Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Peluang Berakhirnya COVID-19 di Indonesia
16 Februari 2021 13:30 WIB
Tulisan dari Aurelia Lysandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 2 Maret 2020, kasus COVID-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia. Kemudian kasus ini mulai menyebar luas ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Jakarta. Menurut data dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan, saat ini Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat pertama dengan kasus positif terbanyak. Dari data tersebut juga dapat diamati bahwa kasus positif di Indonesia setiap harinya terus bertambah. Selain itu, korban yang meninggal akibat COVID-19 juga terus meningkat. Kemudian sekitar bulan Oktober, Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dengan kasus positif terbesar dan jumlah tertinggi pasien yang meninggal. Negara Indonesia juga pernah berada di urutan ke-18 sebagai negara dengan kasus positif terbanyak di dunia. Banyaknya data tersebut dikelola dan dianalisis oleh ahli statistik sehingga ahli statistik memiliki peran yang penting dan sangat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020, ahli statistik memprediksi bahwa COVID-19 akan paling cepat berakhir di pertengahan bulan Februari 2021 dengan menggunakan model hybrid kompartemen SIR Regresi dengan total kasus positif minimal 322 ribu orang. Selain itu, jika menggunakan model Probabilistic Data Driven Model (PDDM), para ahli memperkirakan bahwa pandemi COVID-19 akan berakhir pada Mei 2021 dengan estimasi total kasus positif sekitar 700 ribu orang. Di sisi lain, jika melakukan kajian lain yaitu pendekatan model kurva Richard dan kurva pertumbuhan logistik, kedua kurva tersebut menunjukkan proyeksi akhir pandemi berada di antara bulan April 2021 sampai dengan awal tahun 2022 dengan perkiraan total kasus positif yang sangat mirip dengan hasil model SIR Regresi dan PDDM.
ADVERTISEMENT
Prediksi tersebut tentu tidak sepenuhnya benar dan memiliki peluang kesalahan. Berakhirnya pandemi COVID-19 tergantung pada kebijakan pemerintah yang ditetapkan. Selain itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk disiplin dalam menjalani kebijakan tersebut. Namun, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia sulit dalam mengatasi pandemi COVID-19. Faktor pertama yaitu banyaknya masyarakat di berbagai daerah masih tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak beribadah secara berjemaah. Hal ini disebabkan karena masyarakat tersebut percaya bahwa kematian berasal dari Tuhan. Faktor kedua yaitu banyaknya informasi yang tidak akurat beredar di internet sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Faktor ketiga adalah peraturan yang ditetapkan pemerintah bersifat tidak konsisten. Salah satunya terdapat peraturan tentang mengizinkan ojek online untuk membawa penumpang. Peraturan tersebut dapat disebut tidak konsisten karena ada yang memperbolehkan tetapi ada juga yang melarang hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi seperti ini, ahli statistik sangat dibutuhkan untuk memperkirakan kejadian yang akan datang seperti perkiraan COVID-19 berakhir, perkiraan bertambahnya kasus positif di Indonesia dan lainnya. Dari data-data yang didapatkan, para ahli melakukan perhitungan statistik dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut. Kemudian para ahli mengidentifikasi hubungan dan mulai mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut. Setelah itu, munculah hasil prediksi dari analisa yang telah dilakukan.
Dari keadaan krisis tersebut, banyak ahli statistik dibutuhkan sehingga kejadian tak terduga dapat terprediksi. Dengan adanya kebutuhan tersebut, membuat pekerjaan ini memiliki peluang kerja yang cukup tinggi. Selain dibutuhkan, pekerjaan ini dapat melatih untuk berpikir secara kritis. Hal ini tentunya dapat membantu masyarakat dan negara Indonesia. Contohnya, pada saat ahli statistik memprediksi bahwa kasus positif akan bertambah terus tiap harinya jika tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi peraturan seperti 5M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan interaksi). Dari prediksi tersebut, dapat membuat masyarakat sadar akan pentingnya mematuhi peraturan. Dari hasil analisa salah satu ahli statistik bernama Dedi Rosadi, beliau menyampaikan bahwa perlu dilakukan pengendalian penyebaran COVID-19 secara optimal dengan menggencarkan 3T yakni tracing, testing, dan treatment di episentrum utama Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 sudah menyebar luas ke wilayah Indonesia dengan kasus positif yang terus bertambah setiap harinya. Hal ini dibuktikan melalui data yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan. Dari data tersebut, kemudian dikelola dan dianalisa oleh ahli statistik sehingga mendapatkan hasil prediksi tentang berakhirnya COVID-19. Namun, prediksi tersebut tentunya tidak sepenuhnya benar dan bergantung pada kesadaran dari masyarakat. Hal ini membuat ahli statistik sangat dibutuhkan terutama pada saat pandemi sehingga membuat pekerjaan ini memiliki peluang kerja yang cukup tinggi. Dari hasil prediksi yang telah dilakukan oleh para ahli, mereka menyampaikan bahwa perlu adanya pengendalian penyebaran COVID-19 melalui 3T yaitu tracing, testing, dan treatment. Selain itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mengurangi penambahan kasus positif dengan melakukan 5M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi).
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
News.detik.com. (2020, 26 April). Kapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RI?. Diakses pada 27 Januari 2021, dari https://news.detik.com/berita/d-4991485/kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri
Cermati.com. (2020, 17 Maret). Gegara COVID-19 Menyebar Luas, Negara-negara Ini Putuskan Lockdown. Diakses pada 27 Januari 2021, dari https://www.cermati.com/artikel/gegara-covid-19-menyebar-luas-negara-negara-ini-putuskan-lockdown
Covid19.go.id. (2021, 26 Januari 2021). Tren Nasional (Akumulasi Data). Diakses pada 27 Januari 2021, dari https://covid19.go.id/peta-sebaran
Mediaindonesia.com. (2020, 24 September). Pakar Statistik UGM Prediksi Pandemi Berakhir Tahun Depan. Diakses pada 27 Januari 2021, dari https://mediaindonesia.com/humaniora/347435/pakar-statistik-ugm-prediksi-pandemi-berakhir-tahun-depan
Nasional.kompas.com. (2020, 15 Oktober). Indonesia Duduki Peringkat Pertama Kasus Covid-19 di Asia Tenggara. Diakses pada 1 Februari 2021, dari https://nasional.kompas.com/read/2020/10/15/16253961/indonesia-duduki-peringkat-pertama-kasus-covid-19-di-asia-tenggara
Republika.co.id. (2020, 15 Mei). Tiga Penyebab Indonesia Sulit Atasi Pandemi Covid-19. Diakses pada 1 Februari 2021, dari https://www.republika.co.id/berita/qadh90409/tiga-penyebab-indonesia-sulit-atasi-pandemi-covid19
ADVERTISEMENT