Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bagi Gen Z: Cinta Itu Nomor 2 dan Karier Nomor 1, Apakah Menjadi Problematik?
3 Desember 2023 9:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari auliyapurwita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Keputusan yang bisa dibilang mudah tetapi krusial. Apalagi harus berada di antara karier atau cinta. Apalagi kalau kamu lagi sayang-sayang nya sama orang tapi, harus merelakannya dahulu demi masa depan. Ah, jadi dilema.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini menjadi pertanyaan yang cukup kompleks dan tergantung oleh faktor individu itu sendiri. Ada beberapa orang yang ada di lingkungan sekitar lebih mementingkan karier, sementara masih ada juga orang yang ingin berada di hubungan cinta yang romantis.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa Generasi Z lebih mementingkan karier daripada cinta. Studi ini menemukan bahwa 80% dari Generasi Z mengatakan bahwa kesuksesan karier adalah sangat penting bagi mereka, dibandingkan dengan 67% dari milenial dan 56% dari Gen X.
Meski begitu, buat kamu yang memilih untuk mendahulukan karier daripada cinta tidak selamanya buruk,kok. Ada beberapa alasan mengapa seseorang lebih mementingkan karier daripada cinta, seperti berikut:
1. Kebanyakan Gen Z menjadi tulang punggung keluarga (Faktor ekonomi)
ADVERTISEMENT
Gen Z dikenal sebagai generasi yang memiliki ambisi yang tinggi, sehingga banyak tanggungan di pundak nya untuk memenuhi ekspektasi banyak orang.
Istilah nya tuh Sandwich Generation di mana seseorang ini memiliki tekanan yang cukup berat karena harus membantu atau membiayai keluarganya di rumah. Jadi, gak heran kalau Gen Z lebih mementingkan buat cari cuan.
2. Gen Z punya banyak pilihan untuk pekerjaan
Di saat kamu single, lakukan apa saja yang kamu mau. Apalagi, Gen Z lahir beriringan dengan teknologi dan globalisasi yang pesat jadi bisa lebih mengejar passion. Dengan adanya platform media sosial Gen Z dapat memanfaatkannya dengan baik bisa nyambi sebagai Content Creator, Digital Marketing, dan sebagainya. Dengan begitu mereka juga percaya bahwa karier yang sukses dapat memberikan stabilitas finansial dan kepuasan pribadi sehingga meningkatkan kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
3. Cinta sebagai prioritas yang dipertanyakan
Gen Z memiliki perspektif yang mengubah pandangannya dari generasi sebelumnya. Mereka merasa Cinta itu bukan sebagai prioritas bahkan ada yang berpikir bahwa cinta hanya sebagai pilihan saja. Gen Z sekarang tuh lebih skeptis sama hubungan yang long lasting.
Hal ini bisa jadi karena faktor lingkungannya yang memberikan pandangan yang kurang baik dalam hubungan cinta. Jadi, Gen Z sekarang tidak ingin terburu-buru untuk memilih sesuatu lebih baik untuk mengeksplor sebelum menetapkan pilihan.
4. Menemukan keseimbangan yang stabil
Banyaknya Gen Z sekarang menyadari bahwa karier pun harus mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Tetapi, mereka punya pemikiran bahwa cinta tuh tidak harus dari pasangan saja bisa dari keluarga, sahabat, teman. Namun, ada saja hal yang bisa menyebabkan kestabilan nya goyah yaitu, psikologis mental yang di mana pasti ada saja fase kesepian dan merasa butuh orang lain untuk disayang, Uh.
ADVERTISEMENT
5. Setelah semua secure akan serius
Sering kali memang Gen Z memilih untuk menunda dahulu sampai semuanya merasa secure sama diri sendiri. Karena, mereka tidak ingin masa mudanya dan lagi asyik-asiknya terganggu oleh orang lain. Pasti semua orang ingin sukses dari mental, fisik, finansial, sehingga tidak ada keraguan lagi untuk hubungan yang serius.
Ada satu kutipan dari salah satu artis yaitu, Prilly Latuconsina dalam podcast VOLIX MEDIA yang sedang diwawancarai oleh Marlo sebagai Host. Dia mengatakan “Memang tidak bakalan ada yang semuanya tuh seimbang, mungkin aku kelihatan sukses di pendidikan dan karier, tetapi di personal life nya ngga sukses begitu” Ya, hidup sebuah pilihan. Jadi, Prilly Latuconsina lebih memilih sukses di karier lebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Setiap orang memang punya jalannya masing-masing ya! Gak bisa untuk disama ratakan bahkan pilihan seseorang yang berbeda dengan kita gak boleh untuk di Judge. Karena, dibalik semua itu pasti ada hal yang orang lain tidak ketahui.
Dari sini dapat diambil banyak pelajaran baik untuk perempuan maupun laki-laki bahwa setiap orang punya banyak pilihan, kita tidak harus terkurung oleh pilihan yang sama dipilih orang lain atau sosial, setiap orang punya jalannya sendiri. Khususnya untuk perempuan kalau mau jadi wanita karier dan ibu rumah tangga at the same time juga tetap bisa, karena punya hak yang sama dengan laki-laki.
Tetapi, gak jarang loh ada beberapa Gen Z menunda percintaan karena alasan, takut berkomitmen, punya trust issues, dan trauma. Hal itu mungkin menjadi pertimbangan oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Walaupun secara keseluruhan, Fenomena Gen Z mendahulukan karier dibanding cinta memiliki implikasi problematik. Jika, problematisasi prioritas karier menjadi satu hal yang membuat tidak seimbang sehingga merasa jenuh atau kesepian.
Namun dengan adanya kesadaran akan pentingnya keseimbangan hidup, Gen Z dapat menemukan cara untuk mengintegrasikan karier dan cinta dengan lebih baik. Penting untuk mengelola skala prioritas dengan seimbang dan bijaksana.