Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pakaian Korban Tuduhan Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual
17 Desember 2022 3:24 WIB
Tulisan dari Aurelle Latisha Hardana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pasti tidak jarang kalian mendengar atau melihat komentar-komentar di media sosial seperti di atas dimana korban pelecehan seksual disalahkan karena pakaiannya. Padahal pakaian kan bukan alasan korban dilecehkan, tetapi salah pikiran kotor pelakunya itu sendiri. Tapi bukannya pakaian terbuka itu menggoda? Ayo simak di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Pertama, Apa sih Pelecehan Seksual Itu?
Menurut Winarsunu (2008), pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.
Nah, pelecehan seksual ini tidak hanya bisa terjadi kepada perempuan, tetapi laki-laki juga. Karena sebagian besar korban pelecehan seksual adalah perempuan, jadi saya disini membahas pakaian perempuan yang sering disalahkan oleh banyak orang.
Salah Pakaian Korban?
Banyak orang yang fokus menyalahkan si korban, bukan si pelaku. Pakaian yang terbuka mungkin dapat memancing nafsu beberapa orang, tapi kan pakaian terbuka bukanlah berarti persetujuan untuk orang-orang dapat memuaskan nafsunya kepada korban.
Pada hasil survei nasional Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pun juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya antara pakaian yang digunakan korban dengan pelecehan seksual. Berikut pakaian yang digunakan korban pada hasil survei.
ADVERTISEMENT
1. Rok atau celana panjang 17,47% (5.651 responden)
2. Baju lengan panjang 15,82% (5.117 responden)
3. Baju seragam sekolah 14,23% (4.601 responden)
4. Baju longgar 13,80% (4.462 responden)
5. Berhijab pendek/sedang 13,20% (4.268 responden)
6. Baju lengan pendek 7,72% (2.496 responden)
7. Baju seragam kantor 4,61% (1.492 responden)
8. Berhijab panjang 3,68% (1.190 responden)
9. Rok atau celana selutut 3,02% (976 responden)
10. Baju/celana ketat 1,89% (612 responden)
11. Rok atau celana pendek 1,31% (425 responden)
12. Turban/tutup kepala 0,70% (227 responden)
13. Lainnya 0,54% (174 responden)
14. Jaket 0,50% (163 responden)
15. Celana jeans 0,46% (149 responden)
16. Baju agak transparan 0,44% (143 responden)
17. Tank top/tanpa lengan 0,36% (115 responden)
ADVERTISEMENT
18. Berhijab dan bercadar 0,17% (55 responden)
19. Dress 0,08% (25 responden)
Total: 100% (32.341 responden)
Dari hasil tersebut, tidak hanya korban pengguna pakaian terbuka yang terkena pelecehan. Terlihat bahwa rok atau celana panjang dan baju lengan panjang berada di tingkat teratas. Bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungannya antara seberapa terbukanya pakaian dengan besarnya kemungkinan terjadinya pelecehan seksual.
Jadi, Salah Siapa?
Pelecehan seksual itu tentu saja murni salah pelaku. Salah mereka tidak bisa mengendalikan dirinya. Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Susianah Affandy berkata bahwa selama ini para korban lebih sering disalahkan oleh banyak pihak.
"Paling sering menyalahkan korban. Kenapa tidak disalahkan pelakunya? Kemana pelakunya? Kenapa ngomong HAM untuk bela pelaku? Bagaimana kita lindungi korban?" ujar Susianah dalam diskusi publik tentang RUU PKS yang digelar PDI-P secara daring, Kamis (10/9/2020).
ADVERTISEMENT
Menurut saya, dari cara berpakaian, tempat, situasi, dan kondisi apapun, tidak ada yang membenarkan untuk melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Korban juga punya hak untuk merasa aman dan dilindungi. Nah, lebih baik kalian lebih berfokus kepada menyalahkan para pelaku, karena penyalahan korban ini bisa membuat banyak korban lebih memilih untuk diam. Hal ini dapat membuat para pelaku tetap bebas berkeliaran. Jika kalian tidak ingin pelaku bebas berkeliaran, berilah korban hak untuk membela dirinya!
Referensi:
Damarjati, Danu. “Hasil Lengkap Survei KRPA soal Relasi Pelecehan Seksual dengan Pakaian.” detikNews, 23 July 2019, https://news.detik.com/berita/d-4635791/hasil-lengkap-survei-krpa-soal-relasi-pelecehan-seksual-dengan-pakaian. Accessed 13 December 2022.
Purnamasari, Deti Mega. “Korban Kekerasan Seksual Sering Disalahkan, Kowani Dorong RUU PKS.” Kompas.com, 10 September 2020, https://nasional.kompas.com/read/2020/09/10/18055691/korban-kekerasan-seksual-sering-disalahkan-kowani-dorong-ruu-pks. Accessed 13 December 2022.
ADVERTISEMENT