news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Agama dan Budaya: Pilar Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia

Muhammad Awaluddin Rahmat
saya adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Agama Islam, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2023. Saat ini saya sedang mengikuti Organisasi Mahasiswa yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
4 Maret 2025 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Awaluddin Rahmat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gambar Agama dan Budaya: Pilar Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia (https://www.artguru.ai/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambar Agama dan Budaya: Pilar Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia (https://www.artguru.ai/id/)
ADVERTISEMENT
Agama dan budaya memainkan peran sentral dalam membentuk stratifikasi sosial di Indonesia, negara dengan keberagaman etnis dan keyakinan. Agama tidak hanya menjadi pedoman spiritual tetapi juga faktor yang memengaruhi status sosial seseorang dalam masyarakat. Sementara itu, budaya menentukan norma, nilai, dan tradisi yang membentuk pola interaksi sosial. Kombinasi keduanya menciptakan struktur sosial yang dapat memperkuat solidaritas, tetapi juga berpotensi melahirkan kesenjangan sosial. Pemahaman tentang hubungan antara agama, budaya, dan stratifikasi sosial menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa komunitas, pemimpin agama sering kali memiliki status sosial yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat. Keanggotaan dalam kelompok keagamaan tertentu dapat membuka akses ke jaringan sosial dan ekonomi yang lebih luas. Pendidikan berbasis agama sering kali menjadi faktor yang membentuk pola pikir dan peluang sosial seseorang. Status keagamaan seseorang dapat memengaruhi cara mereka diperlakukan dalam lingkungan sosial dan profesional. Beberapa tradisi keagamaan menentukan peran gender dalam masyarakat, yang berdampak pada struktur sosial. Perayaan keagamaan yang berskala besar dapat menunjukkan status sosial individu atau kelompok dalam komunitasnya. Institusi keagamaan sering berperan dalam mendistribusikan bantuan sosial, yang dapat memperkuat hierarki sosial. Di beberapa daerah, pemilihan pemimpin lokal sering kali mempertimbangkan latar belakang keagamaan calon tersebut. Norma dan nilai yang dianut oleh suatu agama dapat memengaruhi mobilitas sosial seseorang dalam masyarakat. Identitas keagamaan yang kuat dapat memberikan pengaruh dalam menentukan hubungan sosial dan politik di lingkungan tertentu.
ADVERTISEMENT
Setiap kelompok masyarakat memiliki adat istiadat yang mengatur cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi membantu membentuk perilaku dan etika sosial dalam suatu komunitas. Tradisi yang dijunjung tinggi dalam suatu budaya dapat memengaruhi cara seseorang bersikap terhadap orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Norma budaya menentukan peran sosial individu dalam masyarakat, seperti dalam keluarga, pekerjaan, dan kehidupan bermasyarakat. Kebiasaan dan tata krama yang diterapkan dalam suatu budaya mencerminkan identitas sosial serta membentuk hubungan antara individu dan kelompok.
lalu dalam hal ini peran agama dan budaya berperan penting dalam membentuk struktur sosial masyarakat. Agama tidak hanya menjadi sumber nilai spiritual, tetapi juga menentukan status sosial seseorang melalui kepemimpinan keagamaan, jaringan sosial, pendidikan, dan peran dalam kehidupan profesional maupun politik. Sementara itu, budaya membentuk norma, nilai, dan tradisi yang mengatur pola interaksi sosial, sehingga memengaruhi posisi individu dalam masyarakat. Kombinasi dari kedua aspek ini menciptakan stratifikasi sosial yang dapat memperkuat solidaritas atau bahkan mempertegas perbedaan status sosial di
ADVERTISEMENT