Konten dari Pengguna

Dark Tourism: Wisata Menyusuri Jejak Sejarah Kelam

Auliya Britania
Saya Aya, berasal dari Bojonegoro. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Pariwisata.
2 Desember 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Auliya Britania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dark tourism, atau wisata kelam, adalah jenis wisata yang mengajak pengunjung menyelami tempat-tempat yang memiliki kaitan dengan peristiwa tragis, kematian, atau sejarah yang menyakitkan. Mulai dari kamp konsentrasi, medan perang, hingga lokasi bencana, destinasi ini menawarkan pengalaman yang mengundang refleksi mendalam tentang sisi gelap sejarah manusia.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh paling dikenal adalah Auschwitz-Birkenau di Polandia, bekas kamp konsentrasi Nazi yang kini menjadi pengingat akan tragedi Holocaust. Di Asia, Museum Genosida Tuol Sleng di Kamboja menjadi saksi bisu kekejaman rezim Khmer Merah. Di Indonesia, ada lokasi seperti Museum Tsunami di Aceh dan Lubang Buaya di Jakarta yang mengabadikan peristiwa kelam masa lalu bangsa.
Dark tourism menarik perhatian banyak orang dengan berbagai alasan. Sebagian wisatawan ingin memahami sejarah lebih mendalam, sementara lainnya datang untuk merasakan pengalaman emosional yang menyentuh hati. Wisata ini sering kali membawa pesan kuat tentang kemanusiaan, mengajarkan betapa pentingnya belajar dari masa lalu agar tragedi serupa tidak terulang kembali.
Namun, jenis wisata ini bukan tanpa kontroversi. Ada kekhawatiran bahwa dark tourism dapat menjadi eksploitatif, terutama jika pengelolaannya tidak mempertimbangkan nilai-nilai etika. Misalnya, menjadikan situs tragedi sebagai lokasi untuk berfoto atau memanfaatkan kesedihan sebagai daya tarik komersial bisa dianggap tidak pantas. Karena itu, pengelolaan destinasi wisata kelam memerlukan pendekatan yang penuh hormat dan berfokus pada edukasi serta penghormatan kepada para korban.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, jika dikelola dengan bijak, dark tourism dapat membawa manfaat besar. Wisata ini mampu meningkatkan kesadaran akan sejarah kelam dan membangun empati global. Contohnya, Hiroshima Peace Memorial di Jepang bukan hanya pengingat akan kehancuran akibat perang nuklir, tetapi juga simbol perdamaian dunia yang terus diperjuangkan hingga kini.
dark tour saat kuliah umum dark tourism bersama om hao