Kertas Pembeli Waktu

Generate by AI

Pernahkah Anda membayangkan masa depan yang bebas dari jeratan finansial? Membeli apa pun bukan lagi suatu masalah yang besar. Tentu saja, semua orang juga tidak ingin bekerja keras seumur hidup, bukan? Selain itu, kita juga tentu ingin melihat orang tua Bahagia. Akrab disebut sebagai kebebasan finansial atau financial freedom. Dikutip dari Gramedia Literasi dengan judul “Financial Freedom: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mencapainya”, mencapai kebebasan finansial memang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang cermat, serta harus diikuti dengan pola hidup hemat. Mayoritas orang bekerja di pekerjaan yang tidak disukai semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebebasan finansial membuka kemungkinan seseorang untuk memilih bekerja di bidang yang lebih dicintai atau bahkan tidak menutup kemungkinan seseorang dapat pensiun lebih awal. Perjalanan menuju financial freedom memang tidak muda, tapi bisa dimulai dari langkah-langkah kecil. Oleh karena itu, sangat penting membangun kebiasaan menabung sejak dini supaya uang bisa berkembang melalui efek bunga majemuk (compound interest).

Compound interest atau bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok awal dan juga bunga yang telah diperoleh dari periode sebelumnya. Dengan kata lain, bunga yang didapatkan dari investasi atau tabungan akan berbunga lagi di periode selanjutnya, sehingga menghasilkan efek bunga atas bunga. Efek bunga majemuk akan terasa seiring waktu, sehingga teman terbaik bagi orang-orang yang menabung atau berinvestasi adalah waktu.

Albert Einstein bahkan pernah mengatakan bahwa bunga majemuk adalah keajaiban dunia ke-8. Cara terbaik menciptakan bunga majemuk adalah dengan menerapkan 3 hal penting, yakni making money (membuat uang), saving money (menyimpan uang), dan growing money (mengembangkan uang).

1. Making money

Making money adalah seseorang membuat uang dengan cara bekerja. Pada tahap ini, seseorang aktif bekerja untuk menghasilkan uang, baik sebagai karyawan maupun sebagai pekerja lepas.

2. Saving money

Saving money (menyimpan uang) adalah seseorang menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung. Kebiasaan menabung perlu dibangun oleh banyak orang, karena faktanya, masih banyak yang lebih mementingkan gaya hidup dibanding menyisihkan penghasilannya untuk menabung. Saving money bisa dilakukan dengan cara menabung di rekening tabungan, menyimpan uang tunai, atau investasi rendah risiko. Sebelum berinvestasi, sebaiknya seseorang menyiapkan dana darurat untuk hal-hal yang mendesak. Dana darurat direkomendasikan 3-6 kali pengeluaran setiap bulan agar nantinya investasi tidak terganggu. Sebagai contoh kasus, Anto adalah seorang pekerja kantoran yang baru saja mulai bekerja di perusahaan baru. Setelah mendengar pentingnya memiliki dana darurat, Anto memutuskan untuk mulai menabung agar ia merasa lebih aman secara finansial. Anto pertama-tama menghitung berapa besar dana darurat yang ia butuhkan. Berdasarkan rekomendasi umum, dana darurat idealnya sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Setelah menghitung, Anto menemukan bahwa pengeluarannya per bulan adalah sekitar Rp4.000.000. Jadi, target dana darurat Anto adalah antara Rp12.000.000 hingga Rp24.000.000. Anto menetapkan target untuk mencapai dana darurat sebesar Rp20.000.000 dalam waktu 2 tahun. Ini berarti Anto harus menabung sekitar Rp833.333 setiap bulan. Untuk itu, ia memutuskan untuk menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan dan menaruh Sebagian dana darurat di rekening tabungan yang terpisah dari rekening utama dan Sebagian lainnya ditabung ke reksa dana pasar uang agar dana dapat diambil dan dicairkan setiap waktu.

Beberapa keuntungan menabung adalah memiliki dana darurat, merencanakan masa depan, dan merasa lebih aman dari sisi finansial.

3. Growing money

Growing money (mengembangkan uang), yakni tahapan seseorang menyisihkan penghasilannya untuk diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu, seperti reksa dana, obligasi negara, saham, dan sebagainya. Hasil investasi bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari jika sudah bisa menutupi kebutuhan selama setahun. Seseorang yang ingin menggunakan hasil investasinya untuk kehidupan sehari-hari, harus menghitung pengeluaran setiap bulannya. Misalnya seseorang memiliki pengeluaran 3 juta perbulan, maka ia harus menjumlahkan pengeluaran 3 juta dengan jumlah bulan dalam setahun, yakni 3 juta X 12= 36.000.000/tahun. Inflasi menjadi penyebab daya beli menurun. Disarankan memiliki modal yang lebih besar untuk menutupi pengeluaran perbulan untuk mengantisipasi inflasi di masa depan.

Yang perlu diingat, tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Profil risiko bergantung pada preferensi masing-masing. Ada yang menyukai risiko rendah dan akan memilih berinvestasi di instrumen investasi seperti deposito, obligasi negara, dan reksa dana pasar uang. Ada pula yang menyukai investasi dengan risiko tinggi, seperti reksa dana saham, saham individu, cryptocurrency, peer-to-peer lending, dan aset-aset investasi berisiko lainnya. Seseorang yang ingin terjun ke instrumen investasi berisiko tinggi disarankan memiliki diversifikasi ke instrumen investasi rendah risiko agar kerugian dapat diminimalisir.

Setiap pilihan instrumen investasi menjadi tanggung jawab masing-masing individu. Jangan menelan mentah-mentah rekomendasi investasi dari orang lain. Perlu diingat pula, tidak semua orang memiliki toleransi risiko yang sama. Sebelum berinvestasi, sebaiknya analisis terlebih dahulu.

Seperti pepatah yang mengatakan, "Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," menabung adalah habit yang sangat penting untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan kebiasaan menabung dan berinvestasi secara bijak, mencapai kebebasan finansial bukan hal yang tidak mungkin, dan hasil jerih payah saat ini bisa dinikmati di masa depan.