Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan untuk Perempuan: Kunci Kemandirian dan Kesetaraan
8 Januari 2025 10:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Auliandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah kita tentang perjuangan RA Kartini dalam meneriakkan hak pendidikan bagi perempuan Indonesia? Perjuangannya pun tidak sia-sia. Berbeda dengan dahulu, dimana perempuan sangat sulit untuk berkembang dan hidupnya hanya sebatas melayani laki-laki saja, saat ini perempuan pun memiliki kesempatan untuk bermimpi dan mendapatkan perlakuan yang sama seperti laki-laki. Bahkan sudah banyak perempuan Indonesia yang berhasil menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Mereka telah menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Lelah dengan Budaya Patriarki
Sejak dahulu kala perempuan selalu dipandang sebagai makhluk yang lemah, selalu ditindas, dan selalu menjadi pesuruh laki-laki. Laki-laki dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding perempuan sehingga mereka bertindak semena-mena dan terkadang merendahkan derajat dan martabat perempuan. Lelah akan hal itu, perempuan pun bertekad untuk memutus rantai yang selama ini membelenggu dirinya dengan secercak cahaya yang diperolehnya dari pendidikan. Perempuan Indonesia telah bangkit dan menyadari bahwa mereka pun memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. Melalui pendidkan yang berkualitas, perempuan dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan pendapatan yang besar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Saat ini perempuan memiliki ambisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa harus bergantung kepada laki-laki. Perempuan memiliki tekad yang besar untuk dirinya dan kehidupannya agar tidak direndahkan dan dipandang sebelah mata seperti dulu lagi. Kebutuhan hidup seperti pakaian, makeup, skincare yang menjadi kebutuhan utama perempuan, harus didapat perempuan dengan jeri payahnya dan kemandiriannya. Selain itu melalui pendidikan, perempuan juga memperoleh ilmu yang bermanfaat sehingga perempuan tidak lagi mudah tergoda dan terlena oleh kata-kata laki-laki yang dapat memanfaatkan dan merendahkan dirinya.
ADVERTISEMENT
Mudahnya Akses Pendidikan untuk Perempuan Saat Ini
Tidak seperti dulu, dimana akses pendidikan bagi perempuan sangat terbatas, hingga terdapat perempuan yang dilarang untuk memperoleh pendidikan yang tinggi, dimana kebanyakan perempuan hanya diperbolehkan untuk bersekolah sampai jenjang SMA saja, bahkan ada yang diperbolehkan untuk bersekolah hanya sampai SMP atau SD dengan berbagai macam alasan, salah satunya adalah alasan ekonomi. Selain itu, terdapat pandangan dan stigma bahwa tidak ada gunanya perempuan memiliki pendidikan yang tinggi karena nantinya perempuan hanya akan tinggal dirumah mengurus suami dan anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak jarang terdapat perempuan yang belum cukup usia dan belum siap mental maupun fisik sudah dipaksa menikah untuk meringankan beban ekonomi keluarganya. Namun tidak lagi, saat ini perempuan telah menyadari dan akan berjuang untuk mendapatkan kebebasannya dalam mengakses dan memperoleh pendidikan. Berkat tekad dan perjuangan perempuan, sudah tidak terdapat lagi larangan untuk perempuan dalam mengakses pendidikan, hingga ke perguruan tinggi. Bahkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, sebesar 10,91 persen perempuan di Indonesia menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi, dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya sebesar 7,52 persen saja. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perempuan Indonesia yang melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi selama 10 tahun terakhir. Saat ini juga telah tersedia berbagai macam program-program yang memberikan kemudahan bagi perempuan untuk mengakses pendidikan, misalnya seperti program beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, bahkan terdapat beberapa beasiswa khusus perempuan yang diadakan instansi atau lembaga tertentu sehingga biaya pun tidak lagi menjadi hambatan perempuan Indonesia untuk mengakses pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan Formal menjadi Incaran Perempuan Indonesia
Perempuan tentunya menginginkan pekerjaan yang tidak terlalu memberatkan dirinya dan memakan tenaga yang cukup banyak, dibandingkan buruh pabrik atau pekerjaan lapangan yang menguras tenaga dan harus berhadapan langsung dengan teriknya matahari, perempuan cenderung memilih pekerjaan formal seperti pekerja kantor atau tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang lebih mengandalkan kemampuan akan pengetahuan tertentu. Tentunya untuk memperoleh pekerjaan formal tersebut harus memenuhi berbagai macam persyaratan, salah satunya adalah terkait tingkat pendidikan. Sebagian besar pekerjaan formal di Indonesia, mempunyai persyaratan bahwa pekerjanya harus menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi karena ilmu yang digunakan untuk bekerja sebagian besar didapatkan ketika berada di perguruan tinggi. Terlebih lagi gaji yang ditawakan dan jaminan pekerjaan untuk pekerjaan formal lebih menjanjikan dibandingkan pekerjaan informal. Oleh karena itu, perempuan harus memiliki pendidikan yang tinggi agar dapat memperoleh pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak yang Cerdas Terlahir dari Perempuan yang Berkualitas
Menjadi ibu yang berkualitas adalah cita-cita setiap perempuan. Seorang perempuan nantinya akan menjadi seorang ibu yang akan mendidik anak-anaknya. Perempuan akan menjadi orang pertama yang mengenalkan dunia kepada anak-anaknya, mengajarkan anaknya membaca, menulis, berbicara, dan membentuk karakter anak-anaknya yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa. Tentunya sebelum mendidik, perempuan harus terdidik terlebih dahulu. Perempuan harus cerdas, perempuan harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh diajarkan kepada anaknya, cara untuk mengendalikan emosi, bersikap kepada anak-anaknya, dan menjadi contoh yang baik sehingga apa yang diajarkan kepada anak-anaknya dapat berguna dan bermanfaat untuk masa depannya. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa sejujurnya terdapat di tangan perempuan. Anak-anak yang hebat akan terlahir dari ibu yang hebat pula. Perempuan pun mulai menyadari akan hal itu sehingga mereka berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dirinya agar kelak dapat menjadi ibu yang berkualitas pula.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya laki-laki, perempuan juga memiliki mimpi, perempuan juga memiliki cita-cita, perempuan juga berhak untuk mendapatkan apa yang didapatkan oleh laki-laki karena sejatinya perempuan juga merupakan seorang manusia yang sama seperti laki-laki. Perempuan berhak mendapatkan kesetaraan dalam kehidupannya. Melalui pendidikan yang ditempuh oleh perempuan, saat ini perempuan Indonesia telah bangkit dan siap untuk membangun negeri ini dengan lebih baik, tidak ada lagi yang dapat menindas perempuan seperti dulu, perempuan Indonesia telah cerdas, perempuan Indonesia telah berkualitas, dan akan begitu seterusnya. Mari perempuan Indonesia, jangan pernah lelah untuk menimba ilmu dan mempelajari hal-hal baru karena sejatinya dunia ada di tangan perempuan dan tidak boleh lagi ada yang merendahkan kita!
ADVERTISEMENT