Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Shopping Menjadi Salah Satu Budaya Populer
30 Desember 2020 5:44 WIB
Tulisan dari Aura Radhiyya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum kita ulas tentang Shopping, kita bahas dulu yuk apa itu sosiologi komunikasi dan sosiologi komunikasi. Kita tidak pernah lepas dengan yang namanya komunikasi, karena tanpa komunikasi kita tidak bisa interaksi dengan satu sama lain. Komunikasi sendiri bisa diartikan dari beberapa ahli yakni: 1) Anderson, komunikasi adalah proses saling paham dan memahami sesama. 2) Weaver, komunikasi adalah dimana kita bisa mempengaruhi pikiran orang lain melalui semua tata cara. 3) Berelson dan Steiner, komunikasi adalah proses sebuah informasi, gagasan, emosi, keahlian dsb yang harus melalui simbol seperti kata-kata, gambar, angka, dsb. 4) Laswell, komunikasi adalah yang bertepatan dengan siapa, apa, kepada siapa dan akibatnya apa. Seperti yang kita ketahui komunikasi sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Karena kita berinteraksi dengan orang lain sudah termasuk komunikasi. Interaksi sosial yang terjadi memunculkan sosiologi komunikasi. Jalaludin Rahmat mengatakan sosiologi komunikasi berarti kita memahami hubungan yang mempengaruhi respon media massa dengan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto sosiologi komunikasi adalah dimana kita mempelajari pengaruh antara individu ke individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Jadi masyarakat tidak akan bisa lepas dengan yang namanya sosiologi komunikasi.
ADVERTISEMENT
Sosiologi komunikasi berhubungan dengan budaya populer atau bisa disebut juga budaya pop yang dimana budaya ini sangat melekat dengan kehidupan masyarakat dari semua kalangan. Budaya populer ini mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat yang bisa membuat ketergantungan pada suatu pandangan yang saling menguntungkan dan mempunyai nilai-nilai yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaga dengan banyak cara. Budaya populer dihasilkan oleh media massa yang tujuanya utuk mengambil hati masyarakat sesuai dengan bagaimana kondisi dan situasi yang ada dimasyarakat saat ini sehingga bisa dikonsumsi oleh mereka. Budaya populer adalah budaya yang dimana dia akan disukai dan menyenangkan masyarakat. Islilah budaya populer dalam bahasa latin yang secara harifahnya adalah “culture of te people” yang berarti budaya masyarakat. Budaya ini sering kali kita temui di sekitar kita seperti film, kaset, acara televisi, alat transportasi, pakaian, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Melihat perkembangan yang ada, banyak mall-mall, toko, bioskop, restoran, dan hal yang berbau jual beli lainya yang menyuguhkan banyak macam yang bisa kita beli . Hal ini sudah dekat dengan masyarakat apalagi pada kaum remaja yang menjadikan sebuah aktivitas untuk mengisi waktu luang yang paling digemari masyarakat. Shopping menjadi salah satu kegiatan budaya populer yang saat ini sedang marak-maraknya ditengah kehidupan masyarakat. Rasanya kalau tidak shopping itu seperti tidak ada kehidupan dan kebahagiaan karena tidak sedikit masyarakat melakukan shoping untuk menghilangkan penat yang mereka rasakan selama mungkin saat bekerja, belajar, sedang dilanda masalah, dsb. Apalagi semakin hari semakin banyak shopping mall yang terus bertambah, membuat masyarakat semakin semngat untuk berbelanja demi mengikuti perkembangan jaman saat ini. sering ditemukan di setiap harinya banyak masyarakat yang mengnjungi depatement store yang ada dikota mereka, bahkan ada yang sampai pergi keluar kota hanya untuk pergi shopping. Berbelanja menjadi suatu pemuas bagi masyarakat akan rasa penasaran debgan hal baru yang mereka temui. Shopping tidak akan ada habisnya dan akan terus berlangsung yang menjadikan itu sebuah kebiasaan masyarakat. Kita akan selalu dimanjakan dengan banyak sajian yang bisa kita nikmati, banyak hal-hal baru juga yang pastinya akan selalu membuat kita penasaran dan merasa hal tersebut harus di coba.Dengan di dukungnya kemajuan teknologi, kegiatan berbelanja tak lagi harus datang ke tempatnya, melainkan adanya toko online yang sama halnya menjual berbagai barang, jasa, makanan, dsb sama dengan pembahasan di atas, tetapi ini melalui online dan lebih praktis.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya kita seharusnya bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan tetapi budaya shopping ini tak lagi mengenal hal tersebut. kegiatan shopping ini menjadi berubahnya perilaku kita dalam membeli suatu barang atau jasa. Sebaiknya kita juga bisa berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan walaupun banyak yang menganggap hal ini wajar jika kita bisa an mambu membelinya. Tetapi juga menimbulkan sifat boros dan hanya ingin terlihat ngetrend saja. Jadi lebih bijak lagi yuk dalam berbelanja. Menjadi lebih cerdas lagi dan bisa memahami perkembangan yang ada agar tidak disalah gunakan dan muncul masalah yang tidak diinginkan. Sebelum kita ingin melakukan budaya-budaya baru, baiknya kita bisa brfikir lagi lebih jernih apakah budaya ini bisa memajukan bangsa atau justru menghilangkan budaya bangsa kita sendiri. Jangan karena ada trend baru yang sedang booming kita tidak tau menau dan ikut-ikutan demi bisa mengikuti perkembangan tersebut, tetapi sebelum itu kita telaah dulu dan bisa lebih berhati-hati lagi kalau ada budaya baru yang masuk kenegara kita.
ADVERTISEMENT
Aura Radhiyya Khairunnisa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta