Apology Language: Ragam Bahasa Meminta Maaf, Kamu Tipe yang Mana?

Aurelia Halim
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Communication
Konten dari Pengguna
14 Januari 2023 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurelia Halim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi minta maaf. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minta maaf. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada dasarnya, setiap orang dalam mengungkapkan permintaan maaf mereka kepada seseorang yang lain memiliki gaya dan cara yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, seorang tokoh yang bernama Gary Chapman mengembangkan hal tersebut menjadi sebuah teori yang membantu setiap orang untuk dapat mengidentifikasi jenis permintaan maaf yang mereka ungkapkan tersebut. Teori ini dikemukakan oleh Gary Chapman dalam bukunya yang berjudul The Five Languages of Apology.
Oleh sebab itu, ragam jenis cara seseorang dalam mengungkapkan ucapan maaf tersebut dikenal dengan istilah lima tipe apology languages. Apa saja?

Expressing Regret (Mengekspresikan Penyesalan)

Tipe apology language pertama ini merupakan tipe pengungkapan permintaan maaf yang melibatkan perasaan secara menyeluruh dan dilandasi dengan ketulusan. Seseorang yang memiliki tipe apology language seperti ini lebih menginginkan lawan bicaranya untuk mengungkapkan rasa penyesalannya dengan menggunakan kata “maaf”.
ADVERTISEMENT
Terdengar klise dan hal yang mudah. Namun, orang yang memiliki tipe Apology Languange ini akan merasa emosi mereka tervalidasi. Contoh:

Accepting Responsibility (Menerima Tanggung Jawab)

Tipe apology language kedua ini dikenal sebagai tipe pengungkapan permintaan maaf yang dimiliki seseorang di mana mereka menginginkan lawan bicaranya atau pihak yang bersalah untuk mengakui secara terang-terangan kesalahan yang telah diperbuat dan memiliki tanggung jawab atau keinginan untuk tidak mengulanginya di masa mendatang.
Contoh:

Making Restitution (Memberikan Ganti Rugi)

Ketiga, tipe apology language ini merupakan tipe pengungkapan permintaan maaf di mana seseorang menginginkan pihak yang bersalah untuk memberikan usulan atau cara yang dapat dilakukan untuk menebus serta memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.
Di sisi lain, dapat juga memberikan pertanyaan kepada lawan bicara mengenai usulan seperti apa yang mereka inginkan agar dapat memperbaiki keadaan. Contoh:
ADVERTISEMENT

Genuinely Repenting (Tidak Mengulangi Kesalahan)

Keempat, seseorang yang memiliki tipe apology language ini menginginkan pihak yang bersalah untuk turut memiliki perasaan yang sama atau seolah-olah memberikan gambaran mereka ketika berada di posisi pihak yang dirugikan atau disakiti.
Di sisi lain, pengungkapan permintaan maaf tersebut juga harus turut diimbangi dengan perilaku yang berubah menjadi lebih baik. Contoh:

Requesting Forgiveness (Memohon Pengampunan)

Tipe terakhir dari lima jenis apology language ini merupakan tipe pengungkapan permintaan maaf yang di mana seseorang menginginkan untuk diberikan waktu lebih luang dan agar mereka dapat memproses perasaan mereka atas kesalahan yang telah diperbuat oleh lawan bicaranya.
Dalam hal ini, pihak yang bersalah harus dapat memberikan kekuasaan penuh kepada pihak yang tersakiti apakah mereka ingin memaafkan atau tidak dengan tanpa dilandaskan oleh rasa terpaksa. Contoh:
ADVERTISEMENT
Itulah lima tipe apology languange yang dapat dipahami dan yang dapat diterapkan dalam suatu hubungan. Dengan mengetahui jenis apology language yang dimiliki oleh masing-masing pihak, kita akan dapat lebih mudah menjalani suatu hubungan dan meminimalisasi terjadinya kesalahpahaman.
Yuk, pahami dan ketahui apa jenis apology language kamu! Kamu dapat melakukan test secara online melalui tautan ini.