Konten dari Pengguna

Mengapa India Belum Menjadi Negara Core?

Fathiya Aulia Bilqisti
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Sebelas Maret
17 Desember 2024 18:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathiya Aulia Bilqisti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret hiruk-pikuk kehidupan urban India yang penuh warna dan energi. Sumber foto: hadynyah/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Potret hiruk-pikuk kehidupan urban India yang penuh warna dan energi. Sumber foto: hadynyah/Getty Images
ADVERTISEMENT
India, meskipun mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan, masih belum dapat dikategorikan sebagai negara inti (core country) dalam sistem dunia modern. Dalam teori Modern World System yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein, negara-negara diklasifikasikan menjadi inti (core), semi-periferis (semi-periphery), dan periferis (periphery). Negara inti (core) adalah mereka yang memiliki dominasi ekonomi dan politik global. Namun, India masih menghadapi banyak hambatan untuk mencapai status tersebut.
ADVERTISEMENT
India sering dipuji atas pertumbuhan GDP-nya yang impresif, mencapai sekitar 8% di beberapa tahun. Namun, realitasnya, pendapatan per kapita India pada 2023 hanya sekitar $3.262 berdasarkan paritas daya beli (PPP), jauh di bawah negara-negara maju. Ketimpangan pendapatan ini diperparah oleh tantangan populasi yang besar. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 miliar, India menghadapi tingkat pengangguran 8,3% yang tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Ketimpangan sosial yang tajam dan sistem kasta yang masih kuat semakin memperburuk situasi, membatasi mobilitas sosial, dan menghambat kemajuan menuju status negara inti (core).
Meskipun menjadi pemain utama dalam sektor seperti TI dan farmasi, India tetap tergantung pada teknologi dan inovasi dari negara inti (core) seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Dalam sektor teknologi, India berfungsi sebagai pusat outsourcing, di mana nilai tambah yang lebih tinggi tetap berada di negara inti. Dalam farmasi, meskipun dikenal sebagai "Apotek Dunia," India hanya unggul di produksi obat generik murah, sementara inovasi besar masih didominasi negara-negara inti (core).
ADVERTISEMENT
Untuk mendekati status negara inti (core), India harus fokus pada inovasi teknologi dan reformasi pendidikan. Investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) harus ditingkatkan dari 0,7% GDP saat ini menjadi mendekati negara inti seperti AS (2,8%) atau Jerman (3,1%). Sektor seperti kecerdasan buatan, bioteknologi, dan energi terbarukan menawarkan peluang besar. Dalam pendidikan, India perlu memperluas akses, memperbaiki kualitas, dan mengintegrasikan pelatihan keterampilan modern untuk mempersiapkan tenaga kerja kompetitif.
India memiliki potensi besar, tetapi masih menghadapi tantangan struktural yang signifikan. Dengan fokus pada inovasi, reformasi sosial, dan kerja sama internasional yang setara, India dapat mempercepat transisinya menuju status negara inti. Namun, hingga reformasi ini diwujudkan, posisi India di sistem dunia akan tetap berada di level semi-periferis, sebagaimana digambarkan dalam teori Modern World System.
ADVERTISEMENT