Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kota-kota Minyak di Indonesia
18 Mei 2017 0:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Aurfa Rahmasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber cadangan alamnya, terutama minyak bumi. Ini adalah hal yang masih menjadi stigma di pikiran banyak penduduk Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan sumber alam, pengeksplorasian sering terjadi, begitu juga dengan investasi.
ADVERTISEMENT
Tidak dipungkiri, salah satu pendorong ekonomi Indonesia adalah sektor migas dan mineralnya. Bila kita pernah menonton film Laskar Pelangi, tentu kita akan gambaran tentang Bangka Belitung yang pernah jaya karena pertambangan timahnya.
Indonesia pernah berada di jajaran negara-negara pengekspor minyak atau oil exporting country sehingga masuk dalam OPEC. Dengan cadangan minyak yang menjadikan Indonesia sebagai 15 negara terbesar penghasil minyak, Indonesia sempat berjaya.
Namun itu dahulu, ekspoitasi tanpa eksplorasi cadangan baru membuat Indonesia kekurangan potensi minyak buminya. Kini Indonesia berada di urutan 28 dalam daftar negara-negara dengan cadangan minyak yang besar. Dan Indonesia kini sudah tidak lagi berada dalam jajaran negara OPEC.
Kebutuhan konsumsi bbm yang terus meningkat tanpa adanya temuan cadangan minyak baru membuat Indonesia terpaksa mengimpor sekian lama untuk kebutuhan bbm penduduknya. Indonesia terpaksa menyisakan devisa negaranya untuk porsi impor bbm.
ADVERTISEMENT
Kilang-kilang minyak di Indonesia tak sepenuhnya berada dalam pengelolaan Pertamina, bumn yang memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan bbm Indonesia. Ada beberapa perusahaan yang mengelola eksplorasi minyak di Indonesia, Chevron contohnya.
Kekayaan alam minyak bumi Indonesia telah berhasil mengantarkan beberapa wilayahnya menjadi kota minyak. Kota minyak adalah istilah yang diberikan untuk kota-kota yang memiliki kilang/tambang minyak besar di Indonesia.
Ada beberapa wilayah yang dikenal sebagai kota minyak di Indonesia. Mari kita urut berdasarkan propinsinya. Propinsi di Indonesia yang paling besar menghasilkan minyak adalah Riau. Riau yang kini terbagi menjadi dua wilayah propinsi yaitu Riau dan Kepulauan Riau ini sudah lama menjadi wilayah penghasil minyak terbesar di Indonesia.
Propinsi Riau saja menjadi pemasok sepertiga dari total produksi minyak harian Indonesia. Dengan 6 blok minyak bumi di yang ada, Riau sering disebut-sebut sebagai propinsi kaya karena minyaknya. 6 blok minyak bumi tersebut adalah Siak block, Rokan, Mountain Front Kuantan, Selat Panjang, Malacca Strait dan Coastal Plains Pekanbaru. Riau bahkan memiliki blok minyak terbesar di Indonesia karena kategori giant field yang dimiliki oleh Rokan. Kota yang disebut menjadi kota minyak di Riau adalah Duri, Dumai dan Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Propinsi Jawa Timur dengan blok Cepu yang terkenal juga berada dalam daftar wilayah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Sayang kehidupan di Cepu tidak seperti kota minyak lainnya. Apakah mungkin karena bukan dikelola oleh Indonesia sendiri?
Kalimantan Timur juga memiliki demografi wilayah eksplorasi minyak bumi yang hampir sama dengan Riau. Dengan beberapa wilayah pengeboran yang ada di Kalimantan Timur, menjadikan propinsi ini penyumbang pasokan minyak bumi yang besar untuk Indonesia. Total kapasitas produksi dari sumur di daerah Sanga-Sanga, Mamburungun, Kutai dan blok Mahakam 134.626 barrel per hari, yang terdiri dari 60.331 barrel minyak mentah dan 74.925 barrel kondensat. Balikpapan adalah kota yang mendapatkan gelar Kota Minyak di Kalimantan Timur.
Masih ada banyak kota-kota lain yang juga sering disebut kota minyak seperti Indramayu, Aceh, Jambi dan Plaju. Dengan menjadi kota minyak maka pembangunan di kota-kota tersebut akan lebih maju dan pesat dibanding wilayah sekitarnya. Investasi yang ada akibat eksplorasi minyak membantu perekonomian kota tersebut. Perusahaan-perusahaan pengolah minyak juga ikut andil dengan program-program CSR mereka. Kota minyak juga membuka lapangan kerja yang lebih baik untuk penduduknya.
ADVERTISEMENT
Selain kota-kota minyak yang sudah ada, kemungkinan akan bertambah kota-kota minyak baru di Indonesia. Walaupun beberapa sumur di Indonesia ditutup akibat kurangnya produksi namun dengan pengembangan dan pembangunan kilang baru yang ada dalam megaproyek Pertamina dipercaya dapat menciptakan kota-kota minyak baru.
Seperti Tuban, Balongan, Bontang dan Cilacap. Keempat kota ini berada dalam rancangan proyek pengembangan dan pembangunan kilang baru Pertamina. Untuk Balongan dan Cilacap, Pertamina akan mengembangkan kilang mereka yang ada di sana. Sementara untuk Tuban dan Bontang, Pertamina akan membangun kilang baru.
Pembangunan kilang baru saja sudah membuka lapangan kerja baru. Belum lagi apabila nanti kilangnya beroperasi. Untuk infrastruktur saja sudah pasti akan lebih diperbaiki untuk membantu proses distribusi, seperti yang akan terjadi di Bontang. Wilayah sekitar kilang juga akan meningkat perekonomiannya akibat imbas kehidupan pekerja kilang.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak semua kota yang memiliki kilang dapat menjadi kota minyak, namun wajar bila berharap dengan menjadi kota minyak, akan banyak dampak positif untuk penduduk kota tersebut. Setidak-tidaknya menjadi kota yang besar akibat kegiatan eksplorasi minyak bumi di wilayah mereka bukan hasil yang buruk bukan?