Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pembelajaran Virtual Selama Pandemi Covid-19: Pengaruh Motivasi dalam Belajar
30 Agustus 2021 10:25 WIB
Tulisan dari aulia mahdina siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran secara virtual merupakan perkembangan pendidikan yang melibatkan teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa dkk. (2019) bahwa Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan metoda pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web 2.0 (Alessandro, 2018), artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran daring memberikan manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang, sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang lingkup kelas (Riaz, 2018), bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi, akan tetapi menurut Pilkington (2018) tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke dalam lingkungan pembelajaran secara daring.
ADVERTISEMENT
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Zhou dkk., 2020). Masa darurat pandemik ini mengharuskan sistem pembelajaran diganti dengan pembelajaran daring agar proses pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020), hal ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan pengembang pendidikan untuk menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara langsung melalui alat digital jarak jauh (United Nations, 2020)
Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa untuk dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen menggunakan beberapa aplikasi seperti e-classroom, video conference, zoom maupun melalui whatsapp group (Dhull & Sakshi, 2017). Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan sebuah jawaban atas tantangan yang di dihadapi oleh mahasisawa selama pandemi Covid-19 terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Nakayama dkk. (2014) bahwa dari semua literatur mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online, hal itu disebabkan karena perbedaan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik. Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran adalah terkait dengan motivasi yang dimiliki siswa (Schunk dkk., 2014). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk & Usher, 2012). Hal ini juga ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta didik yang termotivasi lebih cenderung melakukan kegiatan yang menantang, terlibat aktif, menikmati proses kegiatan untuk belajar dan menunjukkan peningkatan hasil belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud dkk., 2014), selain itu, merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan menarik perhatian peserta didik (Keller, 2010).Penting bagi para peneliti dalam dunia pendidikan untuk mengkaji secara mendalam tentang bagaimana motivasi mahasiswa pada pembelajaran daring terlebih kegiatan pembelajarannya dilakukan selama masa Pandemik Covid-19. Adapun aspek yang dibahas saat ini berkaitan dengan aspek yang dijelaskan oleh (Hamzah B. Uno, 2009) yang menuliskan 8 indikator motivasi belajar, yaitu konsentrasi, rasa ingin tahu, semangat, kemandirian, kesiapan, antusias atau dorongan, pantang menyerah, dan percaya diri.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki keinginan untuk memperoleh nilai yang baik sehingga mahasiswa tersebut pasti mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Menurut Azizah (2015) bahwa konsentrasi akan membuat siswa memahami materi yang sedang diajarkan hal ini didasarkan karena perhatian akan tertuju pada apa yang sedang menjadi daya tarik siswa. Selama pembelajaran daring ini ada banyak kejadian dimana mahasiswa tidak bisa berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan distraksi dari sekitarnya baik itu lingkungan yang tidak kondusif, tidak memiliki ruangan pribadi, memiliki adik, ataupun kesulitan untuk mengendalikan diri dari ponsel. Hal tersulit untuk berkonsentrasi adalah karena tidak ada yang bisa memantau mahasiwa secara langsung berbeda jika perkuliahan terjadi secara tatap muka maka dosen akan memantau secara langsung.
ADVERTISEMENT
Indikator yang kedua terkait dengan motivasi belajar adalah rasa ingin tahu mahasiswa. Rasa ingin tahu merupakan modal awal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, dengan keingintahuan yang tinggi maka keinginan akan mendorong siswa dalam menemukan apa ingin diketahuinya (Fauzi dkk., 2017). Rasa ingin tahu yang dimiliki mahasiswa tergantung dengan kepahaman materi yang diajarkan didalam kelas, mahasiswa biasanya akan bertanya hanya jika mereka benar-benar tertarik terhadap materi yang diajarkan. Pada pembelajaran daring ini mahasiswa tidak bisa bertanya karena tidak berani mengaktifkan mikrofon, ketika mengaktifkan mikrofon pasti mahasiswa tersebut akan menjadi pusat perhatian.
Indikator yang ketiga berkaitan dengan semangat dalam belajar, motivasi dan semangat belajar mempunyai hubungan yang sangat penting pada kegiatan pembelajaran, ini menunjukkan bahwa baik dosen dan mahasiswa harus menunjukkan semangat yang tinggi pada setiap kegiatan pembelajaran, bahkan menurut Siagian (2015) bahwa semangat pendidik dalam mengajar siswa berhubungan erat dengan minat siswa yang belajar. Semangat belajar tergantung dari masing-masing individu. Selama pembelajaran daring ini semangat belajar yang tinggi biasanya datang dari cara dosen mengajar, dosen yang bisa menyampaikan materi dengan mudah dicerna biasanya akan ditunggu oleh mahasiswa dengan semangat. Jaringan internet yang buruk bisa menyebabkan mahasiswa tidak semangat belajar karena suara yang dihasilkan tidak terdengar, server yang terputus dll.
ADVERTISEMENT
Indikator yang keempat terkait dengan kemandirian. Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar baik dalam pembelajarn langsung maupun dalam pembelajaran jarak jauh (Nurhayati, 2019; Tahar & Enceng, 2006). Mahasiswa tetap mampu menjawab atau mengerjakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
Indikator yang kelima terkait dengan kesiapan mahasiswa. Kondisi pembelajaran daring pada masa Pandemi Covid-19 memiliki cukup keterbatasan, hal inilah yang menjadikan beberapa dosen sering memberikan tugas mata kuliah, bahkan mahasiswa menganggap bahwa tugas yang diberikan pada masa Pandemi Covid-19 jauh lebih banyak dibandingkan dengan perkuliahan normal secara tatap muka. Kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran daring ini bisa dikatakan kurang baik walaupun sudah dilakukan selama hampir 2 tahun sejak Maret 2020 mahasiswa masih memiliki kesulitan.
ADVERTISEMENT
Indikator yang keenam terkait dengan antusias dan dorongan, mahasiswa memiliki keinginan untuk mendapatkan nilai terbaik dari setiap tugas dengan kriteria sangat baik, hal itu menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki antusias dan dorongan yang sangat kuat untuk mendapatkan nilai terbaik dari setiap tugas yang diberikan setelah proses pembelajaran.
Indikator yang ketujuh terkait dengan pantang menyerah dalam belajar, pantang menyerah menjadi kunci utama setiap mahasiswa untuk mendapatkan nilai terbaik. Bersungguh-sungguh dalam dalam mengerjakan tugas, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap pantang menyerah yang sangat baik dengan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, hal ini didasari dari keinginan mahasiswa untuk mendapatkan nilai terbaik seperti apa yang dijelaskan sebelumnya.
Indikator terakhir yang kedelapan ialah percaya diri, Percaya diri dalam mengerjakan tugas artinya mahasiswa sudah memiliki kemampuan percaya diri yang baik dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, dan Percaya diri dapat diartikan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan percaya diri yang baik dengan skor atau hasil nilai dari tugas yang sudah dikerjakan. Keinginan untuk mendapatkan nilai yang terbaik dari setiap pembelajaran nyatanya belum terlihat dari kepercayaan diri mahasiswa, hal ini yang menunjukkan beberapa mahasiswa masih merasa kurang percaya diri terhadap tugas-tugas yang telah mereka kerjakan.
ADVERTISEMENT
Masa pandemi covid-19 tidak menghalangi motivasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran secara daring. Di tengah kedaruratan yang melanda dunia, tidak ada pilihan lain selain menerapkan konsep pembelajaran secara daring, menurut Hung dkk. (2010) bahwa ada beberapa catatan yang harus diperhatikan agar pembelajaran daring tetap optimal yaitu berkaitan dengan kesiapan belajar diantaranya adalah kepercayaan diri terhadap penggunaan komputer/internet, pembelajaran secara mandiri, pengendalian pelajar/mahasiswa, motivasi untuk belajar, dan kepercayaan diri terhadap komunikasi secara online.
Sumber referensi:
Azizah, S. N. (2015). Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar IPA melalui Mind Mapping Siswa Kelas V SDN Jomblangan. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(5), 1–13. https://doi.org/10.1590/s1809-98232013000400007.
Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Learning. International Education & Research Journal (IERJ), 3(8), 32–34.
ADVERTISEMENT
Fauzi, A. R., Zainuddin, & Atok, R. Al. (2017). Penguatan Karakter Rasa Ingin Tahu dan Peduli Sosial melalui Discovery Learning. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 2(2), 27–36. http://journal2.um.ac.id/index.php/jtppips/%0AAchmad.
Fitriyani, Yani., Fauzi, Irfan., Zultrianti Sari, Mia. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran. 6, 166-171.
Hamzah B. Uno. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hung, M. L., Chou, C., Chen, C. H., & Own, Z. Y. (2010). Learner readiness for online learning: Scale development and student perceptions. Computers and Education, 55(3), 1080–1090. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2010.05.004.
Keller, J. M. (2010). Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS Model Approach. Spinger.
ADVERTISEMENT
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi. Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151. https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.
Pilkington, O. A. (2018). Active Learning for an Online Composition Classroom : Blogging as an Enhancement of Online Curriculum. Journal of Educational Technology Systems, 47(2), 1–14. https://doi.org/10.1177/0047239518788278.
Riaz, A. (2018). Effects of Online Education on Encoding and Decoding Process of Students and Teachers. International Conference E-Learning, 42–48. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED590288.pdf.
Samir Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I. A. T. F., Seddiek, N., El-Khouly, M. M., & Nosseir, A. (2014). E-learning and Students’ Motivation: A Research Study on the Effect of Elearning on Higher Education. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 9(4), 20–26. https://doi.org/10.3991/ijet.v9i4.3465.
ADVERTISEMENT
Schunk, D. H., Meece, J. R., & Pintrich, P. R. (2014). Motivation in Education: Theory, Research, and Applications (4th Ed). Pearson.
Schunk, D. H., & Usher, E. L. (2012). Social Cognitive Theory and Motivation The Oxford handbook of Human Motivation (In RM Ryan). Oxford University Press.
Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2), 122–131. https://doi.org/10.30998/formatif.v2i2.93.
Sintema, E. J. (2020). Effect of COVID-19 on the Performance of Grade 12 Students: Implications for STEM Education. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 16(7), 1–6. https://doi.org/10.29333/ejmste/7893.
Tahar, I., & Enceng. (2006). Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 7(2), 91–101.
ADVERTISEMENT
Nakayama, M., Mutsuura, K., & Yamamoto, H. (2014). Impact of Learner’s Characteristics and Learning Behaviour on Learning Performance during a Fully Online Course. Electronic Journal of E-Learning, 12(4), 394–408. www.ejel.org.
United Nations. (2020). Policy Brief : The Impact of on children. USA: United Nations.
Fitriyani, Yani., Fauzi, Irfan., Zultrianti Sari, Mia. (2020).
Zhou, G., Chen, S., & Chen, Z. (2020). Back to the Spring of Wuhan: Facts and Hope of COVID-19 Outbreak. Frontiers of Medicine, 14(2), 113–116. https://doi.org/10.1007/s11684-020-0758-9.