Konten dari Pengguna

Sabra, Pahlawan Israel dalam Film Captain America 4: Babak Baru Soft Power MCU

Aurellia Angelie Shalum
Merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
5 September 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurellia Angelie Shalum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Credit: Marvel Entertainment
zoom-in-whitePerbesar
Credit: Marvel Entertainment
ADVERTISEMENT
Marvel Cinematic Universe (MCU) merupakan waralaba film di bawah naungan studio Walt Disney, sebuah perusahaan yang juga dikenal karena berbagai produksi film seperti Beauty and The Beast, Moana, dan karakter ikonik seperti Mickey Mouse. Dalam MCU, film-film seperti Iron Man, Thor, Captain America: The First Avenger, dan Avengers telah menjadi bukti kesuksesan besar bagi studio ini. Terdapat beberapa karakter utama yang ditampilkan dalam sekuel Avengers milik MCU ini yaitu terdiri dari Tony Stark (Iron Man), Steve Rogers (Captain America), Thor, Natasha Romanov (Black Widow), Clint Barton (Hawkeye), dan Bruce Banner (Hulk). Tetapi tak berhenti sampai situ, Marvel juga mengeluarkan karakter lainnya seiring dengan berkembangnya sekuel film Avengers.
ADVERTISEMENT
Tetapi akhir-akhir ini banyak cibiran yang disampaikan kepada masyarakat kepada MCU. Awalnya, cibiran datang ke Walt Disney Studio karena tindakan yang dilakukan oleh CEO Walt Disney Company. Faktanya, CEO yang Bernama Robert A. Iger ternyata menyatakan dukuangannya terhadap Israel dan menyumbangkan 2 juta USD atau setara dengan 31 miliar rupiah untuk membantu menanggulangi dampak serangan milisi Hamas. Lantas masyarakat internasional yang manruh dukungan terhadap Palestina di tengah-tengah konflik Israel-Palestina melakukan boikot kepada semua produk Disney.
Tak lama setelah berita tersebut, MCU kemudian mengeluarkan trailer film terbaru mereka yaitu Captain America 4: Brave New World. Trailer pada tanggal 12 Juli 2024. Perilisan tersebut awalnya menyulut semangat para penggemar yang telah menunggu lama rilisnya film ini tetapi semangat tersebut tak berlangsung lama. Penggemar menyadari bahwa dalam trailer tersebut terdapat karakter baru yang diperkenalkan oleh MCU. Karakter tersebut adalah Sabra.
ADVERTISEMENT
Sabra, bersumber dari komik Marvel, merupakan superhero asal Israel. Ia juga merupakan bagian dari Mossad (agen rahasia milik Israel). Sabra muncul perdana pada komik The Incredible Hulk #250 pada Agustus 1980 dan secara penuh muncul pada komik The Incredible Hulk #256 pada Februari 1981. Dalam komik, Sabra digambarkan sebagai sosok yang heroik. Ia kerap melawan kejahatan dan bahkan membantu superhero yang lain. Bahkan di salah satu cerita digambarkan bahwa Sabra memenuhi panggilan dari pemerintahan Inggris untuk mengatasi serangan teroris di London. Sabra juga digambarkan pernah bekerja sama dengan superhero dari Arab yaitu Arab Knight.
Credit: Marvel Comics
Dengan kehadiran Sabra sebagai wajah Israel, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa ini adalah upaya Marvel untuk memabangun citra yang salah terhadap Israel. Di komik sendiri Sabra ternyata memiliki beberapa adegan yang kontroversial. Salah satunya adalah adegan di mana Sabra dikelompokkan dalam satu kelompok dengan Arab Knight dan Iron Man. Arab Knight pada awalnya tidak menyukai Sabra. Rasa tidak suka tersebut kemudian dipertanyakan oleh Iron Man. Ia bertanya apakah rasa tidak suka tersebut muncul karena kewarganegaraan Sabra ataukah karena fakta bahwa Sabra adalah perempuan. Sebagian orang menganggap adegan ini menunjukkan steretipikal kepada orang Arab yang salah.
ADVERTISEMENT
Adegan lain menunjukkan Sabra sedang bertarung dengan seorang pria. Pria itu menanyakan mengapa Sabra tidak menjadi seseorang dengan “kodrat”nya yaitu menjadi seorang ibu. Kemudian Sabra menjawab bahwa kesempatannya untuk menjadi ibu telah sirna setelah sekelompok orang Palestina menyergap bus berisi anak-anak yang salah satunya adalah anak Sabra. Masih ada beberapa adegan lainnya yang menjadi kontroversial dan perdebatan di kalangan penggemar.
Credit: Marvel Comics
Faktanya, Marvel seolah olah membawa Sabra untuk membangun citra baik untuk Israel dan dianggap mengabaikan fakta sesungguhnya. Komik hanya menunjukkan sisi Israel lewat Sabra yang dirugikan oleh Palestina sehingga membangun pandangan bahwa Israel secara tidak langsung adalah korban dari konflik wilayah antara Israel-Palestina. Marvel secara tidak langsung menormalisasi dan melakukan dukungan secara tidak langsung kepada Israel dengan memunculkan Sabra dan menggambarkan Palestina sebagai pihak antagonis.
ADVERTISEMENT
Sangatlah wajar jika muncul spekulasi seperti itu mengenai karakter ini. Nyatanya hal ini bukanlah pertama kali bagi Marvel. Marvel beberapa kali terlihat menyelundupkan sejumlah pesan lewat karakternya dan dinilai sebagai bentuk soft power Amerika Serikat.
Soft power sendiri adalah kekuatan yang dimiliki sebuah negara untuk mempengaruhi negara lain atau masyarakat luas untuk mengikuti kehendak negara tersebut. Dalam konteks ini, film MCU adalah soft power milik Amerika Serikat dan mencerminkan sudut pandang dan citra Amerika Serikat.
MCU diyakini bahwa menyelipkan Doktrin Bush dalam pembentukkan cerita itu sendiri. Dinyatakan bahwa "Amerika Serikat memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga stabilitas dunia, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan umat manusia". Gagasan tersebut tergambar dengan bagaimana anggota Avengers digambarkan oleh MCU perlu melawan berbagai acaman bahkan ancaman dari lintas alam semesta. Hal ini diyakini sebagai bentuk representasi bahwa tenaga militer global memang diperlukan. Dengan Captain America yang dijadikan ketua dari Avengers itu sendiri merepresentasikan bahwa Amerika Serikat lah yang bisa memimpin kekuatan militer global tersebut.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan akan militer global juga dicerminkan dengan adanya S.H.I.E.L.D yang dianggap sebagai metafora dari CIA milik Amerika Serikat. Nick Furry sebagai agen S.H.I.E.L.D meyakinkan Dewan Eksekutif untuk mengumpulkan pasukan pahlawan super guna membela dunia dan menjamin keberhasilan dalam perang yang tidak dapat dimenangkan oleh manusia. Unsur plot ini menggambarkan tim pahlawan super yang dibentuk untuk melayani pemerintah (Amerika Serikat), mirip dengan cara dibentuknya angkatan bersenjata nasional, dengan mengklaim rasa keadilan patriotik yang bersifat kolektif, bukan individual.
Selain itu kedekatan MCU dengan pemerintahan Amerika Serikat juga terlihat dari pelaksanaan shooting film Iron Man yang mendapat dukungan fasilitas militer dari Departemen Pertahanan FBI. Kedekatan inilah yang akhirnya membuat MCU dengan alur cerita yang dimilikinya dinilai sebagai metafora dari sudut pandang Amerika Serikat kepada dunia, salah satunya mendukung penyerangan yang dilakukan Israel. Hal inilah mengapa normal bagi kemunculan Sabra dalam waralaba ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini dan protes para penggemar mengenai kemunculan Sabra, MCU sebenarnya sudah mengeluarkan pernyataan sebelumnya bahwa Sabra akan diubah latar belakang ceritanya. Sabra yang akan muncul di film Captain America 4 merupakan mantan Black Widow dan bekerja untuk pemerintahan Amerika Serikat.
Perubahan ini diklaim oleh masyarakat Israel sebagai bentuk penghilangan identitas. Sabra seharusnya digambarkan sebagai pahlawan Israel dan bukan yang lain, katanya. Sedangkan sebaliknya, bahkan kehadiran Sabra yang dinyatakan akan diubah latar belakang karakternya tetap dianggap sebagai upaya pembangunan citra. Hal ini disebabkan karena Sabra tetap merupakan representasi Israel terutama dengan keterlibatan aktris Shira Haas, aktris asal Israel, sebagai pemerannya. Terlebih, nama Sabra sendiri merupakan nama yang sama dengan sebuah kamp pengungsi di Lebanon di mana orang-orang Palestina dibantai pada tahun 1982 oleh milisi Kristen sementara pasukan Israel berjaga-jaga.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini sebenarnya belum jelas intensi sesungguhnya yang dimiliki oleh MCU untuk tetap mempertahankan Sabra walaupun identitas dan latar belakangnya sudah berubah tetapi tetap dinilai negatif bagi penggemar. Tetapi melalui pendekatan teori soft power maka jelas bahwa MCU adalah wadah bagi Amerika Serikat membangun citra baik kawannya, Israel.
REFERENSI
Brown, Jeffrey. 2017. The Modern Superhero in Film and Television Popular Genre and American Culture. London and New York: Routledge.
Bustamante, Leonor. 2023. Twenty-First-Century Avengers: Exploration of War, Globalization, and Identity Politics. REDEN. Revista Española de Estudios Norteamericanos. 5. 10.37536/reden.2023.5.2181. Diakses 1 Juni 2024.
Cheifetz, Tori. 2009. Meet the Captain America of Israel. The Jerusalem Post. https://www.jpost.com/arts-and-culture/arts/meet-the-captain-america-of-israel. Diakses 31 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Karlis Wilde. Marvel's Sabra Controversy Explained: Who Is Captain America 4's New Character & Why There's Concern. Screen Rant. https://screenrant.com/marvel-mcu-sabra-controversey-explained/. Diakses 1 September 2024.
Marc Tracy. 2024. After Backlash, Marvel Gives an Israeli Superhero a New Backstory. New York Times. https://www.nytimes.com/2024/07/16/movies/sabra-israeli-superhero-marvel.html. Diakses 31 Agustus 2024.
Monolith. n.d. uncannyxmen.net. SABRA: Page 2 of 2. https://uncannyxmen.net/characters/sabra/biography/page/0/1. Diakses pada 29 Agustus 2024.