Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
SBMPTN Berubah Menjadi SNBT, Pentingnya Menguji Penalaran Pelajar
14 Februari 2023 14:47 WIB
Tulisan dari Aureliz Dinarayoga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Calon mahasiswa 2023 digegerkan pada September 2022 lalu dengan keluarnya aturan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru atau SNPMB 2023. Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, seleksi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kini diubah namanya -- yang dulunya disebut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sekarang menjadi Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Adapun jalur mandiri yang tidak mengalami perubahan baik dalam nama maupun teknis. Perubahan jalur tersebut menyebabkan sejumlah pengalihan, terutama pada fokus jalur berbasis tes yang berlaku kepada pelajar SMA/SMK/MA sederajat dan mereka yang mengambil gap year di tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Umumnya para peserta UTBK akan mempersiapkan diri dengan cara menguasai kisi-kisi mata pelajaran sesuai dengan jurusan yang mereka ambil nanti. Penjurusan dibedakan menjadi kelompok saintek dan kelompok soshum. Setiap PTN memiliki peraturan dan ketentuan prodi masing-masing, sehingga terbuka kemungkinan bagi pelajar untuk melakukan lintas jurusan. Namun, melakukan lintas jurusan berarti peserta harus mempelajari materi dari kelompok berlawanan, contohnya apabila seorang murid dalam jurusan IPA ingin memasuki jurusan kelompok soshum, maka ia akan mengerjakan UTBK dengan mata pelajaran berjurusan IPS.
Pengujian dalam SNBT
Sekarang dengan berlakunya skema baru UTBK pada sistem SNBT, pelajar tidak perlu memikirkan perihal lintas jurusan. Jalur tes terbaru hanya terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang memberlakukan kedua TPS dan TPA sebagai pertimbangan skor tes. Teknis UTBK tahun ini tidak lagi membedakan kategori IPA ataupun IPS dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
ADVERTISEMENT
Tes Potensi Skolastik menguji calon mahasiswa dalam kompetensi berfikir dan bernalar. Isi dari UTBK berupa 7 subtes, di mana 5 diantaranya menguji penalaran dan 2 subtes lainnya melatih literasi peserta. Tes dikerjakaan dalam kurun waktu 195 menit, sehingga peserta harus teliti dalam membagi waktu agar dapat mengerjakan setiap soal secara efisien. Perubahan ini juga mendorong berbagai lembaga bimbingan belajar dalam memprioritasikan pengajaran topik sesuai kisi-kisi dan materi TPS.
Perkembangan dunia dalam prospek pekerjaan membutuhkan lebih dari sekadar nilai akademik atau rapot generasi anak muda sekarang. Kebutuhan ilmu dalam bidang-bidang tertentu masih diperlukan dalam mencapai beberapa aspek perkerjaan, akan tetapi demi memajukan potensi bangsa dalam skala yang jauh lebih besar, maka perlu dibangunnya masyarakat yang lebih kritis dalam berpikir. Itulah yang ingin dicapai dalam mengimplementasikan uji kognitif dalam seleksi calon mahasiswa ke perguruan tinggi melalui tes skolastik. Segala perubahan teknis dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri dilakukan untuk menanam cikal bakal generasi dengan logika dan intelekualitas yang dapat memajukan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT