Konten dari Pengguna

Forum Air Dunia 2024 untuk Indonesia

Aura Asyda Larre
Asisten Peneliti INDEF (Institute for Development of Economics and Finance)
14 Maret 2024 23:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aura Asyda Larre tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Jokowi saat menerima delegasi World Water Council di Istana Merdeka pada Rabu (15/2/2023). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menerima delegasi World Water Council di Istana Merdeka pada Rabu (15/2/2023). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Sebagai negara maritim dengan potensi air yang besar, bukan tidak mungkin Indonesia masih terjerat dengan beragam permasalahan air yang tak kunjung rampung. Misalnya, kesulitan akses air bersih & sanitasi, hingga masalah banjir yang masih merajalela di berbagai wilayah Indonesia. Menurut studi World Resource Institute (2015), Indonesia termasuk negara yang berisiko tinggi mengalami krisis air pada tahun 2040.
ADVERTISEMENT
Untuk dapat mengatasi masalah air ini, tidak cukup hanya dilakukan oleh Indonesia sendiri tetapi juga perlu adanya kolaborasi setingkat lokal dan global dalam merancang solusi yang tepat. Forum Air Dunia dapat menjadi salah satu upaya penyelesaian masalah.
Pertama kali diselenggarakan di Maroko pada 1997, kini Forum Air Dunia rencananya akan digelar kembali di Indonesia pada Mei 2024. Sebagai tuan rumah, diharapkan Forum Air Dunia dapat memberikan dampak positif pada kondisi air di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Forum Air Dunia akan mengusung tema “Water for Shared Prosperity” yang artinya air untuk kesejahteraan bersama. Tema ini kemudian akan dipecah menjadi 6 sub tema.
Sub tema pertama yaitu “Water for Human” mengindikasikan kebutuhan dasar manusia terhadap air, misalnya akses terhadap air bersih dan sanitasi. Data Kementerian Kesehatan menjelaskan pada 2020 capaian akses air minum aman hanya 11,8 persen, sedangkan Bappenas mencatat akses terhadap sanitasi layak pada 2022 masih dikisaran 10,16 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan keikutsertaan Indonesia pada Forum Air Dunia 2024, masalah mendasar seperti ini diharapkan dapat teratasi dengan hadirnya kebijakan-kebijakan baru yang lebih inklusif. Kebijakan ini akan mempercepat pelaksanakan peningkatan akses air bersih dan sanitasi di Indonesia dengan bantuan kolaborasi antar negara.
Melalui forum ini, masyarakat juga diharapkan dapat meningkatan kesadaran dan kepedulian dalam menggunakan air, sehingga tercipta kesetaraan akses air bagi banyak pihak.
Selain manusia, air juga memiliki peran yang cukup krusial untuk keberlangsungan ekosistem di dalamnya. “Water for Nature” sebagai bagian dari sub tema pertama, menjelaskan bagaimana Forum Air Dunia 2024 ini juga fokus untuk mengembalikan fungsi air sebagai habitat yang nyaman bagi flora dan fauna.
Salah satu permasalahan yang mengamcam ekosistem di air yaitu keberadaan sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut pada 2020, terdapat sekitar 5,75 juta ton sampah dengan 30 persen diantaranya merupakan sampah plastik. Untuk itu, sangat diperlukan upaya nyata seperti Forum Air Dunia untuk dapat ikut serta menyelesaikan masalah sampah di ekosistem air sehingga tercapai cita-cita "Water for Nature".
Bob Arthur Lombogia, Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada acara Konferenci Pers FMB9 Road to 10th World Water Forum "Atasi Banjir, Kurangi Risiko Bencana" secara daring pada Selasa (6/2/2024). Foto: Youtube/FMB9ID_IKP
Sub tema kedua yaitu “Water Security dan Prosperity”. Melalui sub tema ini, Forum Air Dunia diharapkan dapat memberikan dampak positif pada penanganan krisis air hingga ketahanan pangan di Indonesia. Krisis dapat terjadi salah satunya karena musim kemarau berkepanjangan sebagai akibat dari adanya perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Di beberapa daerah yang mengalami krisis air, hal ini tidak saja menyulitkan aktivitas sehari-hari tetapi juga memengaruhi mata pencaharian terutama para petani. Krisis air pada lahan pertanian atau perkebunan dapat memicu kerentangan pangan karena proses produksi yang terganggu.
Food and Agriculture Organization memprediksi 80 persen sumber pangan dunia yang terdiri dari 500 juta petani rentan terhadap perubahan iklim. Penyelesaian ini dapat dimulai dari memastikan keamanan pada ketersediaan air.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, mengungkapkan dampak lainnya yang diharapkan dari gelaran Forum Air Dunia 2024 adalah mampu mengatasi bencana seperti banjir. Curah hujan yang tinggi dan pengelolaan sistem pembuangan air yang tidak tepat seringkali membuat Indonesia rentan terhadap banjir.
ADVERTISEMENT
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 2021 menyebut terdapat 232 bencana banjir terjadi di Indonesia. Untuk itu, sub tema ketiga berupa “Disaster Risk Reduction and Management” pada Forum Air Dunia diharapkan dapat memberikan solusi mengatasi banjir yang tak kunjung reda di Indonesia.
Forum Air Dunia pada Mei 2024 mendatang rencananya akan dihadiri sekitar 30.000 peserta dari 172 negara. Dengan cakupan yang sangat luas, forum ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk bersama-sama mengembangkan peta jalan dan arah kebijakan air. Selain itu juga menjadi potensi hadirnya perjanjian-perjanjian internasional baru yang akan disepakati banyak negara seperti Paris Agreement.
Hal ini akan menjadi pedoman kuat dalam upaya mencapai kemakmuran air khususnya di Indonesia. Cakupan yang besar ini juga memungkinkan adanya transfer pengetahuan dan inovasi dalam hal penanganan isu-isu air di dunia. Misalnya, pembangunan teknologi pemurnian air.
ADVERTISEMENT
OIndonesia sebagai negara maritim seharusnya bisa belajar dari studi kasus Water Purification Plant yang ada di Hwaseong, Korea Selatan. Dengan adanya transfer pengetatahuan dan inovasi ini, maka ketersediaan air yang melimpah di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Endra Saleh Atmawijaya, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam acara Panel Discussion Road to the 10th World Water Forum di Jakarta pada Selasa (4/7/2023). Foto: Youtube/SEA Today News
Adapun dalam upaya mencapai kemakmuran kondisi air seperti disebutkan di atas bukan merupakan upaya yang murah. Untuk itu, Forum Air Dunia 2024 juga mengusung subtema mengenai “Sustainable Water Finance”. Di Indonesia sendiri, upaya pendanaan untuk isu air telah diimplementasikan dengan diluncurkannya Indonesia Water Fund (IWF).
IWF ini disiapkan untuk mengelola dana sebesar Rp15 triliun untuk membiayai proyek air bersih bagi lebih dari 40 juta orang dengan skema pembiayaan investasi. Dengan penyelengaraan Forum Air Dunia 2024, maka pelaksanaan IWF di Indonesia akan lebih optimal dan berpotensi diperluas cakupannya hingga ke skala global.
ADVERTISEMENT
Semua potensi perbaikan kondisi air di Indonesia tersebut akan menjadi salah satu contoh implementasi jangka panjang dari Forum Air Dunia yang mengusung tema “Water fo Shared Prosperity”. Oleh karen itu, penting bagi seluruh masyarakat domestik maupun global untuk turut berkolaborasi melancarkan perhelatan Forum Air Dunia 2024 demi terwujudnya kemakmuran air yang berkelanjutan.