah itu, kita harus belajar untuk ikhlas ketika memang yang menjadi pilihan dia adalah masa lalunya. Kita juga harus percaya akan ada orang yang lebih baik untuk kita, orang yang benar-benar bisa mencintai kita dengan setara. Kita harus yakin bahwa setelah hujan yang deras akan ada pelangi yang indah!
ADVERTISEMENT