Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Gema Kreativitas Indonesia di Panggung Dunia
20 Mei 2022 20:23 WIB
Tulisan dari Aurora Dwita Pangestu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
10-15 tahun yang lalu rasanya sulit membayangkan kehadiran penyanyi Indonesia di festival pagelaran musik internasional. Jarang sekali ada lagu Indonesia yang seluruh liriknya menggunakan bahasa Inggris sehingga lebih mudah untuk menembus pasar asing. Kalau pun ada hanya berupa judul lagu atau sekelumit bait pada refrain agar terdengar lebih ear-catchy.
ADVERTISEMENT
Lebih miris lagi bagi saya ketika terdapat kesalahpahaman bahwa penyanyi Indonesia yang tampil di luar negeri atas undangan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dikatakan karirnya sudah go international. Padahal kehadiran penyanyi tersebut sebatas untuk mengisi acara yang diselenggarakan oleh Perwakilan dengan audiens yang masih terbatas pada masyarakat, mahasiswa dan diaspora Indonesia di negara tersebut.
Dari Jakarta ke California
Namun rasa bangga saya ikut membuncah ketika bulan April yang lalu dua musisi muda asal Indonesia, Niki Zefanya, atau lebih dikenal dengan NIKI, dan rapper muda Rich Brian berhasil mencetak sejarah sebagai dua musisi solo pertama asal Indonesia yang tampil di panggung Coachella 2022.
Kebetulan saya menggemari lagu-lagu keduanya yang sering menemani ketika berjibaku mengemudi di tengah kemacetan Jakarta. Anak saya pun hafal lirik lagu Every Summertime milik NIKI yang juga merupakan soundtrack film Marvel: Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings karena seringnya lagu tersebut diputar di radio.
Coachella sendiri merupakan festival musik tahunan berskala besar dan bergengsi yang diselenggarakan di California, Amerika Serikat, Nama-nama besar di panggung musik dunia seperti Lady Gaga, Beyonce hingga Harry Styles dan Billie Eilish pernah tampil di festival tersebut.
ADVERTISEMENT
NIKI dan Rich Brian memanfaatkan kehadiran mereka di Coachella untuk mengenalkan Indonesia kepada para pengunjung festival yang tidak hanya berasal dari berbagai kota di Amerika Serikat tetapi juga terbang dari berbagai belahan dunia lainnya.
Sebelum memulai penampilannya, Rich Brian menyampaikan bahwa dirinya dari Jakarta. Gambar Monas pun menjadi latar belakang panggungnya. Sementara NIKI menyanyikan lagu Sempurna milik band papan atas Indonesia Andra and The Backbone di depan sekitar 125 ribu pengunjung yang hadir. Lagu tersebut menjadi lagu berbahasa Indonesia pertama yang dinyanyikan di atas panggung Coachella.
NIKI dan Rich Brian saat ini tergabung dalam manajemen label rekaman asal Amerika Serikat yakni 88Rising yang fokus pada promosi musisi-musisi Asia yang mencoba menembus pasar musik Amerika Serikat. Rasanya bagi saya ini definisi go international yang lebih tepat untuk digunakan dibandingkan hanya sekedar tampil di acara festival Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari Indonesia untuk Dunia
Apresiasi dan rasa bangga saya dan tentunya masyarakat Indonesia lainya tidak hanya ditujukan kepada prestasi NIKI dan Rich Brian yang berhasil menembus panggung Coachella dan memperkenalkan musik dan talenta Indonesia ke panggung musik dunia. Tetapi juga kepada para para pekerja seni kreatif Indonesia lainnya yang tetap berkarya dan berhasil mencetak prestasi internasional di tengah pandemi COVID-19.
Keterlibatan Iko Uwais pada film Snake Eyes: GI Joe Origins tahun 2021, prestasi film Yuni karya sineas perempuan Kamila Andini yang menyabet penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021 hingga pembukaan Warkop NYC milik tiga orang diaspora Indonesia yakni Omar Karim Prawiranegara, Teguh Chandra dan Cut Lakesiha Salsabila yang berupaya memperkenalkan budaya dan makanan khas warung kopi Indonesia di kota New York juga menjadi suntikan energi positif bagi masyarakat Indonesia di tengah situasi yang serba sulit akibat pandemi.
Sektor industri kreatif Indonesia berhasil membuktikan kemampuannya untuk tidak hanya sekedar bertahan di tengah dampak pandemi COVID-19 yang menghantam keras sektor ekonomi. Namun lebih dari itu, sektor industri kreatif Indonesia mampu mencetak prestasi di tingkat internasional bahkan berekspansi ke mancanegara.
ADVERTISEMENT
Diplomasi Budaya sebagai Instrumen Soft Power
Kreativitas dan kekayaan budaya Indonesia, baik yang dituangkan dalam musik, film atau kuliner, merupakan bagian penting dari kegiatan diplomasi Indonesia saat ini. Penggunaan budaya termasuk sektor ekonomi kreatif sebagai soft power diplomacy negara telah banyak dilakukan sejak lama, antara lain oleh Amerika Serikat melalui Hollywood, Jepang melalui komik dan manga, Thailand melalui kelezatan kulinernya dan yang terkini Korea Selatan melalui Korean Wave.
Indonesia pun harus mampu mengambil momentum untuk memperkuat diplomasi budaya yang dilakukannya seiring dengan semakin berkembangnya sektor ekonomi kreatif domestik. Kesuksesan diplomasi suatu negara, dalam hal ini mempengaruhi negara lain untuk mencapai kepentingannya sekaligus mempromosikan negaranya di dunia internasional, tidak hanya dapat dilakukan antar negara. People-to-People contact justru menjadi upaya yang cukup jitu untuk melakukan diplomasi karena sifatnya yang lebih familiar dan cair.
ADVERTISEMENT
Diplomasi budaya yang dilakukan dengan baik juga akan memperkuat nation branding Indonesia di tingkat dunia. Sudah saatnya Indonesia meningkatkan diplomasi budayanya dengan memfasilitasi promosi dan pengembangan karya-karya pelaku ekonomi kreatif Indonesia sehingga kualitasnya tidak hanya pas untuk selera kita sendiri, tetapi juga selera dan pasar dunia.