Konten dari Pengguna

Emotional Intelligence: Kunci Hubungan Sosial yang Sehat

Aurelle Latisha Hardana
Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
23 Juli 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurelle Latisha Hardana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Emotional Intelligence. Sumber foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Emotional Intelligence. Sumber foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa emosi Anda menguasai situasi sehingga membuat keputusan terasa lebih sulit dari seharusnya? Atau mungkin Anda pernah menyaksikan seseorang yang terlihat mampu tetap tenang dan berpikir jernih di tengah kekacauan? Nah, itulah kekuatan dari kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang lebih dari sekadar mengendalikan perasaan, tetapi juga memahami dan berhubungan dengan orang lain dengan lebih efektif. Mari kita jelajahi lebih dalam apa sebenarnya kecerdasan emosional itu dan mengapa hal ini begitu penting dalam menjaga hubungan sosial yang sehat.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Emotional Intelligence?
Emotional Intelligence (Kecerdasan emosional) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi kita sendiri, serta kemampuan untuk mengenali dan mempengaruhi emosi orang lain. Menurut Daniel Goleman, psikolog yang memperkenalkan konsep ini dalam bukunya, Emotional Intelligence terdiri dari beberapa komponen kunci:
ADVERTISEMENT
Mengapa Emotional Intelligence Penting dalam Hubungan Sosial?
Bayangkan Anda sedang menghadapi situasi konflik dengan rekan kerja. Bagaimana Anda menghadapinya? Apakah Anda meledak-ledak dan marah, atau Anda mampu mengendalikan emosi dan mencari solusi bersama? Di sinilah Emotional Intelligence berperan penting. Kemampuan untuk mengelola emosi tidak hanya membantu Anda tetap tenang, tetapi juga membuka jalan untuk komunikasi yang lebih efektif dan hubungan yang lebih harmonis.
Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik. Mereka lebih mampu mengatasi konflik, menunjukkan empati, dan membangun ikatan yang kuat dengan orang lain. Mereka memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, memahami perspektif orang lain, dan menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak.
Dalam konteks pribadi, Emotional Intelligence membantu kita menghadapi percakapan yang tidak nyaman tanpa melukai perasaan orang lain. Ini memungkinkan kita untuk mengelola emosi kita saat merasa stres atau tertekan, serta memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekat. Dengan memiliki kecerdasan emosional, kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, mempertahankan hubungan yang lebih harmonis, dan menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan orang-orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pekerjaan, manfaat Emotional Intelligence membantu kita menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif, membimbing dan memotivasi rekan kerja, serta menciptakan budaya kerja yang penuh kolaborasi. Selain itu, Emotional Intelligence berkontribusi pada pembentukan rasa aman psikologis dalam tim, di mana anggota tim merasa nyaman untuk berbagi ide dan mengambil resiko tanpa takut akan penilaian negatif. Emotional Intelligence adalah keterampilan yang sangat berharga dalam semua aspek kehidupan, mulai dari hubungan pribadi hingga profesional.
Membangun Emotional Intelligence
Kabar baiknya adalah Emotional Intelligence bukanlah sesuatu yang statis. Anda dapat mengembangkannya dengan latihan dan kesadaran. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda:
1. Latih Kesadaran Diri
Mulailah dengan mengenali emosi yang Anda rasakan setiap hari. Cobalah untuk memahami apa yang memicu emosi tersebut dan bagaimana Anda meresponnya. Tanya pada diri sendiri apakah reaksi tersebut efektif atau bisa ditingkatkan. Proses ini membantu Anda mengenali pola emosi dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
ADVERTISEMENT
2. Praktik Pengaturan Diri
Saat Anda merasa marah atau frustrasi, tarik napas dalam-dalam dan beri diri Anda waktu untuk tenang sebelum merespons. Hal ini dapat membantu menenangkan Anda dan memungkinkan Anda untuk berpikir jernih sebelum bertindak.
3. Tingkatkan Empati
Cobalah untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa Anda memahami perasaan mereka dengan memberi umpan balik yang relevan dan empatik.
4. Kembangkan Keterampilan Sosial
Bangun komunikasi yang efektif dengan orang lain. Jadilah pendengar yang baik dan berikan tanggapan yang baik. Latih keterampilan Anda dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Fokus pada mencari solusi yang saling menguntungkan dan menjaga hubungan baik, alih-alih hanya memaksakan pandangan Anda sendiri.
ADVERTISEMENT
Mulailah dengan langkah-langkah sederhana ini untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda, dan rasakan perbedaannya dalam kehidupan Anda sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Daniel Goleman, “Bukanlah orang yang paling pintar yang paling sukses atau paling puas dalam hidup. Melainkan mereka yang memiliki kemampuan untuk mengelola emosi mereka secara efektif.” Jadi, ambil kendali atas emosi Anda, dan lihat bagaimana Anda dapat meraih kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup.
Referensi:
“The Four Pillars of Emotional Intelligence | PACEsConnection.” PACEs Connection, 17 January 2023, https://www.pacesconnection.com/blog/the-four-pillars-of-emotional-intelligence. Accessed 22 July 2024.
“What Is Emotional Intelligence, Daniel Goleman.” IHHP, https://www.ihhp.com/meaning-of-emotional-intelligence/. Accessed 22 July 2024.