Konten dari Pengguna

Kampus Mengajar Ajang Kolaborasi Bersinergi Membangun Anak Negeri

Aurora Zaen Afrani
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya. Menulis dan menyanyi adalah hobi yang menyenangkan dan berpotensi dalam diri.
18 Juli 2022 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurora Zaen Afrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Pribadi: Mahasiswa Kampus Mengajar 3
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi: Mahasiswa Kampus Mengajar 3
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak terlantiknya Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia di era kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019, berbagai program baru di dunia pendidikan Indonesia terus diluncurkan. Program Kampus Mengajar sebagai salah satu turunan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terus berkelanjutan membangun anak negeri melalui jalur pendidikan. Salah satu tujuan dari program Kampus Mengajar yakni menguasai berbagai bidang keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru yang berinovasi. Adanya tujuan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa program ini juga melibatkan siswa sebagai anak negeri harapan bangsa.
ADVERTISEMENT
Sampai pada tahun ini, program Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ke-4 dengan manfaat luar biasa yang bisa dirasakan oleh siswa, mahasiswa, sekolah sasaran, perguruan tinggi, serta masyarakat sekitar tempat sasaran. Mahasiswa dapat mengasah jiwa kepemimpinan, soft skill, serta menambah pengalaman mengajar secara langsung melalui program ini. Siswa sekolah sasaran pun mendapatkan manfaat berupa inspirasi serta motivasi belajar bersama kakak-kakak mahasiswa. Selain itu, sekolah sasaran baik dari tingkat SD maupun SMP mendapatkan efektivitas pembelajaran di kondisi darurat pandemi covid-19 yang sempat menyebabkan leraning loss, sebuah dampak dengan kecenderungan berkurangnya pengetahuan dan keterampilan siswa secara akademis.
Sasaran program Kampus Mengajar cukup merata hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentu bertujuan untuk meratakan pendidikan di Indonesia, meskipun pada pelaksanaannya masih ada kendala-kendala yang cukup menghambat. Salah satu sekolah sasaran program Kampus Mengajar Angkatan ke-3 yakni SD Negeri 2 Jelun. Sebuah sekolah yang terletak di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dengan akses jalan yang cukup curam karena menuruni perbukitan. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah terpencil, terluar, dan terpinggirkan di Banyuwangi. Namun, siapa sangka dengan sebutan itu SD Negeri 2 Jelun menyimpan potensi untuk berprestasi.
Dokumentasi Pribadi: Prestasi Siswa SD Negeri 2 Jelun Banyuwangi
Pada pelaksanaannya, program Kampus Mengajar difokuskan pada tiga aspek utama meliputi mengajar, adaptasi teknologi, serta administrasi sekolah. Tiga aspek tersebut dapat diturunkan menjadi program kerja tiap tim mahasiswa yang disesuaikan dengan permasalahan di sekolah sasaran. Dalam aspek mengajar, siswa tidak hanya terpacu pada kegiatan pembelajaran berbasis kelas saja. Siswa dapat belajar dimanapun sesuai dengan karakteristik merdeka belajar yang dicanangkan sebagai kurikulum baru di dunia pendidikan Indonesia. Hal semacam ini mampu meningkatkan daya eksplorasi sehingga siswa lebih aktif dan kreatif menemukan potensinya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara untuk mengembangkan proses belajar di luar kelas yakni melalui pelatihan ekstrakurikuler serta sekolah alam. Seperti yang telah diberlakukan di SD Negeri 2 Jelun bersama tim mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan ke-3. Beragam bentuk pelatihan eksktrakurikuler digalakkan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan siswa baik di bidang akademik maupun nonakademik. Adapun bentuk pelatihan yang dimaksud meliputi pelatihan tari tradisional, pelatihan panahan, pelatihan hadrah, pelatihan gamelan Banyuwangi, pelatihan kaligrafi & MTQ, serta pelatihan paduan suara. Meskipun kondisi SDM rendah, upaya memaksimalkan SDM yang ada dengan beragam bentuk pelatihan terus diupayakan.
Tentu hal tersebut dapat terlaksana atas kolaborasi dan kerjasama yang sinergis antara Kepala Sekolah, Dewan Guru, Wali Murid, Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3, serta Dosen Pembimbing Lapangan. Pelaksanaan sekolah alam yang telah dilaksanakan pun merupakan bentuk kolaborasi sinergis sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan merasakan apa itu sekolah alam. Sekolah alam sebagai salah satu program kerja mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan ke-3 penempatan SD Negeri 2 Jelun bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya di bidang pengetahuan alam serta meningkatkan daya kritis dan analitis siswa melalui kegiatan pengamatan alam sekitar.
Dokumentasi Pribadi: Program Sekolah Alam
Dalam aspek adaptasi teknologi, mahasiswa dapat mengadaptasi program branding sekolah via sosial media dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi seputar sekolah penempatan. Hal tersebut juga berguna sebagai media promosi dengan harapan semakin banyak masyarakat yang segan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah sasaran Kampus Mengajar. Hal semacam ini juga diterapkan oleh mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 penempatan di SD Negeri 2 Jelun. Sebagai upaya untuk menarik perhatian masyarakat luas, branding sekolah via sosial media instagram menjadi salah satu program kerja aktif yang dilakukan. Tidak hanya itu, mengembangkan media pembelajaran berbasis digital juga dilakukan dalam rangka mengadaptasikan teknologi dalam pembelajaran. Salah satunya yakni pelaksanaan kegiatan AKM Kelas serta literasi digital melalui laman let’s read.
ADVERTISEMENT
Pada aspek administrasi sekolah, mahasiswa dapat melakukan beberapa kegiatan yang mampu menunjang administrasi di sekolah sasaran. Umumnya, kegiatan ini berkaitan dengan pembukuan dan pemberkasan. Akan tetapi, ada beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan seperti reparasi perpustakaan dan pembuatan pojok literasi. Kegiatan semacam ini memang memerlukan dana sebagai upaya memaksimalkan perbaikan. Bagi sekolah sasaran yang memiliki dana BOS cukup tinggi, mahasiswa dapat berkolaborasi dan kerjasama untuk menggunakan sebagain dana BOS dengan bijaksana. Akan tetapi, untuk sekolah sasaran dengan dana BOS terbatas lebih baik menggunakan metode ikhlas beramal untuk perbaikan fasilitas sekolah. Hal ini diperlukan mengingat mahasiswa program Kampus Mengajar juga mendapatkan uang saku bulanan yang dapat digunakan untuk kebutuhan tercapainya program kerja di sekolah sasaran.
ADVERTISEMENT
Tentu keberhasilan setiap program tidak lepas dari segala rintangan yang menghadang. Berbagai kendala sering dijumpai saat di lapangan. Namun, jika dibandingkan antara keuntungan dan kerugiannya, program Kampus Mengajar lebih banyak mendatangkan keuntungan dibandingkan kerugian. Banyak pelajaran yang didapatkan setelah mengikuti program Kampus Mengajar. Rasa bangga dan haru turut menyelimuti mahasiswa di detik-detik akhir penugasan. Bangga karena menjadi salah satu mahasiswa yang lolos dalam program Kampus Mengajar. Bangga berhasil menyelesaikan tanggungjawab sebagai agen perubahan yang berdampak. Dan yang akhir bangga karena dapat bermanfaat bagi masyarakat luas melalui jalan pendidikan. Dengan demikian, program Kampus Mengajar dapat membangunkan anak negeri yang terpelajar.
Dokumentasi Pribadi: foto mahasiswa Kampus Mengajar 3