Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kilang-kilang Baru untuk Indonesia
26 Mei 2017 23:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Aurfa Rahmasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
NGRR (New Grass Root Refinery) merupakan sebuah proyek yang mulai dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Proyek ini dijalankan dengan tujuan untuk menambah kapasitas produksi minyak mentah melalui penambahan jumlah kilang-kilang minyak.
ADVERTISEMENT
Dua lokasi utama yang telah ditetapkan untuk pembangunan kilang minyak tersebut meliputi Tuban, Jawa Timur dan Bontang, Kalimantan Timur.
Kilang minyak di Tuban akan dibangun pada lahan seluas 404 Hektare dan diproyeksikan akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Proyek pembangunan kilang minyak di Tuban ini akan berlangsung pada Juli 2017 sampai tahun 2021. Dimana proyek ini merupakan kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft Oil Company dari Rusia.
Selain Tuban, Bontang turut menjadi daerah yang menjadi lokasi potensial untuk membangun sebuah kilang minyak yang baru. Kilang minyak di Bontang ini nantinya baru mulai dibangun pada tahun 2019 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2023 nantinya.
Kilang baru di Bontang ini jika telah beroperasi akan mampu menghasilkan minyak sebesar 300 ribu barel setiap harinya. Beragam jenis minyak mampu dihasilkan dari kilang Bontang mulai dari Pertamax (RON 92), Pertamax Plus (RON 950), Pertamax Turbo, LPG, dan Avtur.
ADVERTISEMENT
Selain membangun 2 kilang baru, pemerintah juga berencana untuk mengembangkan 4 kilang minyak yang telah berdiri sebelumnya. 4 Kliang tersebut meliputi RU V Balikpapan, RU VI Balongan, RU IV Cilacap, dan terakhir RU II Dumai. Pengambangan 4 kilang minyak tersebut diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah dari yang sebelumnya hanya sekitar 820 ribu barel per hari menjadi 1,68 Juta barel per hari.
Mengapa Pemerintah Begitu Gencar Meningkatkan Kapasitas Produksi Minyak Mentah ?
Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, mari kita melihat fakta dan data yang ada di lapangan saat ini. Di Indonesia, kebutuhan bahan bakar minyak dalam satu tahun mencapai 72 Juta Kilo Liter. Sementara bahan bakar minyak yang bisa disediakan PT Pertamina selaku BUMN Migas di Indonesia hanya sebesar 39 Juta Kilo Liter dalam satu tahunnya.
ADVERTISEMENT
Artinya dari data tersebut kekurangan bahan bakar untuk dipenuhi di dalam negeri mencapai 33 Kilo Liter dalam satu tahunnya. Dengan demikian rasio ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak dari luar sangatlah tinggi yaitu mencapai 33 – 44 %.
Apa arti dari angka tersebut ?
Artinya ntuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak didalam negeri pemerintah Indonesia harus mengimpor dari luar negeri sebesar 33 Kilo Liter setiap tahunnya.
Dengan demikian mau tidak mau pembelian bahan bakar minyak dari luar negeri ini akan menggunakan devisa negara yang telah ada. Padahal devisa negara yang digunakan untuk pembelian bahan bakar minyak impor ini seharusnya bisa dialokasikan ke penggunaan yang lebih baik lagi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia seperti pembangunan infrastruktur dan berbagai prasarana.
ADVERTISEMENT
Inisiatif Pemecahan Masalah
Sebab alasan untuk menyelamatkan devisa negara dan juga untuk menyokong perkembangan ekonomi Indonesia. Pemerintah mulai berinisitif untuk membangun kilang baru atau NGRR (New Grass Root Rifinery) di Tuban dan Bontang. Ditambah lagi dengan pengembangan 4 kilang atau RDMP (Refinery Development Master Plan Program) yang ada di Balikpapan, Cilacap, Dumai, dan Balongan untuk ditingkatkan kapasitas produksinya.
Dengan pemecahan masalah diatas diharapkan 5-6 tahun ke depan atau di tahun 2023, Indonesia mampu mewujudkan kemandirian bahan bakar minyak dan tidak tergantung dengan impor bahan bakar minyak dari luar negeri.
Hal tersebut tentu tidak mustahil untuk dilakukan mengingat 6 proyek yang sedang berjalan tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 2,2 Juta Barel per harinya.
Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar
ADVERTISEMENT
Alasan selanjutnya yang menjadikan proyek ini sangat perlu didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah dampak positif yang bisa dirasakan oleh banyak orang.
Proyek yang berjalan diharapkan akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat dari sebelumnya dan angka pengangguran dapat mengalami penurunan.
Selain itu dengan menggeliatnya aktivitas disekitar kilang minyak yang baru membuat kebutuhan makanan, tempat tinggal, dan yang lainnya dipastikan akan meningkat dari sebelumnya. Sehingga potensi pertumbuhan UMKM dapat terbuka luas bagi masyarakat sekitar yang ingin memanfaatkan peluang yang ada.
Semoga dengan mega proyek yang tengah berjalan ini setiap tujuan positif yang akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia dapat terwujud. Hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah dengan kemandirian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak akan menjadikan harga minyak di dalam negeri lebih stabil karena tidak terpengaruh dengan harga minyak dari luar negeri. Sehingga demo-demo terhadap kenaikan bahan bakar minyak tidak akan kita lihat lagi dijalan-jalan seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENT