Konten dari Pengguna

Musik Menjadi Komunikasi: Bahasa Universal yang Menyatukan

Aulia Ramadhani
Seorang Mahasiswa di Universitas Pamulang Jurusan Ilmu Komunikasi. Selain jadi mahasiswa saya juga bekerja sebagai Admin dibidang FnB.
30 April 2025 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi musik bisa juga jadi alat komunikasi (sumber https://www.istockphoto.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi musik bisa juga jadi alat komunikasi (sumber https://www.istockphoto.com)
ADVERTISEMENT
Musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk komunikasi paling universal yang pernah ada. Melalui musik, manusia dapat menyampaikan pesan, emosi, dan gagasan tanpa harus terhalang oleh perbedaan bahasa, usia, atau latar belakang budaya. Tak heran jika musik sering disebut sebagai “bahasa dunia” yang mampu menyatukan banyak orang dalam satu rasa.
ADVERTISEMENT
Setiap lagu yang diciptakan biasanya lahir dari pengalaman, perasaan, atau pemikiran penciptanya. Baik melalui lirik maupun nada, musik membawa pesan yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Lirik lagu berfungsi sebagai pesan verbal yang sarat makna, sering kali diangkat dari realitas sosial, pengalaman pribadi, atau kritik terhadap fenomena tertentu. Misalnya, lagu-lagu bertema sosial seperti “Surat Buat Wakil Rakyat” karya Iwan Fals mampu menggugah kesadaran dan empati masyarakat terhadap isu yang sedang terjadi.
Namun, bukan hanya lirik yang berbicara. Nada, irama, dan dinamika musik juga menjadi media komunikasi non-verbal yang mampu mengekspresikan emosi secara mendalam. Melalui alunan musik, seseorang bisa merasakan kebahagiaan, kesedihan, semangat, bahkan kemarahan, meski tidak memahami bahasa liriknya. Musik pun menjadi sarana komunikasi emosional yang efektif, baik secara personal maupun dalam konteks sosial yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Dalam proses komunikasi, ada pengirim pesan (komunikator), pesan, saluran, dan penerima pesan (komunikan). Dalam musik, pencipta lagu atau musisi menjadi komunikator yang menuangkan pesan melalui karya musiknya. Lagu yang dinyanyikan kemudian menjadi saluran, sedangkan pendengar adalah komunikan yang menerima dan menafsirkan pesan tersebut. Respons atau feedback dari pendengar bisa berupa perasaan simpati, empati, bahkan keinginan untuk bertindak sesuai pesan yang disampaikan dalam lagu.
Musik juga dapat menjadi media komunikasi massa, karena satu lagu bisa didengar dan dirasakan oleh jutaan orang sekaligus. Di sisi lain, musik juga efektif sebagai media komunikasi interpersonal, misalnya ketika seseorang menyanyikan lagu khusus untuk orang yang dicintai atau sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai media komunikasi, musik juga berfungsi sebagai identitas budaya. Setiap daerah atau bangsa memiliki jenis musik yang khas, yang menjadi simbol budaya dan sarana pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui musik, pesan-pesan budaya, sejarah, dan tradisi dapat disampaikan secara efektif dan menyentuh hati pendengarnya.
Musik adalah jembatan komunikasi yang mampu menembus batas bahasa dan budaya. Melalui lirik, nada, dan irama, musik menyampaikan pesan, emosi, dan nilai-nilai budaya kepada siapa saja yang mendengarkannya. Tak hanya sebagai hiburan, musik juga berperan penting dalam membangun empati, menyatukan perbedaan, dan memperkuat identitas budaya. Dengan kekuatan komunikasinya, musik akan selalu menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Aulia Ramadhani.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Universitas pamulang.