Mengulas Kepemimpinan Ignasius Jonan, Bapak Pionir Modernisasi PT KAI

Soso Ignasius Jonas, Bapak Pionir Modernisasi Perkeretaapian Indonesia. Foto: Dok/KementerianESDM

Masih ingatkah Anda kondisi dan suasana yang terjadi pada kereta api Indonesia di tahun 2008? Tentunya kilas balik perkeretaapian Indonesia ini tidak terlepas dari kesan kotor, jorok, dan bobrok. Penumpang yang gemar bergelantungan di atas kereta, pedagang yang bebas keluar-masuk, hingga antrian tiket yang padat merayap menjadi ciri khas tersendiri kereta api di Indonesia.

Dibandingkan dengan kondisi sekarang, transformasi yang terjadi pada PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) merupakan campur tangan dari Ignasius Jonan selaku mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) periode 2009-2014. Restrukturisasi yang dilakukan Jonan terkait dengan sistem, manajemen tata kelola, hingga budaya yang ada pada tubuh PT KAI membawa perubahan-perubahan positif.

Gaya Kepemimpinan Si Pembawa Perubahan Baru PT KAI

Keberhasilan Jonan dalam membawa wajah baru PT KAI memang patut diapresiasi sebagai pemimpin transformasional. Pasalnya, pada Februari 2009, PT KAI sempat mengalami kerugian sebesar 83,4 miliar rupiah dan pada akhir tahun 2009 keuntungan yang dimiliki PT KAI melonjak tajam mencapai 153,8 miliar rupiah.

Peran Jonan sebagai pemimpin transformasional mampu menghadapi berbagai permasalahan rumit yang ada di tubuh PT KAI melalui perombakan strategi hingga budaya organisasi ke arah yang lebih baik, mulai dari sisi internal hingga sisi eksternal.

Inovasi yang dibangun oleh Jonan melalui pemanfaatan teknologi pada perkeretaapian Indonesia, meliputi penghapusan KRL ekonomi non AC yang dibarengi dengan penambahan rute, pemberlakuan gerbong khusus wanita, area bebas rokok di seluruh peron kereta, penertiban pedagang yang berjualan di kereta, dan pergantian sistem pembayaran dari karcis menjadi e-ticket.

Tidak hanya itu, terdapat juga pembenahan infrastruktur penunjang seperti toilet yang tampak bersih dan nyaman. Perubahan-perubahan tersebut menjadikan Jonan sebagai pemimpin visioner sebab beliau kerap melakukan berbagai inovasi di dalam menyelesaikan permasalahan.

Costumer Oriented, Pelayanan Berbasis pada Pelanggan

Perubahan pertama yang Jonan lakukan adalah dengan mengubah budaya organisasi pada sisi internal PT KAI. Jonan mencoba untuk mengubah mindset para pekerja yang awalnya adalah product oriented menjadi customer oriented. Penerapan ini berfokus untuk memaksimalkan kepuasan para pengguna layanan kereta api.

Selain itu, Jonan juga mencoba untuk menerapkan budaya organisasi yang adaptif sehingga PT KAI akan terus melakukan inovasi untuk dapat menghadapi perubahan lingkungan organisasi yang dinamis. Jonan sebagai seorang pemimpin menjadi sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap visi dan misinya sehingga ia menjadi panutan dan inspirasi bagi para bawahannya untuk dapat memajukan PT KAI.

Selaras dengan teori kontemporer, yakni path goal theory di mana Jonan dapat membawa para pekerjanya untuk menerapkan nilai-nilai yang telah ia berikan kepada para pekerjanya. Nilai customer oriented yang ia terapkan pada masa kepemimpinannya masih tertanam pada diri para pekerjanya, walaupun masa kepemimpinan Jonan telah berakhir.

Terbukti dengan viralnya foto seorang ibu yang sedang berbaring lemas di kursi KRL. Hal ini diawali dengan laporan adanya pengguna yang sakit, lalu petugas keamanan KRL mempersilahkan untuk dapat berbaring ke tempat duduk prioritas serta menawarkan kursi roda setibanya di stasiun tujuan. Tidak hanya itu saja, petugas tersebut juga turut memantau kondisi sang ibu sampai stasiun tujuannya. Peristiwa tersebut patut diacungi jempol karena adanya nilai customer oriented yang tertanam pada diri petugas KRL untuk dapat meningkatkan kepuasan para pengguna.

Ignasius Jonan Seorang Leader atau Manager?

Lantas, apakah Jonan dikategorikan menjadi tipe leader atau manager? Perbedaan antara kedua tipe tersebut cukup signifikan sebab tipe leader tidak hanya mencakup proses mempengaruhi, tetapi juga bertugas untuk memberi arahan dan komunikasi bagi para bawahannya sedangkan tipe manager memiliki kewajiban untuk merencanakan, mengatur, dan mengontrol sumber daya yang ada pada organisasi.

Ignasius Jonan sebagai seorang pemimpin dapat memerankan dan menempatkan dirinya, baik sebagai leader maupun manager. Terbukti dengan kemampuannya sebagai leader yang mampu membangun arahan dan komunikasi yang baik dengan para bawahannya sehingga dapat mencapai keberhasilan di dalam transformasi PT KAI. Sedangkan jika ditinjau dari segi seorang manager, Jonan mampu menunjukkan kemampuan menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yakni planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling yang tampak dari caranya dalam menangani masalah yang terjadi pada PT KAI.

Melalui legitimate power yang Jonan miliki, ia dapat membawa perubahan positif dan menonjolkan wajah baru PT KAI sebagai salah satu transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Referensi

Gandhi, G. (2012, December 25). Nama Jonan Identik dengan Transformasi di KAI. Bisnis Tempo.co. https://bisnis.tempo.co/read/450247/nama-jonan-identik-dengan-transformasi-di-kai

Hasibuan, L. (2022, May 27). Beda Naik Kereta Api di Zaman Baheula vs Sekarang, Nostalgia! CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220527113137-33-342306/beda-naik-kereta-api-di-zaman-baheula-vs-sekarang-nostalgia

Kurniawan, A. (2021, July 27). Gaya Kepemimpinan Ignasius Jonan Saat Menjabat sebagai Dirut dan Merubah Wajah PT KAI. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/ahmadkurniawan2980/60ffb9ccb9c234400a3717a2/gaya-kepemimpinan-ignasius-jonan-saat-menjabat-sebagai-dirut-dan-merubah-wajah-pt-kai

Rahayu, N. K. D., & Nurani, F. (2019). Kepemimpinan Transformasional Ignasius Jonan (Studi pada PT KAI). 1-9. http://blog.ub.ac.id/nandakristin/files/2019/12/Kepemimpinan-Transformasional-Ignasius-Jonan.pdf

S, H., & Indrawan, J. (2019). KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL: IGNASIUS JONAN. JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES, 120-135.