Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Ketegangan Diplomatik : Trump dan Zelenskyy Gagal Capai Kesepakatan
11 Maret 2025 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Awang Rakha Mahardika Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy datang ke Oval Office untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump yang baru dilantik pada bulan Januari 2025 lalu. Awal mula pertemuan ini dimulai secara formal dan tenang. Namun ketegangan mulai terjadi ketika pembahasan terkait bantuan AS untuk perbekalan perang pasukan Ukraina mulai memasuki pembahasan. Zelensky yang menginkan bantuan lebih banyak, namun di lain sisi Trump lebih menekankan pihak Ukraina untuk lebih membahas bagaimana cara menyelesaikan perang di kedua belah pihak. Tuntutan yang dilakukan oleh Trump dengan wakilnya yaitu JD Vance pun dilakukan dengan cara yang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Situasi semakin memanas ketika Trump dan Vance mulai meninggikan suara mereka ketika menekan Zelenskyy. Hal tersebut bukanlah situasi yang baik mengingat pertemuan mereka adalah pertemuan formal dan Zelenskyy adalah tamu negara. Bahkan Trump dan Vance mulai membawa pembahasan ke tahap seperti bagaimana mereka mengomentari bagaimana cara Zelenskyy berpakaian dalam situasi formal. Hingga pada akhirnya, Zelenskyy terkesan diusir dari gedung putih dengan tujuan Zelenskyy untuk mendapatkan bantuan berakhir gagal.
Lalu bagaimana seharusnya keadaan semestinya berjalan? Apa yang seharusnya dilakukan oleh kedua belah pihak? Situasi yang dihadapi oleh Zenlensky bisa dibilang salah secara tata krama, namun benar sesuai hati dan keadaan. Situasi perang yang dihadapi oleh Zelenskyy menunjukan bagaimana kondisinya sekarang. Mungkin jika membahas hal-hal sepele terkait pakaian, Zelenskyy memang benar salah, namun bagaimana jika rakyat Ukraina yang sedang berperang dan mempertaruhkan nyawa mereka dalam kesusahan, harus melihat di berita bahwa pemimpin mereka dapat menghindari perang dengan pakaian bagus? Sikap yang diambil oleh Trump dan Vance terkesan tidak paham situasi, dan tidak memikirkan beban apa yang sedang ditanggung oleh Zelenskyy.
ADVERTISEMENT
Trump mungkin mempunyai keinginan yang baik untuk mengakhiri perang antara kedua belah pihak yang sudah berjalan selama 3 tahun. Namun penyampaian yang dilakukan oleh Trump dan wakilnya terlihat tidak seperti bagaimana seharusnya seorang pemimpin negara menyambut tamunya. Mungkin ada baiknya kedua belah pihak memiliki juru bicara masing-masing mengingat jika ada kemungkinan terjadinya perdebatan yang dapat berujung pada kegagalan pertemuan dan merusak hubungan baik diantara kedua negara.
Apakah ini sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Trump? Apakah ini demi yang terbaik untuk Ukraina atau hanya Trump yang ingin segala keuntungan negaranya digunakan untuk kebaikan Amerika Serikat mengingat bagaimana ambisi Trump untuk membuat Amerika manjadi sehebat dan sebaik dulu. Tidak seperti apa yang dilakukan oleh pendahulunya Biden yang terkesan membuang-buang sumber daya negara mereka yang tidak diketahui di mana letak keuntungannya.
ADVERTISEMENT