Konten dari Pengguna

Dukung Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Mahasiswa IPB Edukasikan Pembuatan POC

Aurora Salma
Mahasiswa IPB university
8 November 2021 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurora Salma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Resource and Environmental Economics Student Association (REESA) melakukan penyuluhan dan praktek pembuatan pupuk organik cair dari sampah rumah tangga, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Kebon Kopi, Desa Cibanteng, Bogor. Dalam pelaksanaannya, pembuatan pupuk organik dilakukan dalam skala komunal dan rumah tangga.
Dokumentasi PHP2D REESA dengan ibu-ibu Kampung Kebon Kopi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi PHP2D REESA dengan ibu-ibu Kampung Kebon Kopi
Menurut Kamelia, anggota PHP2D REESA, sampah rumah tangga akan membawa dampak buruk bagi lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Selain itu, sampah rumah tangga juga menyebabkan volume sampah menjadi meningkat.
ADVERTISEMENT
“Karena sampah rumah tangga berasal dari bahan sisa hasil aktivitas rumah tangga seperti memasak, mencuci dan lainnya. Oleh karena itu, sasaran utama dari PHP2D ini ialah ibu-ibu rumah tangga yang setiap harinya memproduksi sampah rumah tangga,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat terkait cara pengelolaan sampah rumah tangga yang benar. Selain itu, mahasiswa juga mengajarkan cara membuat pupuk organik cair yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi upaya penerapan circular economy,” imbuhnya. Lebih lanjut, Kamelia menjelaskan bahwa circular economy merupakan prinsip ekonomi yang ramah lingkungan. Circular economy meminimalisir limbah rumah tangga yang terbuang ke lingkungan dengan cara mengolah limbah tersebut untuk digunakan kembali.
Pembuatan pupuk organik cair, lanjutnya, dinilai efektif serta efisien untuk pengelolaan sampah rumah tangga. Pasalnya pembuatan pupuk organik cair lebih mudah untuk dilaksanakan dan juga tidak memakan biaya banyak.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, cara ini menghasilkan output yang bermanfaat dan berguna bagi lingkungan. Pupuk organik cair yang telah dibuat ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menutrisi tanaman karena mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman,” terangnya.
Harapannya kegiatan ini mampu memotivasi dan memberikan gambaran kepada masyarakat untuk mengolah limbah yang mereka hasilkan. Sehingga sampah rumah tangga tidak lagi mencemari lingkungan serta memberikan manfaat bagi rumah tangga itu sendiri.
Masyarakat menyambut positif adanya kegiatan pembuatan pupuk organik cair. Kegiatan ini mengajarkan masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah yang ada di lingkungan mereka.
“Melalui pembuatan pupuk organik cair ini, saya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk. Cara membuatnya juga mudah dan tidak berbau sama sekali,” ujar Atma Rohayani, warga Kampung Kebon Kopi. (**/Zul)
ADVERTISEMENT