Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Panic Buying Tiket Konser: Memahami Psikologi di Balik Perilaku Penggemar
25 November 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Auliya Diva Ramadhoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak pernah merasakan kegembiraan saat artis favorit akan menggelar konser? Tiket konser menjadi barang yang sangat dicari dan sering kali terjual habis dalam waktu singkat. Namun, di balik semangat tersebut, terdapat fenomena menarik yang disebut panic buying. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa banyak penggemar berperilaku impulsif saat membeli tiket konser dan apa yang memicu reaksi tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Ketakutan Ketinggalan (FOMO)
Salah satu alasan utama orang bergegas membeli tiket adalah ketakutan akan kehilangan kesempatan, atau yang sering disebut FOMO (Fear of Missing Out). Bayangkan, saat Anda melihat teman-teman sudah berhasil mendapatkan tiket, perasaan cemas mulai muncul. "Kalau saya tidak beli sekarang, bisa jadi saya tidak bisa menonton!" Pikiran ini sering kali membuat penggemar mengambil keputusan cepat tanpa berpikir panjang. Menurut penelitian oleh Przybylski et al. (2013), FOMO dapat menyebabkan individu membuat keputusan impulsif, termasuk dalam konteks pembelian tiket.
2. Pengaruh Teman dan Media Sosial
Di era digital saat ini, media sosial memiliki peran besar dalam perilaku membeli tiket. Ketika penggemar melihat teman-teman mereka membagikan foto atau status tentang pembelian tiket, mereka merasa terdorong untuk ikut serta. Ini disebut social proof, di mana kita cenderung mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Cialdini (2009) menjelaskan bahwa social proof dapat mempengaruhi perilaku individu, mendorong mereka untuk mengikuti tindakan orang lain, termasuk dalam membeli tiket konser.
ADVERTISEMENT
3. Rasa Urgensi karena Kelangkaan
Ketika tiket konser terbatas, rasa urgensi untuk membeli tiket pun meningkat. Konsep kelangkaan ini membuat tiket terasa lebih berharga. Kita semua tahu bahwa jika sesuatu langka, maka kita cenderung menginginkannya lebih. Ini adalah trik psikologis yang sering dimanfaatkan oleh penyelenggara konser. Cialdini (2009) juga menyatakan bahwa kelangkaan dapat menciptakan rasa urgensi yang mendorong individu untuk bertindak cepat.
4. Keterikatan Emosional
Banyak penggemar memiliki keterikatan emosional yang kuat terhadap artis atau band favorit mereka. Musik bisa menjadi bagian penting dalam hidup seseorang, dan konser adalah kesempatan untuk merasakan pengalaman langsung. Ketika perasaan ini muncul, penggemar sering kali tidak bisa menahan diri untuk membeli tiket, meskipun harus merogoh kocek lebih dalam. Penelitian oleh Thorne et al. (2018) menunjukkan bahwa keterikatan emosional dapat meningkatkan keinginan untuk menghadiri konser.
ADVERTISEMENT
5. Waktu Terbatas
Konser hanya berlangsung pada waktu tertentu, dan ini menciptakan tekanan tersendiri. Penggemar merasa bahwa mereka harus segera mengambil tindakan agar tidak melewatkan kesempatan. Keterbatasan waktu ini sering kali membuat orang mengambil keputusan cepat dan impulsif, bahkan jika mereka belum sepenuhnya siap. Ariely dan Simonson (2003) menjelaskan bahwa keterbatasan waktu dapat memicu keputusan impulsif dalam konteks pembelian.
Kesimpulan
Panic buying tiket konser adalah hasil dari berbagai faktor psikologis yang saling berkaitan. Dari ketakutan ketinggalan hingga pengaruh teman dan media sosial, semua elemen ini menciptakan suasana yang mendorong penggemar untuk bertindak cepat. Memahami alasan di balik perilaku ini dapat membantu kita untuk lebih bijak dalam menghadapi momen-momen seru seperti konser. Jadi, lain kali saat Anda berencana untuk membeli tiket, ingatlah untuk tetap tenang dan pikirkan keputusan Anda dengan baik. Selamat menikmati konser!
ADVERTISEMENT
Referensi
1. Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). "Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out." Computers in Human Behavior, 29(4), 1841-1848.
2. Cialdini, R. B. (2009). Influence: Science and Practice. Pearson Education.
3. Thorne, A., et al. (2018). "The role of emotional attachment in consumer behavior." Journal of Consumer Research, 44(4), 823-839.
4. Ariely, D., & Simonson, I. (2003). "Buying, bidding, playing, or competing? Value assessment and decision dynamics in online auctions." Journal of Consumer Psychology, 13(1), 1-13.