Konten dari Pengguna

Catatan ASN: Mengikuti YSEALI Professional Fellows Program di Amerika Serikat

Avinia Ismiyati
ASN Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI. Member of ASNation dan ASNMenulis
23 Februari 2021 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Avinia Ismiyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) merupakan program yang diusung oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui US Department of State sejak tahun 2013. Tujuan dari program ini adalah misi untuk mempererat hubungan antara Amerika Serikat dengan negara-negara kawasan asia tenggara. Salah satu program YSEALI adalah Professional Fellows Program, pada program ini leader dari negara kawasan asia tenggara yang terpilih akan mendapatkan hands on experience selama 6 minggu di Amerika Serikat. Ya, Amerika Serikat! Apakah program ini khusus untuk ASN? Tidak. Program YSEALI Professional Fellows Program merupakan program yang dapat diikuti oleh semua pemuda yang dapat menunjukkan jiwa kepemimpinan di tempat kerjanya dengan kisaran usia 25 – 35 tahun yang tentunya sesuai dengan kualifikasi dari assessment centre.
Perwakilan Indonesia di Gedung Capitol, Amerika Serikat
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan Indonesia di Gedung Capitol, Amerika Serikat

Mengikuti Seleksi YSEALI Professional Fellows Program 2017

ADVERTISEMENT
Sebagai seorang ASN, Saya mencoba untuk mengikuti seleksi di tahun 2017. Saat itu saya mengikuti beberapa tahapan seleksi di antaranya membuat esai dan wawancara online. Esai yang diminta tidak rumit, berkaitan dengan apa yang kita kerjakan saat itu, kepemimpinan dan perubahan apa yang telah kita lakukan untuk organisasi tentunya dengan menggunakan Bahasa inggris. Setelah beberapa bulan berselang, muncul email pemberitahuan bahwa saya lolos menjadi salah satu kandidat untuk melaju ke tahap selanjutnya, yaitu wawancara online. Wawancara online dilaksanakan melalui Skype dengan 3 interviewer yang terlibat di antaranya perwakilan dari kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, perwakilan ICMA di Washington DC dan APEKSI perwakilan dari Indonesia. Wawancara dilaksanakan dengan baik karena seluruh pertanyaan sesuai dengan apa yang saya kerjakan sehari-hari. Pengumuman kandidat terpilih diumumkan setelah 2 minggu dari wawancara online.
ADVERTISEMENT

Lolos dan Terbang ke Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara pertama saya menginjakkan kaki di luar negeri, di negeri ini pula saya mewakili Indonesia khususnya untuk daerah timur Indonesia, Makassar. Saya mengikuti kegiatan pembukaan di Gedung Capitol, Washington DC sebelum ditempatkan di negara bagian Maryland tepatnya di Kota Baltimore. Di Kota Baltimore ini saya menghabiskan 6 minggu bekerja di Department of Public Works Baltimore City. Di sini, saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Department of Public Works Baltimore City. Hal yang paling mengesankan dan menjadi pelajaran bagi saya selain mendapatkan insight dari segi budaya dari negara lain, adalah ketika saya melihat cara kerja ASN di Amerika Serikat.

Bagaimana ASN di Amerika Serikat Bekerja?

Sejujurnya banyak perbedaan bagaimana ASN di Amerika Serikat dan di Indonesia bekerja. Saat saya tiba di sana, saya disambut dengan gaya amerika tanpa adanya seremonial tertentu. Mirip ketika saya bekerja di perusahaan swasta. Mereka menyapa dan memberikan introduction untuk beberapa hal yang perlu saya ketahui seperti toilet, tempat makan, dan bagaimana saya harus bersikap dalam menghadapi keadaan darurat bahkan menanyakan batasan makanan apa saja yang tidak bisa saya makan. Dari segi kinerja, ASN di Amerika Serikat sangat menghargai waktu dan efisien memanfaatkannya. Dikarenakan saya berkecimpung dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, hal yang sungguh menarik perhatian saya adalah pegawai negeri di Amerika Serikat diberikan training dan pelatihan untuk memiliki pengetahuan akan K3 di tempat kerjanya. ASN di Baltimore City wajib menjalani pelatihan-pelatihan K3, baik secara daring maupun offline. Pekerja-pekerja kasar seperti subkontraktor penggali gorong-gorong, operator excavator yang melaksanakan proyek-proyek di pemerintahan dibekali pelatihan-pelatihan K3, misalnya P3K dan pelatihan terkait keselamatan lainnya secara gratis, hal ini yang belum saya temukan di Indonesia.
Mengikuti Pelatihan K3

Menceritakan Indonesia kepada Dunia

Ketika saya harus memperkenalkan diri sebagai ASN, seketika itu juga saya berbangga saat menceritakan tentang Indonesia. Saya juga berbangga saat menceritakan pada forum tersebut bagaimana saat ini perubahan-perubahan tengah dilakukan oleh para ASN muda untuk menciptakan situasi kerja yang kondusif, transparan, kompetitif dan produktif. Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh ASN-ASN muda Indonesia inilah yang saya ceritakan kepada rekan-rekan perwakilan negara lain yang saat itu tidak hanya dihadiri oleh perwakilan asia tenggara saja tetapi juga dari berbagai belahan bumi di dunia seperti Asia, Afrika, Amerika hingga Eropa, sungguh pengalaman yang luar biasa.