Konten dari Pengguna

Perjalanan Hidup dan Emosi dalam "La Barka" Karya Nh.Dini

Aulia Latifa Zahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Angkatan 2023
16 September 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Latifa Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara etimologis, novel berasal dari kata Novellus yang berarti “sesuatu yang baru”. Menurut Robert Stanton (2012:90) novel merupakan bagian dari karangan prosa, novel mampu mambangun perkembangan sebuah karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak dan sedikitnya karakter, dan berbagai peristiwa/kejadian yang rumit yang terjadi dalam beberapa tahun silam secara rinci.
Sumber: Paxels.https://www.pexels.com/id-id/foto/buku-768125/
Teori Robert Stanton membagi 6 unsur pembangun novel yang meliputi tema, fakta cerita (alur, karakter, dan latar), judul, gaya bahasa, sudut pandang, dan simbolisme.
ADVERTISEMENT
A. Alur : Alur merupakan rangkaian kejadian dan peristiwa dalam sebuah cerita. Dalam novel “La Barka” karya Nh. Dini, terdapat alur maju mundur (campuran). Mengisahkan seorang perempuan bernama Rina dibesarkan di sebuah yayasan yatim piatu, pernikahannya dengan lelaki kaya asal Prancis akan kehidupan yang lebih baik dan berkecukupan ternyata hanya harapan sesaat, hubungan pernikahan Rina berada di ujung perceraian. Kemudian sambil menunggu proses perceraianya, Rina pergi berlibur bersama anaknya. Di La Barka, Rina tinggal dirumah sahabatnya bernama Monique, disana ia banyak bertemu dengan perempuan yang juga memiliki kegagalan dalam berumah tangga. Sampai pada akhirnya keputusan perceraian telah dikeluarkan, Rina mendapatkan beberapa hak dalam urusan keuangan biaya asuh anaknya.
ADVERTISEMENT
B. Karakter : Penokohan karakteristik merupakan bagian dari unsur penting untuk membangun dan menciptakan struktur dalam sebuah cerita. Menurut Jones (dalam tulisan Nurgiantoro, 1995:165) penokohan merupakan gambaran yang jelas/terbuka tentang seorang yang ditampilkan dalam membangun sebuah cerita, sedangkan menurut Sudjiman (1988:23) menyatakan bahwa penokohan adalah sebuah penyajian watak/perilaku tokoh sebagai penciptaan citra tokoh.
Adapun karakter tokoh utama dalam cerita ini, yaitu:
1. Rina : Seorang perempuan yang memiliki masa kecil yang kurang bahagia, karena masa kecilnya ia diharuskan hidup dengan penuh kedisiplinnan dan religius. Rina seorang perempuan yang pintar, pemberani, dan tegar dalam menjalani hidupnya.
2. Monique : Monique merupakan sabahat Rina di La Barka. Ia seorang perempuan yang juga memiliki kekurangan dalam fisik dan wataknya, tetapi Monique memiliki jiwa kedermawanan dan setia kawan yang tinggi, hal tersebut diungkapkan oleh Rina dalam teks berikut, “Monique kukenal dengan keemasan hatinya” dan “Kekawanan yang ada di antara kami berdua sanggup mengatasi berbagai pasangan surutnya waktu”.
ADVERTISEMENT
3. Francine : Seorang perempuan yang memiliki kegagalan dalam berumah tangga. Francine memiliki lidah yang berbahaya, hal itu diungkapkan oleh Monique dalam teks berikut, “Kau lupa pada Francine, Lidahnya berbahaya”.
4. Sophie : Seorang perempuan yang tidak setia terhadap pasangannya. Sophie sudah bertunangan dengan Davide, tetapi ia dengan mudah berpindah hati kepada lelaki lain seperti Jacques dan Xavier.
5. Yvonne : Seorang yang memiliki kegagalan dalam berumah tangga, ia mempunyai 2 orang anak yaitu perempuan dan laki-laki. Yvonne seorang yang penyayang, penuh perhatian, dan rendag hati. Hal tersebut dapat dilihat dari teks berikut, “Yvonne sangat bersenang hati bila orang menanyakan kehidupannya karena menaruh perhatian kepada pengalamannya”.
6. Cristine : Seorang perempuan yang terbilang memiliki fisik yang sempurna dan keseimbangan jiwa yang kuat.
ADVERTISEMENT
C. Latar : Latar merupakan ranngkaian dalam cerita yang mengacu pada tempat, dan waktu terjadinya peristiwa. Dalam novel “La Barka” karya Nh. Dini menggunakan latar tempat utama di La Barka, Prancis Selatan. Latar waktu, yaitu: pagi, siang hari, petang, dan malam hari. Latar suasana, yaitu menggambarkan suasana ketegangan dan emosional, kesedihan, dan keteguhan hati.
ADVERTISEMENT
- Mamam : panggilan untuk seorang ibu.
- St.Maxim : tempat pemberhentian kereta di daerah Maxim.
- Angin mistral : angin sejuk atau angin kehujanan.
- Rumah rendez-vous : rumah pertemuan yang direncanakan antar dua pihak atau lebih dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
- Desas-desus : kabar atau informasi terbaru, pembuktian kebenaran dan kesalahan pada sebuah masalah.
- Sekonyong-konyong : mendadak atau dadakan, tiba-tiba.
- Margot : berasal dari kata margarite yang berarti mutiara, mendapakan popularitas pada abad pertengahan di Prancis.
- Gondrong : berambut lebat atau panjang.
- Romarin, marjolaine, fenouil, thym dll : daun-daun bumbu masakan.
- Depression nerveuse : gangguan perasaan (suasana hati) atau penyakit saraf yang semakin sering menguasai atau membunuh korbannya, dapat ditandai dengan perasaan kesedihan, kesenangan, dan kehilangan terhadap hal-hal tertentu.
ADVERTISEMENT
.
.
.
.
.
.
DAFTAR PUSTAKA