Lewat Komik, Sosialisasi dan Edukasi COVID-19 Jadi Lebih Menarik

Gambar 1. Unggahan komik sosialisasi penanganan klaster keluarga di Instagram @kelurahanragunan (https://www.instagram.com/kelurahanragunan/)

Komik dapat menjadi sarana sosialisasi dan edukasi yang menarik serta mudah dipahami oleh masyarakat.

Jakarta (12/02) - Pada awal tahun 2021 dengan situasi pandemi yang masih berlangsung, Universitas Diponegoro kembali mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan konsep pengabdian di domisili masing-masing mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat menyusun dan menjalankan program yang sesuai dengan keadaan serta kebutuhan di daerah masing-masing.

Kenaikan kasus positif COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia memaksa pemerintah untuk kembali menarik rem darurat penanganan pandemi dengan mengadakan PPKM di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Seperti daerah lain di Pulau Jawa, domisili tempat tinggal penulis yaitu Kelurahan Ragunan juga menghadapi permasalahan yang sama.

Situasi ini mengindikasikan masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol pencegahan COVID-19, padahal Satgas COVID-19 Nasional kerap menyatakan bahwa perubahan perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol adalah kunci penting dalam menekan peningkatan kasus COVID-19, sosialisasi secara kontinu adalah faktor yang penting dalam mencapai perubahan perilaku masyarakat. Seiring berjalannya pandemi, banyak informasi yang menerpa masyarakat dengan istilah ilmiah yang membuatnya sulit dimengerti. Untuk membuat sosialisasi menjadi menarik dan dapat lebih diterima oleh masyarakat, penulis memperkenalkan sosialisasi dan edukasi melalui media komik.

Komik merupakan literatur yang memiliki sejarah panjang, alur cerita yang dikemas dengan visual membuat informasi di dalamnya dapat lebih mudah untuk dipahami. Penulis mensosialisasikan langkah-langkah serta imbauan terkait pencegahan dan penanganan COVID-19, juga mengedukasi anak-anak usia sekolah dasar mengenai kesehatan sebagai program KKNnya, dengan komik sebagai media utama kedua program. Implementasi program komik sosialisasi COVID-19 dilakukan dengan kerja sama pihak Kelurahan Ragunan untuk kemudian diunggah melalui media sosial instagram @kelurahanragunan. Sedangkan implementasi komik edukasi kesehatan dilakukan dengan kerja sama pihak SDN 01 Ragunan.

Program pertama komik sosialisasi COVID-19 dilakukan dengan rangkaian riset topik, pengolahan dialog dan visual, dan penyusunan akhir untuk menghasilkan komik. Program ini telah dilaksanakan sebanyak empat kali selama empat minggu, yaitu pada tanggal 20 dan 27 Januari , serta tanggal 4 dan 11 Februari 2021. Komik yang juga dibagikan secara daring kepada warga RT 01/RW 01, disambut baik oleh warga yang merasa terbantu dengan informasi di dalamnya.

Gambar 2. Unggahan komik mengenai kesadaran kolektif di masa pandemi COVID-19

Program kedua yaitu edukasi kesehatan kepada murid SD dilakukan guna meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab anak terhadap kesehatannya sebagai wujud dukungan kepada gerakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Materi yang digunakan adalah terjemahan dari produk CSR (Company Social Responsibility) kolaborasi Grup OTSUKA bersama Asosiasi Kedokteran dan Asosiasi Usaha Kesehatan Sekolah Jepang, berupa komik edukasi dengan nama OTSUKA Manga Herushii Bunko. Komik ini dapat diakses secara legal dalam bahasa Jepang pada laman web Grup OTSUKA.

Penulis menerjemahkan komik tersebut dari bahasa Jepang dan membagikannya secara daring kepada anak-anak SDN 01 Ragunan. Komik juga disertai dengan lembar kerja agar anak dapat mengulang kembali informasi dalam cerita serta mengaitkan topik kesehatan yang diangkat dengan kehidupannya sehari-hari. Program telah dilaksanakan pada tanggal 1 dan 8 Februari lalu, yang disambut dengan baik oleh anak-anak sebagai salah satu variasi metode Pembelajaran Jarak Jauh.

Gambar 3. Komik edukasi kesehatan mengenai pentingnya tidur untuk murid kelas 4 SD

Selain melaksanakan kedua program kerja tersebut penulis juga turut mengikuti giat PPKM di Kelurahan Ragunan serta membuat poster imbauan beribadah secara aman untuk kemudian dibagikan kepada beberapa masjid dan mushola di Kelurahan Ragunan.

Penulis: Aulia Shidqin A

Dosen Pendamping Lapangan: Alan Prahutama S.Si., M.Si.