news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

PEMBENTUKAN FORUM MAHASISWA MULTIKULTURAL NASIONAL (FOMUNAS) SEBAGAI UPAYA GUNA

Annisa Putri Zauhara, Mahasiswa MPP UGM
Global Economic& Business Development and Finance Technology Phenomenon
27 Agustus 2020 21:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Putri Zauhara, Mahasiswa MPP UGM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
“Teranglah, saudara-saudara, bahwa jalan ke arah Sosialisme Indonesia harus ditempuh secara gotong royong antara Pemerintah dan rakyat. Khususnya dalam keadaan sekarang soal pembangunan di Indonesia tidak berlangsung hanya melalui modal Pemerintah akan tetapi juga modal yang dikumpulkan oleh rakyat, baik modal material maupun modal pengalaman, dan lebih lebih modal dalam arti semangat dan patriotism merupakan syarat mutlak bagi kemajuan kita semuanya. Pertumbuhan selanjutnya kea rah Sosialisme Indonesia akan dilaksanakan oleh bangsa Indoesia sendiri secara kreatif, disesuaikan dengan ciri-ciri kepribadian nasional dari bangsa Indonesia sendiri." I.R Soekarno Demikianlah salah satu penggalan orasi yang disampaikan Presiden Republik Indonesia pertama dalam Deklarasi Ekonomi (DEKON) yang dicanangkan pada 28 Maret 1963. Dari penggalan tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian bangsa Indonesia adalah membangun kemampuan rakhyat untuk menjalankan roda ekonomi dengan mengandalkan kreativitas dan ide-ide sumber daya manusia yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Seluruh dunia kini tengah digegerkan oleh suatu pandemi. Pada tanggal 11 Maret 2020, salah satu dewan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti individu atau kelompok dalam jumlah besar. Alhasil berbagai dampak dari krisis pandemi corona berimbas pada berbagai sektor vital negara Republik Indonesia, salah satnya adalah sektor pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia mengambil langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 diantaranya dengan meliburkan seluruh sekolah dan institusi dan melakukan pembelajaran online jarak jauh sampai waktu yang belum ditentukan. Menyikapi keputusan pembelajaran jarak jauh, dewasa ini sebenarnya kurikulum pendidikan yang selama ini dipakai sebagai media pembelajaran tatap muka dinilai efektif untuk diterapkan di kala pandemik covid-19. Akan tetapi, minimnya profesionalitas, keterampilan, dan ketidakjelasan teknis yang diberikan oleh tenaga pengajar/ pendidik kepada peserta didik menjadi permasalahan utama sehingga, banyak anggapan bahwasanya pembuatan kurikulum darurat corona adalah langkah yang tepat.
ADVERTISEMENT
Isi
Dalam keadaan seperti ini, kontribusi, kebijakan, dan pemerintah untuk menangani segala hambatan darurat aktifitas Pendidikan sangat dibutuhkan. Sebenarnya, pemerintah telah melakukan beberapa penerapan upaya untuk memaksimalkan upaya kegiatan belajar dan penyaluran materi edukasi secara daring. Pada 9 April 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengumumkan bahwasanya terhitung dari tanggal 13 April 2020, pelajar di Indonesia dapat menonton dan mengakses materi pelajaran yang disiarkan secara langsung oleh stasiun TVRI yang akan disiarkan setiap hari dari pukul 08.00 s.d pukul 23.30 (Harususilo, 2020). Materi-materi tayangan bersifat umum dan general yang dikhususkan untuk murid di jenjang Pendidikan dasar. Program ini merupakan salah satu hasil respon dari pemerintah yang menanggapi tentang susahnya pengaksesan materi yang membutuhkan akses internet. Selain itu, Pada 31 Maret 2020, pemerintah juga mengumumkan peluncuran program Guru Berbagi. Program tersebut merupakan program yang dibuat oleh pemerintah kepada untuk mewadahi tenaga akademis dalam membagikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sehingga antar pengajar dapat saling memberikan saran dan masukan menganai cara-cara untuk mendistribusikan materi pelajaran secara efisien. Menyikapi kebijakan tersebut, kebanyakan pelajar mebeerikan reaksi negatif diantaranya pelajar merasa stress dikarenakan kuantitas tugas yang diberikan tidak sesuai ekspetasi pelajar dari awal yang memang mengharapkan kegiatan belajar mengajar lebih interaktif dan tidak bersifat statis.
ADVERTISEMENT
Sejumlah sekolah dan instansi perguruan tinggi memilih untuk menerapkan penguatan kegiatan belajar dan mengajar secara terstruktur melalui konsep e-learning dan recording video. Akan tetapi, metode blended learning yang sudah diterapkan dalam waktu kurun kurang lebi 3 bulan ini menghilangkan optimalisasi datri KBM. Persentase interaksi yang ditimbulkan selama KBM menurun, tidak ada peserta didik yang mengajukan pertanyaan, dan bahkan cenderung mengabaikan tenaga akademis dalam menyalurkan pekerjaan. Beralih dari model pembelajaran yang sebelumnya tatap muka menjadi daring (online) membutuhkan waktu dan penyesuaian yang tidak instan, sehingga model konsep blended learning merupakan metode yang dapat diterapkan sebagai produk subsitusi, akan tetapi blended learning tentunya membutuhkan lebih banyak kreativitas inovasi dari aktor terkait dalam mendukung KBM yang tidak monoton. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah KBM yang pasif adalah tenaga pengajar memberikan tugas yang ringan dan menarik sebagai output dari hasil pembelajaran. Diharapkan, tugas yang diberikan tidak hanya berbentuk pilihan ganda atau isian singkat yang dapat dikecohkan jawabannya. Akan tetapi, tenaga pengajar dapat memberikan tugas dengan metode case/permasalahan ringan atau pembuatan design misalnya agar kedepannya hal tersebut mampu meningkatkan Analisa kritikal dari peserta didik dan jawaban yang diberikan oleh seluruh peserta didik juga tervariasi. Pada akhirnya, pengajar juga dapat memberikan evaluasi terhadap kinerja dan jawaban yang diberikan. Tenaga pengajar diharapkan juga mampu mempersiapkan model KBM yang interaktif, dan tidak lupa peran penting orangtua untuk mendukung dan membantu setiap kegiatan pembelajaran daring, dengan memberikan arahan serta membimbing proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Salah satu tujuan utama proyeksi Indonesia emas 2045 yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yaitu menciptakan insan kreatif pada masa mendatang yang memiliki wawasan luas dan pandangan berbeda tanpa menghilangkan citra pola pikir masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia diharapkan dapat memiliki sikap spritual yang menjunjung persatuan, mempunyai keterampilan dalam pengoperasian teknologi yang handal, dan berpendidikan tinggi dengan spealisas di masing-masing bidang, serta mampu beradaptasi dengan perubahan arus globalisasi dan modernisasi tanpa harus terbawa oleh pengaruh kontradiksi. Indonesia merupakan salah satu contoh negara demokrasi terbesar di Asia. Untuk merumuskan suatu kebijakan dengan pacuan dasar berupa norma diharuskan untuk bersifat secara transparan dan kolektif guna menghindari segala bentuk subyektivitas. Pertimbangan segala jenis isu yang menjadi pusat perhatian merupakan hal krusial dalam menghadapi permasalahan yang menghambat jalannya visi Indonesia emas 2045. Dewasa ini, penulis akan membawa pembaca untuk memfokuskan bahasan kepada pengembangan kompetensi dan keterampilan daya manusia Indonesia. Maka dari itu, rencana investasi sumber daya manusia yang optimal adalah solusi alternatif untuk menghindari pengangguran massal yang disebabkan oleh banyaknya angkatan kerja yang tersedia. Menurut hemat penulis, aktor-aktor terkait seharusnya memahami perannya masing-masing guna mendukung tumbuhnya karsa dan karya dalam rangka proyeksi Indonesia emas 2045. Cendikiawan selaku aktor yang memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat dan pelaku industri, dapat memberikan usulan penerapan kurikulum yang berbasis kreativititas dan mengimplementasi model kebijakan pengembangan. Sedangkan, aktor bisnis yang terdiri dari pelaku usaha, investor, dan konsumen memiliki beberapa peranan penting, diantaranya membuat komunitas baru yang memiliki agenda mentoring dan sharing untuk memberikan pembekalan materi dan agenda pelatihan pengelola. Perumusan kebijakan-kebijakan industri guna mewujudkan iklim usaha kondusif, pemberian penghargaan bagi insan kreatif, dan bantuan dukungan finasial merupakan peranan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu aktor yang dapat mengakselerasi tujuan pembangunan keberlanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Disamping kondisi mutu yang buruk (lampiran 1), rupanya masih banyak wilayah di Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan secara merata di tengah era digital. Masalah pemerataan pendidikan sendiri memiliki definisi yaitu persoalan sistem pendidikan yang belum menyediakan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia secara merata. Kurangnya mutu dan relevansi edukasi sumber daya manusia akan prinsip bangsa Indonesia yang menjunjung persatuan dan ideologi pancasila juga menjadi faktor pemicu terjadinya konflik
Sebagai contoh, Literasi informasi akan bidsng kesehatan merupakan hal vital yang sangat penting dipahami oleh setiap individu. Jika kita cermati, literasi informasi kesehatan yang berada pada ranah pengguna layanan kesehatan, yaitu masyarakat pada umumnya, sering menjadi masalah yang terlalaikan dan kurang mendwpat perhatian oleh masyarakat sekitar. Ketidakmampian masyarakat dalam mengakses informasi dan minimnya kegiatan sosialisasi yang diberikan tenaga medis merupakan salah satu permasalahan utama rendahnya literasi kesehatan masyarakat Indojesia. Kemampuan mengakses informasi adalah pintu awal yang harus terbuka untuk dapat mengolah dan memahami informasi, khususnya dalam hal ini adalah informasi kesehatan. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Hal ini dilihat dari prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat cepat dan berkembang pesat. Upaya pencegahan HIV AIDS juga dapat dilakukan jika masyarakat memiliki tingkat literasi informasi kesehatan yang tinggi. Akan tetapi, faktor minat baca masyarakat yang sangat rendah, ditambah dengan tingkat pendidikan yang rendah menjadi penyebab tidak efektifnya upaya penyebarluasan informasi kesehatan merupakan hambatan serius yang dihalami oleh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, perlu diambil langkah serius guna meminimalisir risiko dan dampak negatif yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, disamping melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat ini (PPM) yang merupakan program berkesinambungan dengan penelitian yang dilakukan tenaga medis, mengigat berkurangnya fokus tenaga medis dalam mencegah penyebaran bahaya kesehatan lain yang diakibatkan oleh pencegahan penyebaran kasus covid-19, diperlukan salah satu solusi pamungkas yang juga memberikan edukasi kesehatan yang lainnya.
Rekomendasi Solusi
Menurut hemat penulis, ketimpangan atau kesenjangan pendidikan antar daerah akan pentingnya pengetauhan kesehatan baik secara general ataupun menjurus lebih terkhusus dapat ditanggulangi dengan pembentukan suatu forum kepemudaan yaitu Forum Mahasiswa Multikultural Nasional (Fomunas) di setiap daerah dengan target utama yaitu seluruh masyarakat Indonesia dengan target pengajar dan pemateri berupa kaum intelektual bangsa berupa seorang mahasiswa. Keberadaan pendidikan dasar multikultur bertujuan untuk menggapai cita-cita Indonesia untuk mewujudkan pemerataan keadilan sosial, persamaan pendidikan, dan dedikasi untuk menfasilitasi pelajar aktif. Dengan keragaman masyarakat yang bersifat heterogen, pendidikan multikultur adalah suatu pendekatan progresif untuk mengubah cara pandang tentang pendidikan dan mencegah terjadinya pratek diskriminasi. Selain sebagai upaya untuk mendorong proses pembentukan karakter siswa, eksistensi FOMUNAS diharapkan dapat menciptakan ekosistem sosialisasi yang harmonis-dalam kemajemukan masyarakat. Rencana ini juga sebagai bentuk nyata dukungan kebijakan strategis yang dirumuskan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berupa Pendidikan dengan basis partisipasi komunitas (community based education) guna menghasilkan interaksi yang positif antara sekolah dengan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Strategi yang akan digunakan dalam program organisasi adalah diskusi perolehan informasi dari peserta didik, simulasi, observasi, dan studi kasus dengan bantuan teknologi sebagai faktor utama dalam mendistribusikan materi dan informasi. RPA (Relasi, Pencapaian, dan Analisa) merupakan agenda utama Forum Mahasiswa Multikultural Nasional dalam rangka untuk menciptakan suasana kondusif bagi kehidupan kultural. Pertama, agenda relasi merupakan agenda berupa penukaran gagasan dan ide pelajar dengan distribusi pemetaan peserta didik ke berbagai sekolah target dengan sekolah di cabang lain sesuai sistem dan aturan yang telah ditentukan. Tujuannya agar peserta didik memperoleh pengalaman dan persepsi baru seputar informais kesehatah terbaru dengan pengetauhan antar individu atau kelompok dalam berbagi wawasan. dua, agenda pencapaian merupakan agenda yang bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam meningkatan keterampilan dan mengembangkan pola pikir peserta didik secara konstruktif dengan berlandaskan komitmen nilai-nilai protokol kesehatah. Contoh: memfasilitasi perkembangan SDM dengan pembuatan program kerja mingguan secara online seperti keputrian, persami, pemilihan duta baca, dan lain lain dengan materi kesehatan. Kegiatan juga akan dipadukan dengan edukasi masyarakat dengan melaksanakan workshop/ seminar online lewat media sosial seperti Instagram dan Blogspot sebagai media publikasi materi yang ingin disebarluaskan. Ketiga, analisa merupakan agenda dengan tujuan memfasilitasi segala jenis penilitian dalam kegiatan belajar mengajar dengan sarana pendukung berupa pemanfaaran teknologi. Selain itu, kedepannya forum independen ini akan meminta aktor pemerintah dan institusi terkait untuk menjadi narasumber, penguji, dan pembimbing anggota forum/ masyarakat Indonesia dalam menjalani penelitian.
ADVERTISEMENT
Forum Mahasiswa Multikultural Nasional sebagai upaya nyata dari penataan konsep pendidikan yang sepaham dengan semangat Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan dalam pasal 4 ayat (1) yakni: “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”. Pada masa mendatang diharapkan FOMUNAS dapat berekspansi: tidak hanya menjadi wadah informasi dan edukasi daring kepada masyarakat saja, tetapi juga dapat memberikan akses penyediaan sarana dan prasarana teknologi pendukung, sehingga masyarakat mampu menghadapi fenomena globalisasi dengan bijak dengan dan mencapai visi proyeksi Indonesia emas 2045 lewat produktivitas digital. Selain itu, dibutuhkan beberapa upaya- upaya menjadikan forum pendidikan muktikultural menjadi garda terdepan guna meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat akan bahaya dari suatu dampak yang dapat ditimbulkan akibat keliruan atau kelalaian SDM dalam kesehatan. Untuk membantu konsistensi forum, sebaiknya perlu dibangun jaringan kolaborasi dan dukungan yang kuat dari para pemangku kepentingan khususnya pemerintah dan cendekiawan karena sering kali masyarakat memiliki berbagai kendala pendanaan penilitian dan penciptaan produk inovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Rekomendasi selanjutnya ditujukan untuk pihak lembaga pemerintahan untuk konsisten dalam menggiatkan kegiatan supervisi, edukasi, dan evaluasi mengenai segala kebijakan program yang telah dirancang dan diimplementasikan. Selain harmonisasi regulasi, banyak hal-hal yang perlu dilakukan guna memaksimalkan potensi proyeksi Indonesia Emas 2045. Sinergi yang baik antara pemerintah, generasi milenial Indonesia, dan aktor- aktor pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis
ADVERTISEMENT