Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Satu Malam Menemukan Keseimbangan Hidup dengan Perawat
5 Juni 2023 19:51 WIB
Tulisan dari Avisa Ayunda Tionika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tidak dapat dimungkiri menjadi seorang perawat bukan hal yang sudah. Tantangan dan rintangan selama berdinas di rumah sakit terutama saat berdinas malam dapat memicu keseimbangan hidup yang tidak optimal. Pentingnya manajemen waktu, kurangnya jam tidur dan disiplin saat bekerja menjadi faktor penting untuk mendapatkan keseimbangan hidup yang layak bagi seorang perawat.
ADVERTISEMENT
Jika keseimbangan hidup dari faktor-faktor tersebut tercapai diharapkan perawat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Melalui tulisan ini penulis membuat manuskrip untuk mengetahui dan memahami aktivitas yang dilakukan perawat selama bekerja pada dinas malam dan bagaimana pengaturan untuk mencapai keseimbangan hidup.
Di dapatkan kesimpulan bahwa menemukan keseimbangan hidup sebagai perawat memang tidak mudah. Namun, dengan dukungan sosial dari rekan kerja dan teman sejawat, hal ini dapat dicapai. Oleh karena itu, sangat penting bagi perawat untuk tidak hanya menjaga keseimbangan dalam pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sosial mereka.
Keperawatan merupakan profesi yang menantang karena membutuhkan tanggung jawab yang tinggi, melakukan aktivitas yang sulit, dan bekerja dalam shift. Keperawatan cukup sering melibatkan kerja shift malam, yang merupakan karakteristik keperawatan yang sulit diubah. Bekerja berjam-jam di malam hari, memiliki beban kerja tinggi, dan ritme sirkadian yang terganggu dapat menyebabkan masalah psikologis dan fisiologis. Hal ini mempersulit perawat untuk melanjutkan tugas rutin di malam hari dan meningkatkan kecelakaan kerja dan cedera (Palhares, et.al., 2014 dalam Ozyurek et al., 2021).
Temuan penelitian menunjukkan mayoritas perawat 68 persen tidak menyukai kerja shift malam. Perawat shift malam terpapar berbagai masalah kesehatan seperti kurang tidur (27,9 persen), ketegangan otot (24,6 persen), kelelahan terus-menerus (16,4 persen), dan sakit punggung (12,3 persen). Kerja shift malam mempengaruhi prestasi kerja perawat dengan meningkatkan beban kerja (39,3 persen) dan kelelahan (30,3 persen) serta menurunkan konsentrasi (15,6 persen) sehingga secara signifikan berhubungan dengan perasaan perawat tentang kerja shift malam (Dires et al., 2023).
ADVERTISEMENT
Perawat di rumah sakit khususnya di dunia, bekerja bergiliran untuk memberi perawatan pasien selama 24 jam sehari. Pada dinas malam perawat seringkali bekerja semalaman tanpa memikirkan proses fisiologis tubuhnya sehingga mengganggu proses metabolisme tubuh. Telah terbukti bahwa kerja shift malam dikaitkan dengan gangguan pola tidur, perubahan kesehatan fisik dan mental, hubungan interpersonal yang rumit, dan penurunan kualitas asuhan keperawatan (Dires et al., 2023).
Perubahan budaya tempat kerja perawat mengenai istirahat diperlukan untuk memberdayakan perawat untuk berpartisipasi dalam istirahat restoratif. Bukti menunjukkan bahwa istirahat teratur dan restoratif dapat meningkatkan kesehatan keseluruhan perawat shift malam (Landis et al., 2021).
Keseimbangan hidup dalam bekerja berpedoman pada keharmonisan antara pekerjaan dan aspek kehidupan non-pekerjaan, yang merupakan konsep penting bagi pekerja untuk terus bekerja secara sehat serta keberlanjutan organisasi (Fukuzaki et al., 2021).
ADVERTISEMENT
Pada hakikatnya sebagai manusia, kita patut mengapresiasi dedikasi perawat dalam menangani segala kebutuhan pasien yang dirawatnya. Termasuk saat perawat mengatur waktu dan mengatur tenaga serta pekerjaannya sebagai perawat di waktu dinas malam.
Beberapa rutinitas dinas malam merupakan hal yang sangat sulit dilakukan bagi masyarakat umum. Pengalaman penulis saat ini bekerja sebagai perawat ICU menunjukkan betapa ramainya pekerjaan sebagai perawat. Diawali dengan pertukaran dinas di jam 20.30 WIB untuk melakukan laporan dari dinas siang ke dinas malam.
Selayaknya kapasitas yang logis pada perawatan intensif, bahwa 1 perawat diwajibkan merawat 1 pasien. Pengalaman yang dihimpun penulis saat bekerja menunjukkan fakta di lapangan bahwa 1 perawat merawat 2-3 pasien sekaligus.
Selanjutnya berdasarkan pengalaman penulis sebagai perawat, kami yang berdinas malam memiliki 2 waktu untuk istirahat yaitu di jam 00.00 sampai dengan 03.00 atau di jam 03.00 sampai dengan 06.00. Jam tidur yang kurang menyebabkan pola tidur perawat yang tidak teratur dengan ritme sirkadian pada kebanyakan orang. Dalam hal ini perawat harus memilih dari rentang waktu tersebut bekerja atau istirahat.
ADVERTISEMENT
Ketika penulis melakukan pekerjaan sebagai perawat, kami bekerja dengan keredahan hati dan penuh keikhlasan karena mempunyai tanggung jawab penuh terhadap nyawa pasien. Mungkin bagi sebagian besar masyarakat tidak nyaman berbicara tentang kematian, apalagi melakukan apa yang dilakukan perawat di ICU.
Sebagai seorang perawat yang berjibaku dengan banyaknya ancaman penyakit, saya berhati-hati karena tidak ingin membawa pulang virus, kuman, dan penyakit kepada keluarga dan orang terdekat. Saya selalu mempraktikkan kebersihan dengan baik untuk mencegah penularan apapun. Perawat yang mendapat dinas malam bekerja selama 12 jam, sehingga rutinitas waktu tidur yang saya lakukan amat sangat penting.
Ketika malam libur saya membuat waktu yang berkualitas untuk para kucing saya dan melakukan gerakan agar badan saya rileks. Ini dapat membantu memulihkan tubuh saya dan menyesuaikan tubuh agar membantu saya lebih rileks. Saya juga melakukan banyak meditasi diri untuk menetralisir semua energi yang ada di tubuh saya selepas bekerja.
Menjadi perawat merupakan berkat dari Tuhan untuk berada di sana bersama orang lain saat mereka melakukan perjalanan hidupnya, dan membantu keluarga memproses kematian bagi orang yang mereka cintai.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain pekerjaan ini mungkin membuat stres bagi sebagian masyarakat, namun dengan bekerja sebagai perawat merupakan cara saya mengenali diri sendiri dan orang di sekitar saya. Saya sangat menyukai apa yang saya lakukan, walaupun terkadang mengingat kondisi dari pekerjaan saya yang sulit bersantai.
Bagi sebagian pembaca yang membaca ini mungkin akan berkata “tidak” pada jadwal dinas malam saya. Mungkin orang lain dapat menghadapi tantangan yang sama. Dukungan sosial dan sistem pendukung dari berbagai aspek juga berperan penting dalam menemukan keseimbangan hidup dan mungkin juga tidak akan sempurna di setiap hari.
Apa yang saya dapat pelajari mengungkapkan bahwa inilah yang dapat saya lakukan untuk hari ini. Saya tidak akan stres tentang hal itu, dan saya akan menangani apa pun yang perlu dilakukan esok hari.
ADVERTISEMENT
Referensi:
ADVERTISEMENT