Konten dari Pengguna

Pura Segara Terindah di Gunung Kidul, Yogyakarta

Aulia Risma Oktaviani
Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada
4 Desember 2022 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Risma Oktaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hamparan laut yang biru, pasir putih yang terhampar luas, serta tebing karang yang menjulang tinggi menggambarkan keindahan yang ditawarkan Pantai Ngobaran tepatnya di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya keindahan alamnya yang menarik, keberadaan tempat peribadahan dan patung para dewa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke tempat ini.
Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen pribadi
Pura Segara Wukir, segara berarti laut dan wukir berarti gunung dalam bahasa Jawa tertuju pada letak pura yang berada di pinggir laut dan diapit oleh gunung. Pura ini mulai dibangun pada tahun 2005 atas dasar usul perkumpulan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) melalui persetujuan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena sering digunakan umat Hindu di Gunung Kidul melaksanakan upacara penyucian diri atau melasti menjelang hari raya Nyepi. Terlebih berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, di sekitar tempat inilah Raja Brawijaya V terakhir terlihat sebelum melakukan moksa (pembebasan diri dari ikatan duniawi).
Sumber: Dokumen pribadi
Arsitektur destinasi wisata religi ini menggabungkan antara corak Jawa dan Bali. Maka tak heran selain menjadi tempat peribadahan umat Hindu, saat ini banyak pengunjung yang sengaja datang untuk berwisata, melihat, dan menikmati suasana Pulau Bali hanya dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Selain untuk umat Hindu, pura ini juga terbuka bagi umat kepercayaan lain yang datang dan ingin melakukan sembahyang di Utama Mandala (bagian utama pura) hanya dengan menemui pengempon pura (pengelola pura) dan menyampaikan maksud kedatangan.
ADVERTISEMENT
Dan perlu Anda ketahui, jika berkunjung ke Pura Segara Wukir tepat di hari besar umat Hindu para pengempon pura akan melakukan pembatasan bagi para pengunjung yang datang bukan untuk tujuan sembahyang. Meski saat ini Pura Segara Wukir ditujukan sebagai destinasi wisata religi, hal tersebut tetap dilakukan sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
Menurut Pak Kadarismanto, Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, keberadaan pura ini mengawali perkembangan industri pariwisata di Pantai Ngobaran. Terlihat dari keberadaan toko penjual suvenir, peralatan sembahyang, serta warung penjual makanan dan camilan laut khas Gunung Kidul yang banyak dijumpai di sana. Hal tersebut beriringan dengan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke destinasi wisata religi ini baik dengan tujuan sembahyang ataupun hanya untuk berfoto di kawasan Nista Mandala dan Madya Mandala dengan menyewa jasa photographer yang tersedia dari komunitas masyarakat sekitar demi mendapat hasil foto yang bagus dengan vibes Bali yang nyata.
ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumen pribadi
Berkembangnya indutri pariwisata akibat dari keberadaan pura sebagai destinasi wisata religi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Terbukti dengan tingkat keterlibatan masyarakat lokal yang tinggi pada aktivitas berdagang di sekitar pura, keberadaan komunitas photographer, pengempon pura, penjaga tiket masuk, juru kunci, pemilik fasilitas toilet, dan petugas kebersihan yang asli dari masyarakat Gunung Kidul. Meski beberapa diantaranya hanya menjadikan pekerjaan di destinasi ini sebagai pekerjaan tambahan di akhir pekan. Tertarik untuk berkunjung ke destinasi wisata religi satu ini di akhir pekan nanti?
ADVERTISEMENT