Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Serunya Liburan dari 3M Indonesia, Indahnya Sunrise di Gunung Bromo
21 Agustus 2018 10:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Auliyaa Syara Diinillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Bromo. Siapa sih yang tidak tahu destinasi wisata yang satu ini? Di antara kalian pasti tidak asing dengan nama salah satu gunung ini. Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Di kesempatan kali ini, Gunung Bromo menjadi destinasi hadiah utama liburan dari Writing Competition yang diselanggarakan oleh kumparan x 3M Indonesia.
Nah ini pengalaman pertama saya mengunjungi Gunung Bromo ini. Jadi excited banget pas tahu kalau dapat kesempatan dari kumparan dan 3M Indonesia untuk bisa menikmati indahnya pesona Gunung Bromo.
ADVERTISEMENT
Bersama satu orang peserta lainnya yang berasal dari Jakarta, yaitu Nadira Aliya dan satu orang guide bernama Pak Purwanto, kami berangkat dari penginapan kami di Seulawah Grand View Hotel yang terletak di Kota Wisata Batu.
Kami berangkat tepat pukul 00.30 WIB dengan membawa segala perlengkapan ke gunung seperti sweater, jaket, dan sarung tangan. Untuk menuju Gunung Bromo terlebih dahulu kami berhenti di meeting point Jeep yang terletak di daerah Tosari, Kabupaten Pasuruan. Waktu yang ditempuh menuju daerah Tosari ini adalah hampir 2 jam.
Kami tiba di meeting point Jeep sekitar pukul 02.10 WIB dan langsung disambut dengan dinginnya daerah ini. Saat itu suhu mencapai 8 derajat celcius.
Tepat pukul 03.00 kami berangkat menuju puncak Bromo menggunakan armada Jeep. Supir dari Jeep ini memberitahu bahwa waktu yang ditempuh menuju puncak sekitar 30 menit. Namun itu jika tidak macet.
ADVERTISEMENT
Tetapi sayangnya, karena hari ini tepat tanggal 18 Agustus 2018 yang termasuk long weekend setelah libur hari Kemerdekaan Indonesia, dan pastinya perjalanan waktu itu cukup panjang hingga semua Jeep tidak bisa jalan.
Akhirnya,semua Jeep berhenti dan parkir ditepi jalan. Padahal, untuk mencapai puncak masih cukup jauh. Karena tidak ada pilihan lagi, seluruh pengunjung diharap turun dari Jeep dan menempuh puncak Gunung Bromo dengan berjalan pagi.
Kebayang kan betapa dinginnya suhu saat itu. Waktu menunjukkan tepat jam 04.00 WIB pagi dan kami berjalan kaki menuju Gunung Bromo untuk mengejar momen matahari terbit (sunrise) sambil menyalakan senter HP karena jalan masih sangat gelap.
Akhirnya pada pukul 05.00 WIB kami sampai di spot kedua untuk melihat sunrise di Bukit Cinta. Karena Penanjakan 1 yang merupakan spot terbaik untuk melihat sunrise masih harus ditempuh beberapa waktu lagi sedangkan garis-garis orange-kuning matahari terbit sudah sedikit terlihat. Akhinya kami memutuskan untuk berhenti di Bukit Cinta dan mencari spot terbaik untuk mengambil gambar.
ADVERTISEMENT
Tak menunggu lama, akhirnya pemandangan matahari terbit itupun ada di depan mata. Bagus? Tidak perlu ditanya lagi bagus tidaknya, ini pemandangan yang bagus banget! Walaupun lelah dan kedinginan karena suhu mencapai 4-5 derajat celcius saya tetap berusaha mengabadikan momen indah ini. Perjuangan menuju spot ini tadi benar-benar terbayarkan setelah melihat pemandangan ini!