Konten dari Pengguna

Mengenal Hubungan Erat antara Hereditas dalam Proses Tumbuh Kembang

Aulia Latifa Zahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Angkatan 2023
26 September 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Latifa Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hereditas adalah faktor utama dalam perkembangan individu, yang mencakup keseluruhan karakteristik yang diwariskan dari orang tua melalui gen. Pada awal kehidupan, individu dimulai sebagai sel tunggal berukuran sangat kecil, hasil perpaduan sel telur dari ibu dan sperma dari ayah. Sel-sel ini membelah dan berkembang menjadi organisme yang semakin kompleks selama sekitar sembilan bulan, hingga mencapai bentuk yang sempurna.
Sumber: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: iStock
Sifat yang diwariskan oleh orang tua bersifat struktural, bukan perilaku yang diperoleh daripengalaman. Prinsip pewarisan sifat meliputi:
ADVERTISEMENT
a. Reproduksi, berarti pewarisan sifat hanya melalui sel benih
b. Konformitas, berarti pewarisan sifat mengikuti pola generasi sebelumnya, sepertimanusia mewariskan sifat manusia
c. Variasi, berarti kombinasi gen yang beragam menghasilkan variasi sifat antarasaudara
d. Regresi Filial, berarti sifat cenderung kembali ke rata-rata dalam generasiberikutnya. 
Dalam perspektif psikologi, lingkungan mencakup segala sesuatu yang ada di dalammaupun di luar individu yang dapat mempengaruhi sifat, perilaku, atau perkembangannya.
Lingkungan ini dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, pertama lingkungan fisik, yang mencakup segala sesuatu dari molekul di sekitar janin sebelum kelahiran hingga desain arsitektural suatu rumah, dan kedua lingkungan sosial, yang mencakup seluruh individu yang secara potensial dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
ADVERTISEMENT
a. Aliran Nativisme : Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang sudah ada sejak lahir. Faktor bawaan inilah yang membentuk hasil akhir dari perkembangan seseorang
b. Aliran Empirisme : Aliran ini menentang pandangan Navitisme, berargumen bahwa perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang diperoleh sejak dini.
C. Hukum Konvergensi : Hukum ini diperkenalkan oleh psikolog Jerman William Stern, menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil dari interaksi pembawaan dan lingkungan. 
Dengan demikian, hubungan antara faktor hereditas dan lingkungan adalah esensial dalam bidang pendidikan dan psikologi perkembangan. Pendekatan yang holistik terhadap kedua faktor ini memungkinkan terciptanya lingkungan yang kondusif bagi perkembangan individu. Maka dari itu, hal ini akan memungkinkan individu untuk mengaktualisasikan potensi genetiknya secara maksimal, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal dalam berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
.
.
.
DAFTAR PUSTAKA
H. Syamsu Yusuf LN., Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 31.
M. Ngalim Purwanto., Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.14-17.